Part 2

8 15 7
                                    

Welcome back to my story guys

Sebelum baca tolong untuk klik ⭐ terlebih dahulu, dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan cara apapun sebisa kalian, Terimakasih.

Selamat membaca:)

19.30

Seorang gadis terbangun dari tidurnya kemudian beranjak guna mendudukkan dirinya untuk mengumpulkan nyawanya.

Setelah dirasa nyawanya sudah terkumpul ia melihat kearah nakas dimana sudah menunjukkan waktunya untuk makan.

Kedua kakinya turun dari ranjang dan berjalan keluar untuk makan malam tanpa membersihkan dirinya terlebih dahulu.

Sesampainya di ruang makan di sana terlihat kedua orangtuanya dan kedua kakaknya yang sedang bersiap-siap untuk melaksanakan makan malam bersama.

"Sayang kau sudah bangun?, baru saja Mommy akan membangunkan kamu" ucap Aquila saat penglihatannya melihat anak gadisnya yang sedang berjalan kearah mereka.

"Mommy" ucap Alana saat sudah di depan Aquila.

Aquila kemudian menyuruh Alana untuk duduk di tempatnya dan mereka pun memulai makan dengan hikmat.

"Tumben ngga bacot" bisik Galaksa pada Alana yang duduk disebelahnya dengan suara kecil.

Alana yang sedang tidak mood membiarkan omongan Galaksa sebagai angin lalu.

Galaksa yang tak mendapat maungan kemarahan Alana justru semakin gencar dengan mengeluarkan beberapa kalimat tak mutu yang biasanya akan membuat Alana kebakaran jenggot tapi sekarang tak berefek apapun.

Galaksa berfikir keras hal apa yang bisa dia lakukan untuk membuat Alana mengeluarkan suaranya akibat kejahilannya, setelah mendapatkan ide untuk membuat Alana marah dirinya berdeham untuk memulai aksinya, baginya menjahili Alana adalah kesenangan tersendiri untuk nya.

Khem

Dehem Galaksa membuat seluruh pasang mata melihat kearahnya kecuali Alana yang memang sedang melanjutkan makan tanpa menghiraukan musuh bebuyutannya itu.

"Alana" panggil Galaksa pada Alana sambil menengok kearah sang empu yang sedang menikmati makannya.

Alana yang mendengar hal itu pura-pura tidak dengar justru terlihat lebih menikmati acara makanya tanpa menghiraukan orang disekitarnya.

Tak mendapat respon baik oleh Alana Galaksa kemudian tersenyum miring dengan ide bagus nya yang sudah di rancang baik di otak nya itu.

"Alana apa benar tadi kamu menabrak mobil orang saat keluar berkendara?" tanya Galaksa kepada Alana.

Alana yang pura-pura tidak mendengar ucapan Galaksa sebelumnya langsung menengok kearah sang empu yang bertanya dengan membelalakkan kedua matanya disertai tatapan tajam yang diarahkan kepada Galaksa.

Galaksa yang mendapati respon yang di inginkan pun tersenyum cerah pada Alana, dimana senyum itu justru yang membuat Alana muak dan ingin sekali menonjok muka orang yang disampingnya itu.

Setelahnya ia melihat sekelilingnya dan mendapat beberapa pasang mata yang melihat kearahnya dengan raut yang meminta penjelasan atas apa yang dibicarakan oleh Galaksa sebelumnya.

Galaksanjing umpatnya dalam hati, mana mungkin ia berani berbicara seperti itu di depan orang tuanya.

Huft

Mengeluarkan helaan nafas terlebih dahulu adalah cara yang dilakukan oleh Alana saat ini.

"Ya memang" jawabnya santai mengabaikan hatinya yang tak tenang karena takut fasilitas kendaraan nya disita oleh Daddy tercintanya itu.

SUBCONSCIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang