๑'•. Berdua dengannya

130 80 27
                                    

WARNING
Sebelum membaca dimohon untuk menekan tombol bintang dan jangan lupa memberi komentar positif juga !

WARNINGSebelum membaca dimohon untuk menekan tombol bintang dan jangan lupa memberi komentar positif juga !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------


Hari telah berganti dan sinar matahari menyapa lewat celah jendela untuk membangunkan Saka, kepalanya masih agak nyeri akibat kejadian buruk semalam dan reflek lelaki itu memeganginya dengan satu tangan sambil perlahan membuka mata.

Rambut Saka yang berantakan mendominasi raut wajahnya yang masih lemas bahkan di saat seperti ini dia masih terlihat tampan, Saka beranjak ke arah lemari untuk mengambil pakaian ganti beserta handuk.

"Kamu sama Rossa kemana semalam?"

Entah sejak kapan Eliza sudah berdiri di depan kamarnya kemudian Saka mencoba jujur tapi berniat menyembunyikan sementara kejadian itu pada sang mama.

"Taman lampu ma."

"Pantas saja, ya sudah bersiap gih."

Laki laki tersebut lanjut melangkah ke kamar mandi seusai obrolan singkatnya dengan Eliza, beberapa saat kemudian Saka sudah rapi menggunakan seragam disusul sang adik yang juga baru saja turun ke bawah dengan menenteng tas sekolahnya.

"Ma, gimana aku hari ini?" tanya Rossa sambil menunjukan penampilannya.

"Bidadari dari mana ini? cantik sekali."

"Kan aku anak mama, pasti dongg."

Kedua wanita tersenyum saling berbalas senyuman kemudian Eliza mengajak Rossa untuk membantunya menyiapkan sarapan sementara Saka baru saja duduk di kursi, Rossa mengambilkan setumpuk roti berisi selai kacang dan diberikan pada sang kakak.

Keduanya menikmati sarapan lalu lanjut minum susu, Rossa telah selesai duluan sambil memperhatikan tingkah kakaknya yang nampak tenang saat memakan roti.

"Kak, antar Rossa ke sekolah yuk!"

"Lain kali saja ya? kakak harus berangkat lebih awal" tolak Saka halus.

Sang mama nampak bahagia ketika dua anaknya makin akrab semenjak kepulangan Saka dari Belanda dan Rossa bisa leluasa kembali untuk menghabiskan waktu bersama kakaknya tanpa harus terbentang oleh jarak antar dua negara.

"Saka, kalau ada apa apa kabari mama."

"Oke, aku berangkat."

Saka berdiri dan bersalaman dengan Eliza terlebih dahulu kemudian pergi ke arah garasi untuk mengambil kendaraan, ia melambaikan tangan pada Rossa yang kebetulan juga akan berangkat dengan diantar sopir pribadi.

Raden SakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang