Happy reading smart readers!!
Hari ini Beena akan dihalalkan oleh Taheem. Beena sangat gugup bukan main. Sebelum ijab kabul, Beena tidak diizinkan bertemu Taheem oleh sang ayah, ayahnya berpesan itu adalah permintaan dari Taheem. Saat ijab kabul pun, Beena tidak dihadirkan. Dirinya disuruh menunggu di kamarnya oleh sang bunda dan sang calon ibu mertua yang ia panggil ummi. Beena akan dipanggil ketika ijab kabul selesai dilangsungkan. Alias akan dipanggil ketika sudah halal.
"Teh Echa, Teh Sarah, Beena deg-degan." Beena meremat jemarinya untuk menenangkan diri.
"Bener atuh Beena deg-degan. Kalau enggak mah isdet alias paeh." Echa memasang wajah menyebalkannya.
"Ih ari si teteh. Ini nervous Beena tuh. Belum siap kalau ketemu ustadz Taheem. Jantung Beena rasanya kayak mau copot." Beena mengambil napas dalam-dalam untuk mengontrol detak jantungnya yang tidak beraturan.
"Nanti mah bukan ustadz Taheem lagi manggilnya. Aa Taheem. Cihuyy..." Echa dengan semangatnya mengganggu sang adik ipar dan menoel-noel dagunya. Diikuti tawa mengejek dari Sarah untuk Beena.
"Manggil Sayang atuh Cha biar romantis." Sarah mengompori dengan senyum jahilnya.
"Astaghfirullah. Beena menyesal nungguin bareng teh Echa sama teh Sarah. Harusnya tadi Beena nunggu sama kak Jasmine aja." Beena memelengkungkan bibir pinknya. Membuat Sarah gemas dan menarik bibir Beena yang memaju.
"Ihh... ulah ditarik kitu teh Sarah, gincu Beena leungit eungke. (Jangan ditarik gitu teh Sarah, lipstik Beena nanti hilang)." Beena mengecek lipstiknya lewat cermin kecil. Masalahnya ia menggunakan lip cream wardah yang tidak waterproof. Alasannya adalah agar ketika ingin berwhudu lebih mudah. Make up nya sederhana aja.
"Beena, sok Beena pantau prosesi ijab kabulnya dilayar cctv." Jasmine yang baru datang menyodorkan MacBook pada Beena. Jasmine ini juga kakak ipar Beena, istri dari kakak kedua Beena, Novan. Mereka juga sudah punya dua anak, keduanya lelaki. Yang pertama berusia 5 tahun, namanya Bilal, dan yang kedua berusia 2 tahun, namanya Syaffiq.
Beena, Jasmine, Echa, dan Sarah kemudian fokus pada layar monitor untuk melihat prosesi ijab kabul Beena. Disana terlihat kiyai Ja'far yang sedang menjabat tangan Taheem. Taheem terlihat penuh keyakinan dan tidak terlihat gugup sama sekali.
"Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka binti Beena Ghaida Ar-Rasyid alal mahri 'arbaeat waeishrun qiratan min aldhahab wamiayat jiram, wayahfaz alquran thalathin juz'an hallan. (Aku nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu putriku Beena Ghaida Ar-Rasyid dengan mahar emas dua puluh empat karat seratus gram dan hafalan Al-Quran 30 Juz dibayar kontan)" Ja'far terlihat mengucapkan kalimat ijab menggunakan bahasa arab dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. Taheem menarik napas panjang sebelum mengucapkan kalimat kabulnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ta'aruf [Taegyu] ✔
Romance[End] Beena (Beomgyu GS) si putri satu-satunya kiyai di salah satu pesantren lelah dengan sang ayah yang selalu menolak semua lamaran lelaki yang datang untuk Beena. Entah sudah berapa belas kali kiyai itu menolak lamaran dengan alasan yang beragam...