Hari ini merupakan hari yang sangat tidak ingin dilewati bagi semua member, terkhusus member KIII. Tepat hari, member tim KIII akan menghantarkan beberapa teman setimnya yang akan lulus akibat terkena restrukturisasi. Dan hari ini juga member tim KIII melakukan pertunjukan Ramune no Namikata untuk yang terakhir.Setlist tersebut menjadi kenangan tersendiri bagi member tim KIII. Tak mudah bagi mereka untuk bisa menampilkan setlist itu. Banyak sekali perjuangan yang mereka lalui untuk bisa membawakan setlist Ramune no Namikata.
Melakukan konser dengan jumlah penonton harus 1000, menjadi salah satu bentuk perjuangan mereka untuk bisa mendapatkan setlist Ramune no Namikata. Tak hanya itu, setlist ini juga harus melewati latihan yang teramat panjang akibat ada nya pandemi Covid-19 di Indonesia. Latihan secara offline maupun online pun dilakukan untuk bisa menampilkan yang terbaik.
Hingga tiba hari, setlist yang penuh kenangan dan perjuangan para member tim KIII harus berakhir bersama dengan tim nya.
"Hallo semua nya. Makasih yang sudah hadir tepat waktu. Sebelum nanti malem kita show, aku pengen kita semua merasakan waktu bersama-sama untuk terakhir kalinya sebagai member JKT48 tim KIII. Mungkin kedepannya kita akan sulit bertemu dikarenakan kesibukan masing-masing, maka dari itu disini aku minta sama kalian untuk gunakan waktu yang ada. Disini kita have fun aja yaa, sedih-sedihnya buat nanti malem aja. Pokoknya disini kita harus senang." Ucap Gracia sebagai kapten tim KIII.
Selesai berbicara Gracia kembali ke tempat duduk untuk berkumpul dengan anak-anak tim nya. Tak lupa mereka memesan makanan dan minuman. Para member pun terlihat sangat menikmati waktu kebersamaannya. Canda tawa mereka memenuhi seisi restaurant.
"Hei. Kenapa bengong hm?" Tanya seorang gadis jangkung yang menyadari kaptennya sedang bengong menatap anak-anak timnya.
"Gapapa." Jawab Gracia singkat.
"Ikut aku yuk?"
"Kemana, Ci?"
"Udah ikut aja." Ajak Shani.
Ya, Shani Indira yang sedari tadi berada di dekat Gracia dan menyadari perubahan raut wajah Gracia saat menatap anak-anak tim KIII.
Shani segera menarik pergelangan tangan Gracia untuk menjauh dari tempat tersebut dan membawa Gracia ke tempat yang cukup sepi.
Shani tau, kaptennya ini sedang tidak baik-baik saja.
"Kenapa, Ci?" Tanya Gracia saat mereka sudah sampai.
"Harus nya aku yang tanya gitu. Kamu kenapa?" Tanya Shani menundukan kepalanya agar bisa melihat wajah cantik milik kaptennya.
"Aku? Aku gapapa kan. Emangnya aku kenapa?"
"Gee, aku tau kamu ga baik-baik aja. Tell me, how are you feeling right now, Baby." Shani berucap lembut seraya mengusap pelan pipi kaptennya.
Gracia yang tak sanggup mendapatkan perlakuan tersebut segera memalingkan wajahnya ke arah lain. Ia tak mampu menatap teman segenerasinya saat ini.
Tanpa diminta di pipi nya sudah terdapat air terjun yang sedari tadi Ia tahan.
Gracia tidak bisa jika harus berhadapan dengan Shani. Dia akan lemah. Dia akan lemah jika sedang berhadapan dengan kekasihnya.