Seperti biasa, Youra ikut Yoojin ke kantornya.
"Bos Seo Seongeun sudah menunggu didalam."
Yoojin dan Youra memasuki ruangan. "Siapa?"
"Salah satu pemegang anak perusahaanku."
Si lelaki yang tadinya duduk, kini berdiri dan membungkuk. Kembali menegakkan punggungnya, dia tersenyum.
"Para bos yang gagal, biasanya akan ku bersihkan. Tapi, kau berbakat. Untuk sementara, kau bisa mengambil peran eksekutif."
"Baik."
Tatapan Youra dan Seongeun bertemu. Seongeun sudah pernah mendengar tentang gadis ini. "Hai, Nona."
"Oh, hai. Kau tampa-"
Belum selesai ucapan Youra, Yoojin lebih dulu menariknya. Mendudukkannya di sofa. "Jadi, target pertama kita, Big Deal? Kudengar Kim Gimyung sudah bebas dari lapas anak, ya."
Seongeun mengangguk. "Apa anda akan ikut menemuinya?" Yoojin balas mengangguk.
"Aku juga ikut!"
Yoojin menoleh pada Youra dan menggeleng. "Kau disini saja."
"Tak mau," Youra langsung berdiri dan melangkah keluar. "Kita kemana? Ayo pimpin jalan."
"Apakah, tidak apa membawanya?"
Tanpa menjawab, Yoojin menyusul Youra. Melangkah beriringan menuju mobil.
-
"Yoojin, kenapa tak boleh ikut keluar?"
"Jaga-jaga kalau saja ada pertarungan."
"Yoojin, kalau akan ada pertarungan, kenapa Kak Seongeun saja yang keluar?"
"Dia itu berbakat dalam pertarungan."
"Yoojin, kenapa hanya sendiri? Musuh kita membawa pasukan."
"Untuk membuat mereka percaya dan menjalin kerjasama, kita harus membuat mereka nyaman dan tidak merasa terancam, kan?"
"Yoojin, aku ingin dengar percakapan mereka."
"Tak usah."
"Yoojin, Kak Seongeun bertarung."
"Iya, dan itu berbahaya."
"Yoojin, buka jendelanya."
"Tidak. Duduklah."
"Yoojin, Kak Seongeun bicara apa? Kenapa pertarungan mereka terhenti?"
"Aku tidak tahu. Mungkin sedang membuat kesepakatan."
"Yoojin, kenapa orang itu terlihat kaget?"
Yoojin menarik pinggang Youra yang sedang mengintip dari jendela. "Youra, duduklah dengan benar."
KAMU SEDANG MEMBACA
꒰⑅INFINITY༚꒱˖ [Yoojin] - END✓
Fanfiction[Cerita telah tamat] - "Sayang Yoojin banyak-banyak!" Yoojin tertawa. Tangannya semakin mengeratkan pelukan. "Selamanya denganku, ya?" Yoojin menyodorkan jari kelingkingnya, menanti balasan. "Baik! Demi Yoojin! Aku janji!" Gadis manis dengan penyak...