SEPULUH (𝑲𝒂𝒏𝒈 𝑭𝒍𝒊𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈)

172 38 2
                                    

"Napa dah lu, Kak, senyum-senyum kayak orang gak waras?!" Ujar Yuna seenak jidatnya begitu Chaca menyusul ke dalam bus.

"Jepit baluuu dari kak Jefan, bagus gak?" Sahut Chaca, sembari mesem-mesem.

Jepitnya memang sebagus itu menurut Chaca. Kak Jefan memang bukanlah kakak kandungnya, namun dia tau persis selera Chaca. Jefan juga perhatian dan sayang banget sama Chaca.

"Ih bagus!" Dayu melupakan kegalauannya sejenak.

Yuna sendiri sampai bangkit dari duduk untuk melihat jepitnya lebih intens.

"Pengen juga, mana punya gue, kak Jefan gak beliin gue juga?!"

"Halah jepit gituan doang." Andy ikut nimbrung, namun gadis-gadis tak ada yang menanggapinya.

"Enak aja lu minta beliin ke kak Jefan juga, beli sendiri dong." Sungut Chaca.

Yuna mengerucutkan bibirnya, "Daripada dibeliin jepit, gue mau kak Jefannya."

Pukulan pelan mendarat dilengan Yuna, "Heh! Awas aja ya lu, jangan macem-macem. Kak Jefan udah punya pacar ya."

Siapa sangka pemuda paling jangkung akan bangkit mendadak dari duduknya.

"ITU COWOK UDAH PUNYA PACAR TAPI KASIH KAMU JEPIT?!"Jerit Shaunn menggebu-gebu.

Andy dan Jaki lagi-lagi terkekeh saja dibuatnya.

"Apaan sih ngab! Ngagetin tau gak! Kesurupan lu?!" Balas Yuna tak kalah menggebu, karna lelaki itu telah memekakan telinganya.

Dayu duduk berdua dengan Jaki, sedang Chaca duduk dengan Yuna, dua lelaki lainnya duduk sendiri-sendiri, mengingat bus yang mereka tumpangi cukup lengang. Selain ada mereka hanya ada beberapa tamu resor lainnya yang ikut trip itu.

Di tengah kesunyian Andy beringsut menggeser bokongnya dari kursi dekat jendela ke kursi satunya.

"Yun?" Panggilanya.

Sang pemilik nama melongok, "Hah?"

"Lu jomblo kan ya?" Volume bicara Andy sedikit naik saat menanyakannya.

"Enak aja itu mulut ngomongnya!" Elak Yuna.

"Lah kan gue tanya. Lagian emang iya kan? Gimana mau punya pacar, orang lu habis ditolak Shaunn."

"Iya iya gue jomblo. Trus kenapa hah! Hah?!" Aura-auranya Yunandi memang ingin memulai perang dengan lelaki itu.

"Jadi pacar gue aja ya?"

"Heh! Sinting beneran!" Yuna tak habis pikir dengan lawan bicaranya. Gadis itu menoleh ke bangku belakang, tempat Dayu duduk.

Ingin rasanya ia berteriak jika Dayulah yang menyukai Andy. Namun Dayu membuat Yuna maupun Chaca berjanji untuk tidak koar-koar dulu soal itu.

Benar-benar! Kepala Yuna mendidih rasanya.

"Sini lu gue gampar! Dasar! Nembak cewek dibuat bercandaan!" Yuna pun memukuli Andy.

Dayu mencebik bibir untuk kesekian kalinya. Syukur saja wajah Dayu kelewat cantik, jika tidak, sudah jelek wajahnya mencebik sampai seperti itu.

"Lagian sih, bisa-bisanya kamu suka sama Andy." Komentar Jaki disebelahnya.

"Emang kenapa?"

"Ya masa gak tau dia anaknya emang suka godain cewek-cewek." Bukan maksud Jaki menjelek-jelekkan sahabatnya sendiri, namun kenyataannya Andy memang begitu.

Dan mana tega Jaki jika sampai seorang perempuan seperti Dayu sakit hati dengan tingkah seorang Andy yang ritual flirtingnya pada perempuan memang tidak pernah ada jeda. Meskipun saat posisi dia masih jadi pacar Vicky, Andy memang suka begitu.

"Gitu ya?"

Hueee..

Dayu merengek pelan.

"Ck. Telat sih akunya ketemu kamu, coba waktu itu kamu ketemunya gak sama Andy dulu, kan aku bisa langsung deketin kamu." Ungkap lelaki itu.

Dayu yang mendengarnya langsung menoleh dan memberikan tatapan cengo pada Jaki.



Dayu yang mendengarnya langsung menoleh dan memberikan tatapan cengo pada Jaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Voment juseyoongggg~

➁ Sanggraloka [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang