Chapter 11 #Pengobatan

209 16 14
                                    

WARNING!! AWAS ADA TYPO!

Happy Reading-♡



"Andaikan aku tak mengucapkan kata menghukum yang membuatmu jadi kabur, itu pasti tak akan membuatmu jadi seperti inikan?"

"Kapan kamu buka mata? Apa kamu gak mau liat dunia yang kejam ini lagi? Atau kamu mau selesai sampai sini?"

°•.~My Kitten~.•°

Teman-teman kanglim yang mendengar gumamanya langsung sadar kalau masih ada kanglim yang sedang sedih disini sendiri

"Kanglim, lu jangan ngomong gitu dong lu tuh harus yakinin bahwa kucing lo itu masih pengen memiliki kehidupan yang indah bersama pemiliknya" nasehat rion didengar baik oleh kanglim ia memang sudah merasa sangat down

Entah apa yang membuatnya bisa menjadi seperti ini ia juga tak mengerti alasannya mengapa ia sangat ingin kucingnya kembali padahal jika dipikir lebih ia bahkan belum lama tinggal bersama kucingnya itu

"Bener kata rion lim, kalau lu berthinking positif maka lu-nya juga bakal kebawa santai" ucap hyunwoo sembari mendekat pada kanglim lalu mengusap punggung kanglim tapi ditepis oleh sang empunya

"Iya lim, semuanya itu ada ditangan tuhan hidup dan mati adalah pilihan dan bila kucing lu memilih mati maka itu adalah takdirnya" ujar ian melanjutkan ucapan hyunwoo dan langsung duduk disebelah sara yang sedari tadi hanya memperhatikan pembicaraan cogan-cogan ini

"Kalian mandi dulu sana bau amis darah kalian semua" usir iana

"Dih!" -HyunRion

°•.~My Kitten~.•°

Sesudah dari rumah ian kanglim langsung pulang ke apartnya, saat sampai di apartement kanglim masuk kedalam kamarnya dan merebahkan diri dikasur mengabaikan rasa sakit yang ia rasakan

Kucingnya sudah ia tidurkan di sampingnya ia tampak damai dalam mimpinya seperti seorang putri tidur yang sedang memejamkan mata indahnya dan entah kapan ia akan membuka matanya memeperlihatkan kembali manik mata berkilaunya

Kanglim melihat luka ditangan kirinya yang lumayan cukup dalam ia meringis kecil saat memegang tangannya yang sedang luka, ia tak sempat mengobati lukanya sehingga membuat lukanya mengering

Kanglim berniat mengobati lukanya dirumah ian tapi saat ia bertanya dimana letak kotak P3K ian malah menjawab

"Gw gak punya kotak p3k soalnya kalau gue sakit sering ke rs gak diobatin sendiri"

Menyebalkan? Memang tapi kanglim tak bisa berkomentar karena ia merasa ian sudah cukup membantunya, setidaknya ia bisa mengobati lukanya saat sudah sampai rumah

Dan sekarang ini kanglim telah mencari kesegala sisi penjuru rumah hanya untuk mencari sebuah kotak P3K

"Huh! Kalau gak dicari ada, tapi bagian waktu dicari gak ada dasar benda mati!"

Kanglim yang lelah karena telah berkeliling rumah mencari kotak P3K mulai memutuskan untuk pergi ke dokter saja tapi besok sih dikarenakan hari sudah gelap tepatnya pukul 23.12

Kanglim pun pergi menuju kamarnya lagi dan menjatuhkan dirinya kekasur rasa sakitnya kembali datang saat lukanya bergesekan dengan sprai kasurnya

°•.~My Kitten~.•° Hari X KanglimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang