Chapter 16 #Bersih-bersih dan Kakak?

280 20 9
                                    

WARNING!! AWAS ADA TYPO!!

Happy Reading Yeorobun-♡
















Matahari telah terbit dari timur yang artinya pagi hari telah tiba, namun dua human ini tidak terlihat tanda-tanda adanya kehidupan

KRIIINGGG KRIIINGG KRIIING

Bahkan bunyi jam weker dianggap tak ada bagaikan aingin lalu oleh mereka berdua

Karena terganggu seorang gadis kecil terbangun dari tidur nyenyaknya, ia mengedip-ngedipkan matanya lucu sembari melihat kesana-kemari

Pandangannya terhenti pada lelaki tampan yang masih memejamkan matanya, ia yang 'bomat' pun meloncat dari kasur tinggi itu sehingga menimbulkan sebuah suara yang keras untungnya ia mendarat di sebuah karpet berbulu

Hari, dia melihat ke arah jam weker milik tuan-nya sebenarnya hari ingin mematikan jam itu tapi ia tak tahu bagaimana caranya

"Ini gimana cara matiinnya?" gumamnya bingung ia melihat kesekitar berharap mendapatkan sebuah pentunjuk tetapi ia tetap tak menemukan pentunjuk

Tiba-tiba terbesit sebuah cara untuk 'mematikan' benda itu..

Hari mundur beberapa langkah dari kasur lalu memejamkan matanya sejenak dan saat membuka matanya, manik mata milik hari yang tadinya coklat keemasan menjadi merah dan kuning

Ia mengangkat tangannya kearah jam weker tak lama kemudian tangan milik hari dikelilingi dengan cahaya kuning yang terang

"Astrapí"

BZARR!!

"AAAAAA!! EMAAAKK TOLONG DEDEK MAAAKK!!!"

"Kak kanglim kenapa?"

Kanglim menatap hari dengan wajah shooknya sedangkan hari menanggapinya dengan tatapan polos suci tak berdosyah, tidak syeperti kalian yang banyak dosyah

"Tadi bukannya ada petir?" hari menjawab dengan mengangguk

"Tadi hari mau matiin jam itu tapi gak tau caranya ya udah pake kekuatan petir punya-nya hari aja deh, tapi berhasil kok jamnya udah mati gak nyala lagi" - Hari si polos bin ogeb

"Iya mati, untuk selamanya" -Kanglim yang lelah hati dan fisik



°•.~My Kitten~.•°



Sebuah pintu terbuka lebar menampakan seorang lelaki pendek yang berjalan dilorong yang berdebu dan diikuti beberapa orang dibelakangnya sebagai penjaga lelaki itu

Tuk Tuk Tuk

Suara sepatu kulit yang diadukan dengan dinginnya lantai sangat terdengar nyaring disepanjang lorong

Lalu saat sudah disebuah ruangan yang pintunya sudah rusak ia langsung masuk dan melihat kesekitar, dan menemukan sebuah mayat para anak buahnya dan..

"Ck! Dasar manusia tak berguna!" ucapnya dan langsung menendang kepala lelaki itu yang dikenali sebagai

Profesor Anton pamannya.

Ia mulai berkeliling dan berhenti di sebuah tempat tidur percobaan ia menatap jasad perempuan itu dengan lekat lalu mengusap wajahnya yang sudah terpotong berpisah dengan tubuhnya

"Kakak... maafkan aku karena telah mengorbankanmu, tapi tak lama lagi kau akan kebali lagi ketanganku" ia lalu menatap anak buahnya dengan tatapan tajamnya dan memberi perintah

"Buka kopernya!" perintahnya dengan nada yang dingin langsung dijalani oleh para anak buah miliknya

Salah satu anak buahnya memberikan sebuah alat pengambil semple darah lalu memasukannya dalam sebuah botol kecil

°•.~My Kitten~.•° Hari X KanglimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang