"Presiden. Lima orang yang anda pilih, sedang menunggu sirkus dimulai."
"Begitu, ya? Baru saja aku menyelesaikan catatan kemampuan bertarung mereka. Kalau begitu ini harus segera kuberikan."
Yoojin menatap layar Tablet putih yang menampilkan semacam profil. "Kalau kemampuan mereka hanya segini, mereka takkan bisa lolos sampai pertarungan terakhir."
"Yoojin, ada yang ingin kutanyakan."
"Apa? Jangan berdiri di sana, masuklah," ucapnya pada Mandeok yang berdiri di daun pintu.
Mandeok merendahkan tubuhnya dan memasuki ruangan.
"Bagaimana kau bisa yakin, bahwa kelima orang yang kau pilih itu tak akan bisa menyelesaikan tahap akhir sirkus? Kalau sirkusnya diselesaikan, itu sama saja dengan menghapus anak perusahaan kedua, kan?"
"Takkan ada yang berubah. Kelima orang anggota yang ku pilih itu, adalah kombinasi yang sama sekali tak bisa menyelesaikan sirkus."
"Kenapa anda mengikutsertakan orang yang bernama Jin Hobin?"
"Secara pribadi, aku penasaran dengan orang itu. Pokoknya kau tak perlu khawatir. Meskipun seandainya ini semua sudah direncanakan oleh Park HyungSeok, dia kan sedang diawasi oleh anak perusahaan kedua."
Yoojin mencondongkan tubuhnya, "Selama tak memiliki informasi tentang sirkus, mereka takkan bisa menyelesaikan sirkusnya."
Menatap Mandeok meyakinkan dengan senyuman, "Park HyungSeok hanya bisa melihat, bagaimana teman-temannya menjadi korban didalam sirkus."
"Yoojin, kenapa Jin Hobin dari Chunryang, D?"
Yoojin memasang senyum bisnisnya yang dapat dikatakan menawan itu.
"Aku tak tahu tentang yang lain. Tapi kemampuan bertarung Jin Hobin sulit diukur. Dia sengaja memberi handicap untuk dirinya. Demi menyembunyikan bahwa dia memiliki Polycoria," Mandeok membalas dengan dehaman.
"Kalian tau kan bahwa analisis kemampuan bertarung yang kukirim, akan dijadikan referensi oleh Neko, kemudian diubah olehnya?"
Mandeok dan Youra, serempak mengiyakan. "Aku tak bisa mengirim milik Jin Hobin."
"Kenapa?"
"Karena dia tak bisa kuukur. Jin Hobin yang memakai kacamata, kemampuan bertarungnya D. Tapi bagaimana kalau dia membuka kacamata, melatih dirinya lagi, dan kemampuannya kembali ke puncak? C? B? A? S?"
"Jin Hobin? Yang tadi pakai kacamata hitam kan?"
Yoojin mengangguk dan menyilangkan lengannya, bersidekap dada. "Tak banyak informasi tentangnya. Karena Chunryang adalah daerah yang berada di pelosok desa. Tapi ada satu hal yang pasti. Jin Hobin dari SMA Jaewon, dan Jin Hobin dari Chunryang adalah orang yang berbeda."
Tangannya bergerak mengelap kacamatanya, "Bukan berarti mereka adalah dua orang yang berbeda, melainkan dia sangat berubah. Contohnya, sifatnya. Tapi mungkin yang paling berubah, adalah kemampuan bertarungnya. Contohnya, genggaman tangannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
꒰⑅INFINITY༚꒱˖ [Yoojin] - END✓
Fanfiction[Cerita telah tamat] - "Sayang Yoojin banyak-banyak!" Yoojin tertawa. Tangannya semakin mengeratkan pelukan. "Selamanya denganku, ya?" Yoojin menyodorkan jari kelingkingnya, menanti balasan. "Baik! Demi Yoojin! Aku janji!" Gadis manis dengan penyak...