04. Bungga.

189 24 0
                                    

HAPPY READING

Ada beberapa hal yang rasanya berat untuk memaafkan.
Karena memaafkan memang gampang tapi melupakan belum tentu bisa.

Di ruangan yang penuh dengan berkas-berkas perusahaanya, seorang sibuk menatap hasil tes DNA milik Raina Savrinadeya yang 100% cocok dengannya.

Romy Adrian Abrizam menatap tak percaya dengan hasil tersebut disitu menyatakan bahwa Raina Savrinadeya adalah anak kandungnya dengan Mona.

Tatapan senang sekaligus sedih karena tak bisa ia gambarkan.
Pikiran-pikiran buruk memenuhi otaknya, jika anak perempuannya tak ingin menerimanya.

Lamunannya runtuh kalau seorang pria muda masuk kedalam ruangannya.

Alkana Abior Abrizam, putra kelima dari Romy dan Mona. Yang saat ini masih menduduki kelas 12 Sma.

"Aku tau Papah udah ketemu Mamah kan? Kasih tau Alka dimana Mamah, pah. " Ucap Alkana menatap serius Papahnya. Ya semalam Alkana tak sengaja melihat Papahnya yang sedang menelfon orang mengenai Mamahnya berada.

"Papah belum ketemu Mamah, tapi Papah udah ketemu adik kamu." Ucap Romy lalu memberikan Alkana sebuah kertas.

Pria itu membaca sebuah kertas, matanya membulat tak percaya. Jika ia mempunyai adik perempuan yang selama ini ia impikan.

"Apa ini benar pah? " Tanya Alkana belum percaya apa yang di lihat.

"Itu benar, sekarang ia sedang berkerja di toko bunga MonaRain. Sepertinya itu toko milik Mamah mu." Ucap Romy tersenyum lebar. Kemudian ia mengambil beberapa foto di laci mejanya lalu memberikannya pada Alkana.

Alkana tersenyum lebar menatap foto itu, "dia persis seperti Mamah, benar-benar cantik. "

"Aku harus memberitahukan pada kakak-kakak dan adik ku yang lain" Ucap Alkana yang sedari tadi tak berhenti tersenyum.Ia mengambil Handphonenya membuka room chat yang berisi ke enam saudaranya.

Gantengnya Abrizam😎

P

P

P

P

Semuanya kekantor Papah ada berita Gembira buat kalian.


Alkana keluar dari room chat nya tanpa menghiraukan bunyi dentingan di handphonenya. Ia tertawa cekikan sudah pasti saudara-saudaranya sudah sangat kepo. Karena jarang Papahnya memangil mereka berkumpul di kantor.

Tak lama kemudian dua orang pria dengan tatapan datar masuk kedalam ruangan Papahnya. Tak lama kemudian Salah satu pria tersebut menjitak kepala Alkana. Sampai pria itu megaduh kesakitan.

"Kalau orang chat itu dibalas, bukan dibiarin gitu aja." Ucap Kakak keduanya dengan dingin.

Abinaya Putra Abrizam, anak kedua dari pasangan Romy dan Mona. Pria dengan tatapan dingin itu melempar botol plastik bekas minumnya pada Alkana. Lagi-lagi pria itu megaduh sakit.

"Dasar lemah." Ucap Abinaya atau dikenal disapa Aby itu.

Romy hanya tersenyum menatap keduanya. Romy menatap anak sulungnya menghela napasnya panjang. Sifat anaknya satu ini sampai sekarang tidak berubah menjadi pendiam,dingin dan tidak tersentuh semenjak kepergian Mona dari rumahnya.

Axellie Arkana Abrizam,yang sering disapa Axel, seorang pria dingin yang jarang berbicara. Dalam sehari bisa dihitung dengan jari, berapa kata yang pria itu ucapkan dari mulutnya. Ia berprofesi sebagai direktur perusahaan Papahnya. Sama Hal nya juga dengan Abinaya dia mendapat salah satu cabang perusahaan besar milik Romy Adrian Abrizam.

RAINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang