|Destiny #2|

1.3K 153 58
                                    

"Apa yang terjadi pada Kak Nara?" Mi Cha yang awalnya hanya diam melamun, menoleh pada Youra yang menyembunyikan wajahnya di telungkupan tangan.

"Mungkin.. seperti kita?" Youra melenguh dan mengangkat kepalanya. Tangannya mengucek mata yang memerah dan sembap, "Habis ini.. kita akan di apakan?"

"Kalian berharap ingin ku apakan?"

Kedua gadis itu sama-sama menoleh pada Shera yang sudah berada di tempatnya, yang berdekatan dengan burung dalam sangkar seperti waktu itu.

Youra kemudian kembali bertanya, namun pada orang yang berbeda. "Dimana Kak Nara?"

Kemudian terbentuk entitas cahaya dari satu-satunya kursi kosong di sana. Membentuk seorang perempuan berambut kuning cerah.

Shera tersenyum lebar, "Kita berkumpul lagi!"

-

"Jadi.. hanya aku yang masih 'hidup'?" Mi Cha dan Youra mengangguk padanya.

Youra lalu mengerutkan keningnya, "Aku dan Mi Cha kira, Kak Nara juga bakal kayak kita. Berarti hanya kami berdua yang 'pergi'?"

Tadi, ketiga perempuan itu sudah menjelaskan apa yang terjadi pada masing-masing.

Nara menatap tajam perempuan dihadapannya. Mengepalkan tangannya erat tanpa peduli sakitnya.

"Apa yang kau rencanakan, Shera? Kenapa begini?"

Shera tersenyum kecil pada wanita yang bertanya. "Memangnya ada aku bilang ke kalian kalau kita akan bertemu dalam keadaan 'baik-baik saja'?"

Tangan Nara yang terkepal erat, menggebrak meja dengan kuat. 'Kaget..!'

"Lalu kenapa hanya aku?! Kenapa aku kau biarkan 'tetap'?! Harus menderita sampai seperti apa lagi aku?!"

"Seberapa menderitanya dirimu?"

"Jika kau lupa, aku dibuang ke panti asuhan, tidak dibiarkan oleh Ayahku sendiri agar membentuk keluarga baru, Ibuku pergi bahkan sebelum aku benar-benar bertemu dengannya secara langsung dan itu, disebabkan oleh orang yang berstatus sebagai Ayahku sendiri. Sekarang, anakku yang bahkan belum sempat lahir pun, ikut di renggut..!"

"Semua ada alasannya. Bahkan, cinta pun memiliki alasan. Kenapa bisa kau jatuh cinta? Bukankah itu karena kau merasa nyaman dan bahagia terhadapnya, walau dia terkadang adalah sosok yang tidak nyata?"

"Kalau begitu, apa alasanmu?" Sanggahnya dengan nada menantang.

Shera tertegun sejenak, hingga kemudian menarik sudut bibirnya membentuk senyuman. "Alasanku, ya.."

"Kau masih memiliki kesempatan untuk merasakan bahagia itu, Nara. Ini giliranmu. Mi Cha sudah mendapatkannya dari Ayahnya dan sosok bernama Na Dae Hyun. Youra pun sudah merasakannya, disaat-saat kebersamaannya dengan si Presiden Ilhae. Maaf terlambat memberikan bagianmu, karena aku sempat meragu.."

"Aku juga sudah merasakannya tuh," Shera menggeleng. "Belum semuanya. Lagipula, aku juga masih membutuhkan penghubung dengan dimensi satu itu."

Nara melirik pada Mi Cha dan Youra yang menyimak. "Bagaimana dengan kedua anak ini? Kenapa kau membawa mereka pergi, padahal mereka bahagia?"

Shera menghapus air mata sebelah kanannya. Tangannya terhenti dan menopang dagu.

 Tangannya terhenti dan menopang dagu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
꒰⑅INFINITY༚꒱˖ [Yoojin] - END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang