-Threat-

921 145 5
                                    

Irene menghela nafasnya dengan kasar setelah selesai mengobati Rose. Ditatapnya sepupunya itu dengan datar"Sampai kapan si kamu mau bertahan sama kelakuan Jeffri itu? Kenapa kamu tidak langsung membunuh dia saja?"

"Belum saatnya aku membunuh dia. Lagian kita tidak ada bukti kalau dia salah satu anggota Strike"sahut Rose

"Terus kamu mau terima saja perlakuan dia itu? Apa kamu mau mati duluan huh?"omel Irene

Rose memutar bola matanya dengan malas"Ada saatnya aku membalas semua perbuatan dia"

"Apa kamu butuh bantuan Oppa?"tanya Chanyeol yang memang sudah berada disana bersama Suga,Seunggi dan Kai.

Rose menggeleng"Biar aku yang mengurus dia. Kalian tidak perlu ikut campur. Aku tidak mau kalian ikut terluka"datarnya

"Ck,dasar keras kepala"timpal Jennie julid

"Sama seperti kamu dong"ujar Jisoo dibalas decakan kesal dari Jennie

"Sekarang rencana kalian apa?"tanya Suga yang sedari tadi diam itu.

"Aku yakin salah satu anggota Strike sering ke bar langganan untuk meeting bersama client. Aku sama Lisa akan terus memantau bar itu"ujar Jisoo

"Bar punya Bobby?"tanya Seunggi

Lisa mengangguk"Iya. Bobby Oppa juga berada dipihak kita"

"Jangan pernah mempercayai orang lain selain diri sendiri"dingin Suga. Buat pengetahuan semua,Suga ini sama seperti Rose dan Jennie. Iya,dia bersifat dingin dan irit bicara namun dia cukup pinter dalam menggunakan senjata.

"Yaudah,Eonnie mau pulang duluan"pamit Irene

"Mau aku hantar?"tawar Jisoo

Irene menggeleng"Suho sudah menunggu diparkiran"

"Cie,yang punya tunangan beda ya"ledek Jisoo dibalas dengusan kesal dari Irene.

Setelah kepergian Irene,apartment itu kembali menjadi hening. Mereka masih terlarut didalam pikiran masing masing.

Hah~

Cukup sulit untuk mereka mencari tahu siapa ketua kelompok Strike.

Drttt drttt

Semua pandangan tertuju kearah Jisoo setelah dia menerima panggilan dari seseorang.

"Waeyo?"tanya Seunggi yang menyadari raut wajah Jisoo.

Jisoo mematikan panggilan itu. Dia menatap sepupunya satu persatu"Pelabuhan kita dibom. Semua wine serta kapal kita hancur"

"Sial!"umpat Jennie

"Sepertinya kelompok Strike sudah tahu kalau kita mengincar mereka makanya sekarang mereka sudah mendahului kita"ujar Kai

Rose bersmirk"Sepertinya mereka sengaja memancing kita"smirknya

Ding dong~

Mereka sontak menatap menatap kearah pintu apartment setelah mendengar bel"Coba buka Lis. Mungkin Irene Eonnie ketinggalan barang"ujar Jisoo

Dengan patuhnya Lisa berganjak kearah pintu dan membuka pintu apartment itu dengan santai.

"Huh?"dia mengernyit bingung ketika tidak melihat sesiapapun didepan pintu apartment. Dia hanya menemukan satu box coklat yang kelihatan usang.

Akhirnya Lisa membawa box usang itu masuk kedalam apartment"Kalian ada pesan barang?"tanya Lisa

Mereka semua menggeleng"Memangnya itu punya siapa?"tanya Chanyeol

Lisa menggedikkan bahunya"Tidak ada orang duluar sana. Hanya ada box ini saja si"sahutnya

"Kalian semua menjauh,biar Oppa yang buka box nya"ujar Seunggi memberi arahan.

Perlahan lahan dia membuka box itu. Sepupunya yang kepo itu akhirnya memutuskan untuk ikut mengintip apa yang ada didalam box.

"Mwo!"Jisoo berseru kaget ketika melihat sesuatu yang ada didalam box itu.

Terdapat satu photo yang berisi photo orang tua Jisoo,orang tua Jennie,orang tua Rose bersama orang tua Lisa. Photo itu dipenuhi oleh cairan merah yang diyakini darah. Terdapat juga satu surat yang ditulis menggunakan darah.

"Kalian tidak akan menemukan keberadaan kami! Apa kalian sudah siap untuk menyusul orang tua kalian? Tapi kalian tenang saja,kita akan bermain main duluan"Kai membaca surat itu dengan raut wajah yang sulit diartikan"Disurat ini juga terdapat insial A . Mungkin ini insial pengirim"lanjutnya

"A? Apa itu insial nama ketua kelompok Strike?"tanya Jisoo

"Brengsek! Bisa bisanya mereka mengancam kita hah?!"marah Jennie

"Santai saja Eon. Ancaman ini tidak akan mempengaruhkan kita"ujar Lisa santai

"Tapi gimana mereka bisa tahu keberadaan apartment ini?"tanya Jisoo

"Hanya Jeffri yang tahu! Nama Jeffri juga Alvio Jeffri!"ujar Jennie membuatkan pandangan mereka semua tertuju kepada Rose.

"Aku akan mencari tahu soal itu. Kalian tenang saja. Kalau semua ini ulah Jeffri,aku sendiri yang akan menghapuskan dia!"datar Rose

Chanyeol mengusap kepala Rose"Hati hati. Kalau kamu butuh bantuan,kamu bisa langsung ngomong sama Oppa saja"ujarnya dibalas anggukan dari Rose

"Ck!"Suga berdecak kesal ketika melihat pemandangan dihadapannya itu. Dengan segera dia bangkit dan berganjak kebalkon apartment.

"Apa Suga Oppa cemburu?"bisik Lisa pada Jisoo yang berada disampingnya

"Bisa jadi si"sahut Jisoo ikutan berbisik







Tekan
👇

Mafia Queen✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang