๑'•. Rama dan Sinta

122 74 28
                                    

WARNING
Sebelum membaca dimohon untuk menekan tombol bintang dan jangan lupa memberi komentar positif juga !

WARNINGSebelum membaca dimohon untuk menekan tombol bintang dan jangan lupa memberi komentar positif juga !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------


Keesokan harinya Saka bersiap untuk pergi ke sekolah kembali.

Suasana di rumah sangat hening, hanya dia dan Rossa beserta dengan pembantu mereka.

"Kak Saka!"

Gadis kecil itu berlari menghampiri Saka yang duduk termenung di dekat jendela kamarnya.

"Kakak bisa antar aku ke sekolah?"

Saka lalu tersenyum dan memeluk adiknya itu.

"Bisa kok gadis kecil, ayo bersiap."

Setelah mandi dan berpakaian Saka lalu sarapan roti dan susu seadanya.

Rossa sudah menunggu di ruang tamu sedari tadi dan mereka bergegas pergi menggunakan mobil.

"Kak, nanti pulang sekolah jemput aku juga ya."

"Kakak belum bisa."

"Kenapa?"

"Kakak ada kerja kelompok, kamu dijemput pak Sapto dulu ya."

Rossa pun berakhir dengan ekspresi cemberut dan tak lama kemudian mereka tiba di depan sekolah.

"Belajar yang giat, tuan putri."

"Kakak jugaa."

Rossa pun turun dari mobil dan melambaikan tangannya pada Saka.

Saka segera tancap gas menuju ke sekolah sebelum terlambat.

Akhirnya laki laki itu sampai di sekolah.

"Saka!"

"Eric?"

"Apa kabar?"

"Aku baik."

"Mau ke kelas bersama?"

Saka hanya mengiyakan permintaan laki laki itu dan mereka berdua berjalan ke arah kelas masing masing.

Eric tak sengaja melihat bekas kemerahan di leher Saka.

"Kenapa lehermu?"

Raden SakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang