Chapter 2 #Kucing Nakal

435 21 6
                                    

Halo aku balik lagi nih hihi aku akan melanjut cerita kemarin, maafkan apabila ada typo-nya ya karena aku sendiri masih amatiran hehe...

Jangan lupa untuk vote dan komen ya-!!

Selamat membaca-♡













Ceklek!!!

Kanglim sudah sampai di apartnya dan langsung merebahkan dirinya disofa ruang tamu dan mengabaikan kucing kecilnya yang sedang memperhatikannya

"Hah~ capek banget pengen rasanya jadi orang kaya tapi gak kerja, diem aja udah dapat duit" keluhnya lalu kanglim menatap kucing yang baru saja ia pungut tersebut dan kucing pungutnya pun menatapnya balik

"Apa kamu liat-liat? Ganteng ya?" tanya kanglim sambil berlagak sok ganteng padahal dia... Emang ganteng sih

Kucing tersebut pun melompat pada kanglim dan diam di perutnya sambil menggerak-gerakan ekornya kesana kemari

"Apa kau lapar? Em..-

"Sepertinya kau membutuhkan nama panggilan agar mudah di panggil" ucap kanglim pada kucingnya dan disahuti oleh meongan darinya

"Hm.. Kira-kira nama apa yang bagus untukmu ya?" gumam kanglim pada diri sendiri ia sungguh tak terlalu bisa memikirkan nama untuk seseorang

"eoh, tunggu kau ini kucing jantan... Kan?"

"Myaw"

"Aku tak mengerti apa yang kau ucapakan kucing manis, apa aku harus memeriksanya sendiri?" tanya kanglim pada kucingnya

Tanpa meminta persetujuan dari kucingnya kanglim langsung memutar kucingnya yang tadinya menghadap padanya sekarang menjadi membelakanginya

"Baiklah kucing menungginglah"

"MRAW!!"

"AWW!! SAKIT ANJ- eh maksudnya KUCING!!"

kanglim yang sedang meringkuk menahan kesakitan menjadi peluang besar untuk kucing kecil tersebut kabur dari sana

"Hey! Kau mau kemana kucing!?" melihat kucingnya kabur ia langsung berdiri dan mengejarnya mengelilingi ruang tamu

"haha dapat juga kau ya kucing nakal" Kucingnya yang akan melompat keluar menjadi tertangkap karena tak siaga

"Myaw Nya"

"Kau ini sangat sensitif sekali sih kau pun tak merasa bersalah telah mencakar pipiku dan tanpa meminta maaf kau langsung kabur saja? Dasar tak berperi kekucingan"

Semua celotehan dan omelan kanglim pada kucingnya membuat bola bulu di gendongannya hanya bisa pasrah karena harus mendengarkannya entah dia mengerti atau tidak kucing tersebut hanya bisa pasrah saja

"Huh sabar kanglim orang sabar disayang sama eomma, baiklah kucing nakal aku sudah melihat sekilas kok dan, kamu itu perempuan" ujar kanglim pada kucing tersebut dan dijawab meongan darinya

"Nama yang cocok untukmu apa ya?" ketika kanglim sedang memikirkan nama untuk anak pungutnya tak disadari oleh kanglim kucingnya sudah melompat dan berlari menjauh dari kanglim

"Ah! Aku tau kau cocok dengan nama-
Eh? Kemana anak nakalku?"

Kanglim yang kebingungan pun mencaru keseluruh penjuru apart kekamarnya kekamar mandi keluar bahkan di sela-sela udara pun ia cari

"Astaga kucingku dimana sih!? Oh iya aku belum melihat kedapur astaga!" kanglim yang baru saja menyadarinya pun langsung berlari ke dapur untuk menyecek

Cklek!

Pintu yang menghubungkan ruang tamu dengan dapurpun terbuka, Kanglim yang melihat pemandangan didepannya hanya bisa diam berdiri

"Eng? Myaw"

Meongan dari kucingnya tersebut tak dianggap oleh kanglim ia sangat terkejut oleh pemandangan didepannya ini

Susu yang tumpah, kulkas terbuka, gelas dan piring yang pecah, air yang menggenang, kursi yang jatuh, kotak sereal yang sudah tergeletak tak bernyawa dan makanannya yang berceceran

Dengan seorang kucing duduk di atas meja makan memperlihatkan mimik muka tak bersalah!?

"Sepertinya nama yang cocok untuk mu adalah kucing nakal ya"

"Meow"





TBC


30-03-2022

Hello guys aku balik lagi nih dengan kelanjutan chapter ke dua gimana menurut kalian? Bagus gak? Kalau bagus aku seneng deh hehe

Kucing pungutnya kanglim emang nakal ya, kalau untuk kejadian diatas bayangin sendiri aja deh aku juga mebayanginnya, rasanya tuh kayak pengen nyembelih aja tapi sayang gitu loh...

Oke terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini ya..

Jangan lupa untuk vote dan komen ya guys-!!

Bye Bye-♡

°•.~My Kitten~.•° Hari X KanglimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang