|07. fight| 17+

2.5K 53 5
                                    

Happy Reading
-----------------------

Cahaya matahari telah terbit di ufuk timur. Aroma rumput hijau yang basah membuat siapa saja yang menghirup nya merasa tenang. Jalanan di kota semakin lama semakin padat yang di isi oleh orang-orang yang akan bekerja.

Kecuali Ailsie yang saat ini sedang berusaha lepas dari kungkungan laki-laki gila ini. Kesal sudah ia rasakan sekarang membuat Ailsie harus menggigit dada keras laki-laki itu yang berada tepat di hadapan nya.

"Akhhhhh anj-akhhhh"

"Mampus lo!" Maki Ailsie saat sudah lepas dari kungkungan laki-laki itu.

Segera Ailsie beranjak menuju pintu kamar. Ia harus keluar dari ruangan sialan ini. "Sialan! Di kunci."

Rasa jengkel memenuhi diri nya saat pintu itu di kunci. Ailsie menoleh ke belakang dan melihat Arval yang sedang berbaring dengan menumpu kepala nya dengan satu tangan sambil menampilkan senyum mengejek kepada nya.

Tampak laki-laki itu merogoh saku nya dan memperlihatkan kunci kamar tersebut dengan bangga. "Kalau lo mau, ambil lah." Ucap Arval.

Ailsie diam di tempat nya. Ia bingung, haruskan ia menghampiri laki-laki itu lagi. "Buka pintu nya." Ujar Ailsie.

Laki-laki itu malah tertawa sinis. "Lo tuli? Ke sini kalau lo mau kunci nya."

Ailsie mengepalkan kedua tangan nya bermaksud menahan emosi nya terhadap laki-laki di seberang sana itu. "Lo bajingan!"

Ailsie menghentakkan kaki nya kesal lalu berjalan menuju ke arah Arval. Saat sudah berada di hadapan laki-laki itu, ia mengulurkan tangan nya tepar di depan laki-laki itu.

"Kunci nya." Pinta Ailsie.

Bukan nya memberi kunci itu, Alvar malah menarik Ailsie sampai jatuh di atas nya. Ia membalikkan tubuh nya menjadi di atas dan Ailsie di bawah.

"Cium gue dulu." Pinta Alvar.

Plakkk

Alvar mengelus pipi nya yang panas akibat tamparan dari tangan mungil perempuan itu. Tatapan nya berubah tajam ke arah perempuan itu.

"Ogah gue!" Tolak Ailsie.

Ailsie membuang wajah nya ke samping. Ia malas melihat wajah jelek laki-laki itu. Tetapi, belum sempat ia membuang wajah nya ke samping, tangan Alvar malah mencengkram pipi nya. Lalu, laki-laki itu mencium nya secara paksa yang membuat Ailsis membelalakkan mata nya.

"Mmmhhhhh, mhmmhhhh" Ailsie berusaha mendorong dada telanjang laki-laki itu agar melepaskan ciuman nya. Tak hanya itu, Ailsie juga mencoba menggerakkan tubuh nya tetapi hasil nya nihil.

Ailsie semakin bergerak brutal saat lidah laki-laki itu mulai memaksa masuk ke mulut nya. Ia merasa sangat jijik sekarang. Tak ada pilihan lain lagi sebelum lidah itu bermain di mulut nya.

"Akhhh anjing!" Maki Alvar.

Jari-jari nya yang berada di kepala perempuan itu ia lepaskan. Lalu beralih menyentuh bibir nya yang terasa nyeri akibat di gigit kuat oleh perempuan itu.

Alvar mengabaikan rasa sakit di bibir nya, mata nya menatap penuh ke arah Ailsie yang tampak ketakutan. "Lo mau mancing gue?" Tanya Alvar dengan nada dingin.

Ailsie menolehkan wajah nya ke samping saat tatapan mata laki-laki itu semakin tajam menatap nya. "Lo kan bukan ikan." Jawab Ailsie dengan penuh jenaka.

Buukhhh

"Gue serius, anjing!"

Pukulan Alvar arahkan tepat di samping kepala Ailsie yang membuat perempuan itu menutup mata nya rapat-rapat. Alvar lalu bangkit dari atas perempuan itu, mata nya menyelusuri ke sekitar kamar untuk mencari kaos nya yang tergeletak.

Ailsie yang melihat Alvar sudah beranjak dari atas nya, segera merapatkan diri nya ke sudut kasur dengan kedua kaki nya ia tekuk. Ia tak menyangka, semenyeramkan itu Alvar kalau sedang marah.

Sesudah kaos nya ia pakai, Arval segera beranjak pergi dari kamar itu. Tetapi sebelum ia membuka pintu, Alvar membalikkan tubuh nya ke belakang. Tatapan nya masih sama seperti tadi, tajam dan dingin.

"Lo diam di sini. Gue mau nyelesain laki-laki bajingan kemarin."

Blammm

Seusai mengatakan itu, Pintu kamar di banting dengan kuat sehingga menimbulkan bunyi yang amat sangat keras yang membuat Ailsie lagi-lagi harus menutup mata nya rapat-rapat.

************

Jalanan di ibu kota sangat-sangat ramai saat ini. Kemacetan dimana-mana yang membuat masyarakat banyak menggeretu hingga sampai menyalahkan presiden. Aneh, iya memang. Tetapi begitulah kenyataan nya.

Tinnn tinnnn tinnnn

Alvar membanting stir nya dengan kesal saat lagi-lagi melewatkan lampu hijau. Hidup nya pendingin di mobil nya masih membuat Alvar merasa kepanasan.

Memainkan Handphone di saat begini malah membuat mata nya menjadi berat. Jadi, ia memutuskan untuk melihat ke sekitar nya. Tatapan nya berhenti pada salah satu pengendara motor yang berada tepat di samping nya.

Kereta matic dengan body yang sudah di rombak membuat Alvar menatap motor itu dengan pandangan Aneh. Orang ini mata nya buta atau nggak sih, cantik dari mana nya coba motor tanpa body.

Alvar mengalihkan tatapan nya lagi ke sebelah kiri nya yang juga di isi oleh pengendara motor. Ia tebak pengendara motor itu merupakan suami dan istri. Tampak dari cara mereka berboncengan dengan si istri yang memeluk suami nya dari belakang.

Ohh, sosweet.

Ting!

Alvar mengalihkan tatapan nya ke arah ponsel nya. Ia melihat pesan dari salah satu orang suruhan nya. Ia langsung saja melempar ponsel nya dengan kuat ke arah jendela saat membaca isi pesan tersebut.

Sialan! Berani-berani nya!

********

Spoiler

Plakk

"Dasar gak becus!"

Semua dari mereka terdiam saat mendapatkan amukan dari bos mereka.

"Ayo, Kar!"

Tetapi yang di ajak hanya terdiam kaku.

"Ayo kemana, sayang?"

Tubuh nya seketika menegang saat mendengar suara itu.

**********

Jangan lupa di vote and komen ya
Serta follow akun author.
Segini dulu aja ya, bye bye.

ARVAL 17+ (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang