|03.Back!|

1.4K 65 2
                                    

Happy Reading :)
~~~~~~~~~~~~~

"Sialannn, lepas!" Maki Ailsie kepada laki-laki yang berada di atas tubuh nya itu.

Ia dengan sekuat tenaga mencoba untuk melepaskan diri dari pelukan laki-laki itu. Tetapi, bukan nya lepas, laki-laki itu malah semakin menempelkan tubuh mereka.

"Alvar!!" Ujar nya dengan ekspresi jengah.

Alvar membuka mata nya, lalu menatap ke arah perempuan itu yang sedang menatap nya. "Iya, sayang." Jawab nya.

"Lepas!"

"Nggak!"

"Ck, gue mau pulang!" Ucap Ailsie dengan nada frustasi.

Alvar terkekeh pelan. Lalu mengecup kening perempuan itu. Tak lupa tangan nya mengelus punggung perempuan itu dengan lembut. "Kemana? Ini rumah kamu, sayang."

"Mata mu!"

Ailsie mencoba kembali untuk lepas dari pelukan laki-laki itu. Ia menarik tangan yang berada di pinggang nya agar terlepas. Tidak berhasil, ia mencoba lepas melalui bawah. Tidak berhasil juga, ia menyerah. Dengan kesal ia menggigit bahu laki-laki itu.

"Anjing, lo!"

Alvar tertawa mendengar itu. Apalagi saat melihat wajah kesal gadis itu. Sungguh menggemaskan. Membuat ia horny saja.

Ailsie membalikkan tubuh nya membelakangi Alvar. Merasakan punggung nya menyentuh dada dan perut pria itu yang terasa keras. Ia menggelengkan kepala nya dengan cepat.

Tidak, jangan berpikiran ngeres, Ailsie!

Akibat terlalu fokus melepaskan diri dari laki-laki itu, ia sampai tak menyadari betapa bagus nya kamar ini. Dengan dinding ber-cat abu-abu muda yang memiliki kesan mewah dengan di lengkapi furniture yang indah di mata. Perpaduan yang sangat pas.

Satu hal yang paling mencuri perhatian nya adalah koleksi sepatu dari berbagai merek milik laki-laki itu. Membayangkan total harga semua sepatu itu saja sudah membuat nya pusing. Pasti sangat mahal.

"Lo kalau mau, gue bisa beliin." Ucap laki-laki itu tepat di depan daun telinga nya.

Ailsie yang memang orang nya suka gratisan seketika senyum-senyum sendiri dengan membayangkan sepatu model apa yang akan ia beli nanti.

"Tapi, ada syarat. Buat gue puas, baru gue kabulin." Seketika pemikiran Ailsie buyar. Ia dengan kesal mencubit telapak tangan laki-laki itu yang berada di perut nya.

"Tolol! Gak jadi!"

Arval tertawa dengan sedikit meringis akibat cubitan perempuat itu yang ternyata sakit. "Gue becanda. Gue tetap beliin."

Ailsie yang memang sudah kecewa, langsung saja menolak. "Gak usah. Gue bisa beli sendiri."

"Emang lo mampu?" Tanya arval meremehkan.

Ailsie menggelengkan kepala nya. "Kalau beli yang kw super, gue mampu."

"Hahahahahaha, kw super."

"Gausah ketawa!"

Arval memberhentikan tawaan nya. Lalu membalikkan tubuh perempuan itu agar berbalik ke arah nya. "Apa!" Ucap Ailsie kesal saat laki-laki itu menatap nya dengan tatapan geli.

Alvar menggelengkan kepala nya. Ia memajukan wajah nya dan mengecup sekilas bibir maju perempuan itu. Membuat tubuh Ailsie seketika membeku.

"Gak usah beli yang kw, gue akan beliin tanpa syarat."

<------------------>

Ailsie membuka mata nya dengan cepat. Ia melihat ke depan di mana semalam Arval berada. Ia mendongakkan kepala nya menatap wajah laki-laki itu. Wajah saat tidur laki-laki itu sangat berbeda saat dia bangun.

Ia mengelus wajah pria itu dengan jari nya. Mulai dari kening yang tak terlalu lebar, alis yang lumayan tebal dan tertata. Tak lupa, hidung mancung laki-laki itu. Dan terakhir, bibir tebal milik laki-laki itu. Sangat lembut.

Membuat ia bertanya-tanya, apakah saat berciuman, bibir laki-laki itu akan terasa manis?

Lo mikir apaan sih, Ailsie?! Aneh-aneh aja!.

Lama memandang wajah damai laki-laki itu, tiba-tiba pemikiran yang seharusnya ia lakukan dari tadi muncul di pikiran nya. Ia jadi menyesal menyia-nyia kan waktu dari tadi.

Dengan perlahan, ia mengangkat tangan laki-laki itu yang terasa ringan. Dengan fokus maksimal, ia terus menjauhkan tangan laki-laki itu sambil melirik sekilas ke arah wajah nya.

Jaga-jaga, mana tau laki-laki itu tiba-tiba terbangun.

Dan kalian tau apa, berhasil! Akhir nya.

Dengan perlahan, ailsie bangkit dari tempat tidur dan beranjak dari sana. Mata nya melirik ke arah jam yang berada di atas dekat ac. Jam 06:20.

Pas sekali, sudah pagi. Ia harus segera pergi dari rumah mewah ini. Sebelum laki-laki gila itu bangun. Kalau tidak, bisa-bisa ia terjebak di sini selama nya.

Sebelum tangan nya membuka pintu, ia menatap dulu ke arah Alvar yang masih tertidur pulas. "Bye, tolol." Ucap nya dengan nada membisik sambil melambaikan tangan nya ke arah laki-laki itu.

Ia segera membuka pintu dengan pelan-pelan. Agar tak membuat suara yang keras. Bisa-bisa Alvar nanti terbangun.

Sesampai nya di luar, ailsie segera menuju ke bawah. Di sana ia melihat para pelayan yang sedang membersihkan rumah yang besar itu. Sebelum keluar rumah, ia memandang ke seluruh rumah yang ternyata sangat indah.

"Cantik, juga." ujar nya.

Setelah sudah puas menatap ke seleuruh penjuru rumah, ia langsung saja berjalan menuju pintu keluar yang sangat mudah ia ketahui.

Tetapi belum saja kaki nya melangkah, nama nya sudah di panggil oleh seorang perempuan yang tidak ia kenali.

Ia membalikkan tubuh nya dan menemukan 4 perempuan yang menatap nya dengan berbagai tatapan yang berbeda. Yang paling tidak ia suka, saat dua perempuan yang menatap nya dengan tatapan meremehkan.

"Lo Ailsie, kan?" Tanya perempuan berambut blonde kepada nya.

Ia mengangguk. "Iya, ada apa?" Tanya nya.

Salah satu perempuan dengan rambut pendek maju mendekati nya. Mimik wajah perempuan itu yang paling ramah kepada nya. "Welcome to Arval girlfriend's."

Jangan lupa vote and komen ya.
Bye-bye
<------------------------>

ARVAL 17+ (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang