Hari ini adalah hari terakhir showroom competition. Karena merasa bosan menunggu rumah yang sedang padam listrik di siang hari yang sangat terik ini, Gracia memutuskan untuk melakukan showroom sebelum dirinya berkegiatan.
Belum ada lima menit dirinya memulai live showroom, sudah diberikan gift dengan jumlah yang tidak sedikit.
"Gais, yaampun ini aku baru mulai udah banyak bangett." Ucap nya dengan air mata yang mulai menetes.
Semua ketakutan yang di dalam dirinya, keresahan di dalam dirinya menguap begitu saja. Air matanya tak mampu Ia bendung lagi.
Akhir-akhir ini dirinya merasa tidak pantas untuk mendapatkan ini, akan tetapi para fans nya semakin berjuang untuk dirinya.
"Jangan nangis, Ci Gre." Ucap Gracia membaca beberapa komentar yang melintasi.
Gracia keluar dari kamera, Ia mengelap air mata yang terus menetes.
"Engga guys aku ga nangis." Ungkap Gracia mengelap air mata.
"Aku, —cuma terharu aja. Kenapa kalian baik banget sama aku."
Sebesar apapun usaha dia untuk menahan air mata, itu tidak sesuai dengan kenyataannya yang terus menetes tanpa henti.
"Aku ter—terharu. Kalian baik-baik banget sama aku, aku bingung harus ngucapin apa lagi sama kalian selain kata terima kasih."
Gracia sangat bersyukur memiliki fans yang begitu menyayangi dirinya. Ia tidak pernah terpikirkan akan sampai seperti ini dirinya didukung oleh para fans.
Ia hanya selalu berusaha yang terbaik, melakukan apapun sesuai yang sudah disuruh oleh manajemen, dan menyerahkan semua usaha nya kepada Tuhan.
Gracia, Ia selalu mengandalkan Tuhan-Nya dalam setiap langkah yang akan dilaluinya. Ia selalu mengandalkan Tuhan-Nya pada setiap kerja keras yang dijalaninya.
"Aku tuh ga pernah minta sama orang lain. Aku selalu berdoa sama Tuhan ketika aku menginginkan sesuatu. Sampai akhirnya Tuhan mengirimkan kalian supaya bisa memberikan ini semua untuk aku."
"Aku yakin ini semua bukan karena usaha aku, bukan karena kemampuan aku, tapi karena Tuhan."
Gracia selalu percaya atas semua yang Ia miliki di dunia saat ini, termasuk kehadiran fans nya itu, berkat dari Tuhan-Nya.
"Guys, aku udahan dulu ya. Nanti selesai kegiatan kalo ada waktu aku showroom lagi. Terima kasih banyak yaa, aku bacain podium dulu."
***
Berbeda dengan Gracia yang pagi ini sudah melakukan showroom, Shani Indira baru saja terbangun dari tidur nyenyak nya. Merenggangkan otot-otot di tubuh sampai Ia merasa tubuh nya jauh lebih segar dari sebelumnya.
Dari kemarin Ia merasa kurang tidur karena jadwal yang cukup padat, bukan hanya jadwal kegiatan JKT48, melainkan jadwal kegiatan buka bersama dengan teman-teman dan juga keluarga nya.
Ketika seluruh nyawa sudah terkumpul, Shani beranjak dari tempat tidur menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Hari ini dirinya tidak ada jadwal apapun, tapi Ia harus menempati janji untuk menjemput serta menemani kekasihnya berkegiatan dan membawa kekasihnya ke apartement karena akan menginap.
Kurang dari setengah jam Shani membersihkan diri, kini Ia sudah rapi dengan pakaian yang dikenakan. Tanpa membuang waktu lagi, Ia berjalan keluar kamar, terlihat apartement nya tampak sepi karena para penghuni nya sedang bekerja kecuali Mba Ita, pekerja rumahnya.
"Mba, aku berangkat dulu ya." Ucap Shani pada Mba Ita yang sedang mencuci baju.
"Iya, Adek. Hati-hati ya." Jawab Mba Ita.