TIGA BELAS (𝑵𝒐 𝑴𝒐𝒓𝒆 𝑯𝒐𝒓𝒓𝒐𝒓 𝑷𝒍𝒆𝒂𝒔𝒆)

172 37 2
                                    

"Nakutin banget tadi, gila banget deh." Ungkap Chaca dari atas tempat tidurnya.

"Bene, Kak! Mana Yuyun gak balik-balik ini, gue masih kepikiran aja sama yang tadi." Sahut Dayu.

Kedua insan itu merasa lebih aman jika ada kehadiran Yuna, bahkan Chaca dan Dayu sampai melabeli gadis pemberani, tak kenal takut pada hal-hal mistis itu dengan sebutan guardian angel.

Namun Yuna tak kunjung kembali.

"Iya! Lagian itu anak udah malem begini kok belum pulang sih."

"Biar Dayu telfon deh, Kak, biar cepet pulang." Dayu pun meraih ponselnya. Selang beberapa waktu, Dayu berseru, "Gak diangkat, Kak huhu."

"Gila, ini udah jam berapa loh, aman apa dia keluar malem-malem begini." Gerutu Chaca.

"Tadi sih bilangnya dia mau ketemuan sama Vicky, Kak, pasti aman sih."

"Oh gitu."

Hening. Membuat keduanya semakin bergidik.

"Day, gak tau deh gue bisa tidur apa gak kalo gak ada Yuna."

"Sama, Kak. Begadang aja ayo, Kak, mau gak?" Ajak Dayu.

Dua puluh menit berlalu tanpa ada kabar dari Yuna. Jika gadis itu mengecek ponselnya nanti, pasti ia akan menemukan belasan notifikasi panggilan tak terjawab dari Chaca maupun Dayu.

Diluar kamar suasananya semakin hening. Sudah jarang orang lewat berlalu-lalang.

Jreng!

Jreng jreng!!

Jreng!!

Nada khas gitar mengganggu rungu keduanya. Mereka diam saja, mencoba birpikir positif mendengar bunyi itu.

Tes!

Bunyi tetesan air dari shower kamar mandi.

Tak!

Entah bunyi apa itu sekarang.

Jreng!!!

"Akhhhhh!!"

Dua gadis itu sudah berlari saja, saling menubruk untuk pergi keluar kamar.

"AAKKKKHHHH." Teriak mereka lagi ketika melihat dua laki-laki tengah terduduk didepan kamar bernomor lima belas.

"Sialan kamu, Solih!" Pekik Dayu pada salah satu lelaki dengan gitar dipangkuannya.

"Kenapa kalian teriak-teriak gitu?" Tanya lelaki lainnya yaitu Shaunn.

"Itu ado bunyi-banyuan de khamar."

"Pesti hantuu deh, pasli!"

"Nomir kemer kitha tigo beles kak Cha, astega!!"

"AKHHHHH!!"

Cicit dua gadis itu kelewat belibet.

Shaunn dan Jaki pun mendekat ke arah kamar mereka guna mencari-cari apa yang telah membuat para gadis berteriak-teriak heboh. Namun kamar bernomor tiga belas itu tampaknya damai.

"Kayaknya kalian berdua cuma parno deh."






"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
➁ Sanggraloka [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang