About Her
---------------------Seorang lelaki dengan topi dikepalanya mulai sedikit kesal ketika mengetahui sebuah band yang bermain di sebuah kafe yang ia sedang kunjungi itu kembali membawakan lagu lainnya. Ia mendengus kesal dan mulai meletakkan kedua tangannya diatas meja didepannya lalu menjatuhkan kepalanya diatasnya, berharap band itu segera berhenti untuk sekedar istirahat atau lebih baiknya selesai, agar ia dapat berbicara dengan salah satu personilnya yang merupakan seorang gitaris sekaligus vokalis yang dikenal baik di lingkungannya. Sebagian pengunjung kafe memberikan perhatiannya lebih kepada sang grub band sedangkan sebagiannya lagi hanya menikmati sambil tetap fokus pada kegiatan yang dikerjakannya.
Dua cangkir kopi sudah hadir didepan matanya semenjak 5 menit yang lalu namun ia tetap belum menyentuhnya sedikitpun selain menggesernya ke tengah meja agar tidak jatuh atau tersenggol, udara di dalam kafe cukup hangat dan membuatnya nyaman, ia membenarkan posisi duduknya kemudian perlahan memejamkan matanya. Musim penghujan sudah mulai memasuki daerah itu dan tak menutup kemungkinan bahwa hujan mungkin akan datang lebih sering dari biasanya, lelaki itu berkedip beberapa kali dan kembali terpejam merasakan hangatnya udara kafe yang menyelimutinya. Dengan setengah kesadarannya yang mulai menghilang ia mendengarkan alunan lagu di telinganya dan memasuki kepalanya, berputar secara perlahan dan tersimpan sebagai penggalan lirik yang akan diingat nya dalam memori.
Baru saja ia merasa tenang untuk sesaat beberapa bunyi tepukan tangan sudah membuatnya tersadar kembali dari dunianya, ia mengangkat kepalanya untuk memandang kearah sisi dari kafe tempat seseorang yang ia tunggu sedang berterima kasih dan memberikan kabar kepada para personilnya untuk mengambil istirahat selama beberapa menit sebelum akhirnya penampilan terakhir.
Lelaki itu tersadar secara keseluruhan dan menegakkan tubuhnya, sedikit menarik tangannya keatas membiarkan rasa pegal di tubuhnya berkurang dan menunggu salah satu anggota yang ia tunggu menghampirinya sambil menenteng gitar kesayangannya itu. Lelaki bertopi itu memeriksa jam di ponselnya kemudian merekatkan jaket miliknya, logo rubah oranye kecil yang sedang melompat berada di salah satu sisi bagian depannya terjahit dengan rapih.
"Kau sangat lama, aku hampir tertidur karena menunggumu". Protesnya pada orang itu.
Orang itu hanya tertawa kecil kemudian duduk didepannya, meletakkan gitar disamping dan menyisir surai coklat yang sedikit menghalangi pandangannya dengan kelima jarinya.
"Maafkan aku Fundy, lagipula kau tau kan jadwalku sedang agak padat akhir-akhir ini". Ujarnya meminta maaf dan menerima cangkir yang diberikan Fundy padanya.
"Semakin padat jadwalmu maka semakin jarang pula kau berbicara padaku atau sekedar bertemu bersama seperti biasa, Wil..". Terdengar nada kecewa dalam kalimatnya.
Wilbur tersenyum hangat padanya kemudian kembali meminta maaf dan sedikit mengalihkan perhatiannya pada kopi di cangkirnya. Americano.
Fundy hanya mendengus kembali membuat Wilbur sedikit tertawa dan mulai bersantai. Kafe itu merupakan tempat favorit bagi mereka berdua ketika hendak bertemu dan saling menghabiskan waktu bersama, mereka merupakan sepasang teman yang sangat akrab bahkan dapat dikatakan sahabat dekat yang mirip antara seorang ayah dengan putranya, hampir seluruh masyarakat sekolah pun mengetahui hal itu dan selalu merespon baik pada keduanya. Wilbur dan Fundy sering berada di kafe itu dan terkadang Fundy harus dengan sabar menunggu temannya itu ketika ia ternyata sedang memiliki jadwal band di kafe yang sama. Terkadang ia merasa kesal namun memutuskan untuk memaklumi hal itu.
"Apa kau hanya jarang berbicara dan bertemu denganku atau kau juga begitu dengan yang lain?". Fundy akhirnya menanyakan hal yang terkadang membuatnya kesal itu.
"Maksudmu?". Wilbur meminum kopi miliknya perlahan, sudah tidak terlalu panas dibanding sebelumnya karena menunggu ia selesai dengan band nya.
"Maksudku dengan orang lain, yah.. seperti Quackity, Tommy, Tubbo, Niki atau bahkan Y/n". Ujar Fundy dan kembali menunggu jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violin - Technoblade x Reader [ Discontinued ]
FanfictionPertunjukan kecil yang sudah direncanakan, dan diharapkan dapat berjalan dengan baik nyatanya tetap bisa mengalami masalah. Apa ia akan bermain solo? Atap tetap bersama temannya? *** Buku pertama, jadi maaf aja. [ Discontinued ]