Chapter 16 - Lomba Fashion Muslim

2.1K 171 78
                                    


Assalamualaikum.


Menunggu lama ya?


Anyway. Selamat menikmati Chapter barunya. Happy reading.


"Maneh teh yang bener aja Habib

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maneh teh yang bener aja Habib. Baru ketemu beberapa kali udah mau ngelamar? Kunaon maneh teh? Masih sehat?" Anit mengangkat punggung tangannya ke dahi putranya. Tidak ada hujan tidak ada angin, putra bungsunya itu malah ingin mengkhitbah seorang wanita.

"Ari si mamah. Habib sompral dimarahin, Habib serius diomelin. Jadi harus apa atuh Habib teh mamah cantik?" Habib mengelus dadanya yang datar.

"Maksud mamah kamu teh, mamah takut kalau kamu itu belum cinta beneran sama itu perempuan tapi sudah mau menikahinya saja. Lagipula, kamu sudah kenal baik dengan perempuan itu?" Tio menepuk pundak Habib.

"Sudah atuh papah ganteng. Ini juga hasil shalat istikharah aku. Plus aku teh udah tanya pendapat Taheem, Jaynal, jeung si aa. Katanya kalau sudah yakin, ya khitbah saja, masalah diterima atau tidak, urusan Allah ceunah."

"Sok, terserah kamu atuh. Papah mah hanya bisa dukung. Kamu kan anak lelaki, tidak perlu papah untuk mengambil keputusan." Ucap Tio sembari memberbaiki pecinya yang miring seperti kabayan.

"Ari si papah. Kita juga harus tau dulu perempuannya seperti apa. Tiba-tiba si Habib mau melamar janda anak empat, kan kita tidak tahu. Masa mengkhitbah satu gratis empat." Anit sewot.

"Memang perempuan seperti apa yang mau kamu langsung khitbah, Bib?" Tio penasaran. Habisnya, Habib bercerita ingin mengkhitbah perempuan, tapi tidak cerita siapanya. Memang saraf-saraf sompralnya masih ada.

"Mamah ingat Silmi?" Habib menaikkan alis.

"Ingat. HAH? JADI KAMU MAU MELAMAR SILMI? SILMI TIDAK JADI MENIKAH?" Anit tiba-tiba berteriak heboh.

"Mah, tenang dulu atuh. Bukan Silmi, dia kan sudah menikah empat hari yang lalu." Habib lagi-lagi dituntut untuk menghela napas.

"Terus siapa?" Anit mengerutkan keningnya.

"Adiknya Silmi, Jeje." Jawab Habib tegas.

" Jawab Habib tegas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ta'aruf [Taegyu] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang