Prolog.

763 148 64
                                    

ini adalah cerita tentang seseorang.

Sosok yang ukiran wajahnya masih terbayang jelas dalam benakku.

Yang "katanya" belahan jiwa.

Terus terang aku masih berharap kamu kembali padaku, namun takdir sudah menyuratkan.

Kamu janji akan datang tepat saat malam tahun baru di bawah pohon rindang di atas bukit.

Saksi bisu disaat kamu menyatakan cinta.

Malam itu aku datang namun tak ada satupun suara langkah darimu yang kudengar.

Aku berdiri sendirian dan menatap langit malam yang semakin gelap dengan hiasan bintang bintang.

Kupegang kue peringatan hari jadi kita lalu aku berucap dengan nada getir.

"Selamat hari jadi Raden Saka."

Raden SakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang