-Keluhan pena

0 0 0
                                    

Aku bertanya pada semesta, "Kenapa kau datangkan angin disaat diri mulai menggigil" ia jawab "Untuk menenangkan nafas dirimu".
Saat tamaram bintang menyorot pada diri, rasanya seperti diberi semangat untuk bangkit lagi. Kilau sinar bintang telah berhasil mengukir senyuman.

Sempat aku renungkan, tentang semua yang terjadi  dalam akhir-akhir ini. Mulut membisu, bahu terpaku, mata mulai sendu. Ribuan detik telah aku pakai dengan menyusuri setiap langkahku ini.

Penaku terus menari diatas lembar yang masih menanti akan semua keluhku ini,  berberapa keluh dan piluh mungkin sering terjadi pada takdir manusia. Kekecewaan yang sering bertolak belakang tak sesuai ekspektasi. Sesederhana harapan yang ditanam, namun belum tiba waktunya semuanya gagal.

Lantas aku ingin mengikat dengan erat, atas semua yang sudah berpeluk dalam diri. Ya, mungkin  aku mulai berhenti berekspektasi, bukan berarti aku berhenti bermimpi Namun mulai aku kurangi. iya,  belajar menerima kenyataan takdir yang terjadi.

#Katadeash
Kudus, 24 Januari 2022

alunan diksi (sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang