26 - zesentwintig

6.6K 553 17
                                    

✓protector

keesokan harinya tentu saja haechan yang selalu bangun lebih dulu, haechan menyuci beberapa piring kotor sebelum akhirnya memulai memasak sarapan untuk Mark dan dirinya, hah.. mengingat bagaimana kejadian kemarin rasanya malu dan tersipu akan sikap Mark masih dapat haechan bayangkan.

Haechan sedikit telaten dengan memasak begitu cepat, karena ia sudah terbiasa melakukan apapun sendiri sejak orang tuanya meninggal, walaupun dapat ia katakan ia belajar memasak hanya dengan melihat tutor di YouTube.

"sayang" ucap Mark yang bangun melihat haechan memasak sarapan, haechan menoleh kebelakang sebentar. kebiasaan.. lagi lagi Mark hanya memakai bawahan tanpa atasan apapun

"kenapa kak?" ucap haechan yang akhirnya membalas panggilan Mark tanpa menoleh.

"sayang" Panggil Mark sekali lagi, haechan mematikan kompornya lalu berjalan sedikit menuju Mark, kemudian mengalungkan kedua tangan dileher Mark dan menciumnya sekilas.

"Good morning kakak" Senyum haechan, Mark terkekeh sembari menggesek gesekan hidungnya ke hidung milik haechan.

"sudah? aku ingin masak dulu, Hyung tunggu dikamar saja sana" haechan melepas pelukannya kemudian beralih menuju ke tempat masak kembali.

"sayang, kau tak ingin mandi bersama?" tanya Mark pada haechan, haechan menoleh lalu menggeleng.

"Kak, kau manja sekali sih mandi sana aku sudah mandi tadi, nanti setelah mandi dan wangi kau boleh bermanja dengan ku" ucap haechan

Mark menghela napas, tapi tersenyum kemudian ia mengambil handuk dan masuk kedalam bilik kamar mandi, haechan menggeleng, kelakuan Mark terkadang memang seperti anak kecil, selalu ingin bermanja dan tak ingin jauh darinya, tapi tak beda jauh dengan dirinya. karena memang pada dasarnya begitulah jatuh cinta. Haechan fell in love first but Mark fell harder.













20 menit berlalu, haechan membawa satu piring makanan, kenapa hanya satu? karena memang mereka akan makan berdua dalam satu piring, sudah kebiasaan Mereka semenjak tinggal disini.

Mark tersenyum kala haechan masuk ke kamar dengan membawa makanan, menyuruh haechan duduk disofa disebelahnya.

"kak, coba sini aku ingin bauin kamu wangi ga mandinya" haechan tersenyum, menaruh piring yang berisi makanan, kemudian mendekati Mark mencium pipi Mark dengan gemas.

"wangi,"

"yaiya wangi lah sayang, biar kamu suka Deket Deket kakak" haechan terkekeh karena Mark.

Mark menarik pinggang haechan untuk duduk menghadap kedepan sembari bersender ke dada bidang Mark, Mark memeluk pinggang haechan, haechan hanya bisa tersenyum.

"kak"

"Hm?" jawab Mark kemudian mengarahkan pandangannya ke wajah haechan.

"Kamu dulu ga kayak gini tau, dulu kalau aku Deket kamu kayaknya kamu selalu ngehindar terus kayak ga suk-" Mark memberhentikan arah pembicaraan haechan dengan menarik dagu haechan lalu mencium nya .

"sayang, itukan dulu, dulu karena aku masih trauma karena insiden yang terjadi sama minhyung tepat didepan mata aku, malas bersosialisasi bahkan aku terlalu takut Deket sama orang lain karena takut membahayakan mereka, bahkan sempet ke psikiater disuruh mommy tapi akhirnya aku ga bisa ngomong kejadian nya haechan, karena masih ada banyak hal yang bikin trauma itu kembali masuk ke ingatan aku" ucap Mark panjang lebar, haechan tersenyum ia berhasil memancing Mark untuk mengeluarkan segala hal yang Mark pendam.

PROTECTOR || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang