Chapter 12 - Prihal Poligami

1.6K 170 55
                                    


Assalamualaikum readers. Ada yang kembali untuk menemani ngabuburit.


Ini sedang puasa, tolong jangan emosi ya. hehehe


Happy reading!!


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cast Tambahan Kemarin belum dikenalin

Mina Kaila Husain (Mimin) ~ cast: Xu Minghao

Waris Prasetyo Aryadiningrat (Waris) ~ cast: Wen Junhui


Taheem, Juna, Sabir, dan Habib sedang menyantap makanannya setelah tarawih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taheem, Juna, Sabir, dan Habib sedang menyantap makanannya setelah tarawih. Ya, mereka selalu makan makanan berat setelah tarawih. Agar lebih leluasa katanya. Mereka mengisi perutnya sembari berbincang dengan ustadz Harun. Lelaki kepala empat yang juga menjadi ustadz di pesantren milik kiyai Ja'far.

"Memang gimana caranya ustadz Harun, biar bisa adil dengan istri-istri ustadz?" Tanya Taheem dengan penasarannya. Ustadz Harun itu memiliki istri dua, dan dua-duanya sangat akur.

"Taheem daritadi kepo banget rasanya punya istri banyak, mau nyoba poligami?" Tanya Habib dengan segala candaannya. Mereka semua tertawa dengan celetukan Habib, kecuali Sabir. Ia tidak mau dong kakak tercintanya dimadu oleh kakak iparnya.

"Bertanya itu bukan berarti karena ingin melakukan kang." Taheem merespons dengan malas.

"Awas aja kalau kak Taheem beneran poligami. Aku nggak rela pokoknya." Sabir menyuap nasi ke mulutnya dengan kasar.

"Beena yang mau dimadu kok kamu yang nggak rela." Habib mengerutkan keningnya.

"Ya gabisa pokoknya. Kalau tahu kak Beena mau dimadu sama kak Taheem, waktu akad nikah kemarin aku teriak 'tidak sahhh' dengan lantang." Sabir masih emosi karena memikirkan bagaimana jika hal tersebut betul-betul kejadian. Perempuan mana di dunia ini yang ingin dimadu? Sabir tidak ingin kakaknya merasakan sakit, walaupun jika ikhlas dimadu akan menjadi pahala, tapi... ya pokoknya Sabir tidak rela sajalah.

Ta'aruf [Taegyu] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang