Brak
Tas seseorang dibanting begitu saja di samping dirinya. Ayra mengangkat pandangannya dan mendapati seseorang berdiri di hadapannya, dengan tatapan dingin yang seakan-akan selalu menyapa dirinya.
"PR?"
Tangan lelaki itu terulur, seolah-olah meminta sesuatu. Ayra hanya bisa menghela napas samar. Gadis itu tergerak dan meraih buku yang berada di kolong mejanya dan kemudian menyerahkannya.
Lelaki itu menerimanya dan kemudian mengecek tugas yang sudah Ayra kerjakan, barangkali dibuat asal-asalan, kan?
"Oke." Dia kemudian mendudukkan diri disamping Ayra yang kini berusaha memendam kekesalannya dalam-dalam.
"Oh iya, ke kantin. Beliin gue cola."
Memang hari yang menyebalkan. Tidak, sebenarnya hari yang ia lalui biasa-biasa saja, namun semenjak kedatangan seorang Narendra Riki Aditya, hidupnya langsung berubah 180°. Dengan hati tak ikhlas dia berdiri dari duduknya, mengulurkan tangan di depan lelaki bernama Riki itu.
"Apa?" Suara menyebalkan itulah yang menjadi reaksi pertamanya. Membuat Ayra lagi dan lagi harus bersabar.
"Uangnya, mana?"
"Ya pake uang lo."
"Eh, apa-apa? Ngga ada."
"Oh? Udah berani lo sama gue?"
Ia mendengus sebal, melangkahkan kakinya meninggalkan kelas dengan beribu umpatan yang tertahan. Bukannya dia takut, tapi dia hanya tak suka dengan tatapan khawatir Mahendra saat melihat dirinya pulang dalam keadaan babak belur.
Kenapa babak belur? Tentu saja itu karena ulah Riki. Entah apa dan kenapa lelaki itu menaruh benci yang mendalam kepadanya. Entah apa kesalahan yang pernah dia lakukan sehingga Riki membully dirinya.
Apa yang Riki lakukan padanya? Bullying yang biasa anak-anak berandalan seperti dirinya lakukan. Contohnya menarik rambut Ayra sekuat-kuatnya dan membuat kepalanya terasa akan copot. Atau.. menampar pipinya dan membuat sudut bibirnya hingga robek.
Memang, Riki selalu melakukan bully di sekolah, tak perduli mereka laki-laki atau perempuan. Bahkan seantero sekolah sudah mengenal seorang Riki yang dikenal dengan si pembully dan langganan ruang BK.
Jika diceritakan bagaimana laki-laki itu saat melukai dirinya, Ayra rasa satu buku saja tak cukup untuk mendeskripsikan semua yang pernah dia alami karena laki-laki itu.
Ayra itu sebenarnya cewek keras. Kenapa? Karena dia sudah dilatih kedisiplinan oleh kakak laki-lakinya. Ditinggal oleh kedua orangtuanya saat diusia 9 tahun membuatnya mengerti, untuk bersikap sebagaimana mestinya pada dunia yang sudah mulai gila ini.
Dia hanya tak suka, saat melihat wajah khawatir kakaknya saat dia pulang membawa luka pada wajahnya. Dia akan merasa gagal menjadi adik yang baik. Dia merasa mengecewakan kakaknya, dan dia tak ingin seperti itu.
*****
Kini cola miliknya sudah di genggaman, dia hanya tinggal menyerahkannya kepada Riki dan semuanya selesai.
Prak
Tenyata semuanya belum selesai, dan mungkin tak akan pernah berakhir. Dia menatap cairan yang mengalir di lantai, Itu susu coklat. Matanya menatap tajam kearah atas dan dilihatnya tiga orang gadis tertawa keras.
Bisa-bisanya mereka melempar sekotak susu coklat hanya untuknya. Jika ingin memberi ya baik-baik! Jangan malah di lempar. Sangat tidak patut untuk ditiru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monokrom | Nishimura Riki
Novela Juvenil"Walaupun hidupku tanpa warna, namun kehadiranmu membuatnya menjadi lebih sempurna." Tentang Riki dengan hidup suramnya, dan kedatangan Ayra yang mengubah segalanya. Dan akhirnya semesta mempertemukan mereka dengan hitam putihnya cinta yang terluki...