HAPPY READING
Kadang di persulit dengan pemikiran sendiri itu rasanya nggak enak.
Taman sekolah, tempat dimana Raina duduk menyendiri di sana sambil Memakan sebatang coklat dan sekotak susu strawberries kesukaannya.
Taman yang sudah sepi membuat Raina merasa tenang dan aman. Semua siswa-siswi sudah masuk kedalam kelas masing-masing. Setelah kejadian di kantin tadi, ia malas bertemu dengan orang banyak.
Ia menutup mata, menghirup udara segar, lalu menghembuskan kembali.
Ting.
Raina menghela napasnya panjang. Satu notifikasi menganggu ketenangannya, tapi senyumnya kembali terbit melihat Chat yang masuk. Senyum yang jarang ia perlihatkan ke orang-orang kecuali Mona dan Belova.
Sister
Gimana keadaanya.Anda
Baik kak.
SisterJangan lupa makan yang teratur, jangan dan jangan balapan terus.
Anda
Kalau itu sih nggak janji.
SisterKakak kalau dekat kamu, udah kakak jitak itu kepala kamu.
Anda
Uhhh tbl tbl tbl. Takut banget loh
SisterAwas yah kamu
Raina tersenyum membaca chat nya dengan Belova, hal yang paling ia sukai itu yah menjahili Belova sampai kakaknya itu marah padanya.
Ia memasukan kembali benda pipih itu kedalam saku seragamnya, lalu menyadarkan tubuhnya dan menutup matanya kembali.
Ketenangannya kembali terusik merasakan ada yang duduk disebelahnya,Raina menyipitkan matanya melihat seorang pria yang duduk disebelahnya, sambil tersenyum pada Raina.
"Lo bolos? " Tanya pria itu
Raina hanya diam, tak ada niatan untuk menjawab pertanyaan orang yang ada disampingnya.
"Lo bisu? "
"Lo nggak ada kerjaan apa?" Tanya Raina jengah.
"Ohh berarti lo nggak bisu." Raina memutar bola matanya malas mendengar penuturan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA
Teen FictionMenurut Raina, orang yang menyukai hujan itu munafik. Katanya menyukai hujan, tapi saat hujan turun mereka berteduh. Ini kisahnya Si Raina atau biasa disapa Rain yang artinya hujan, nama yang bertolak belakang dengan dirinya. Yah ia membenci hujan.