˓𓄰 ָָ࣪࣪ ؛ Sick 𓄼𝆬𔗏𔗎

1.7K 240 15
                                    

Insiden dimana kau hampir mati karena kutukan telah terlewat beberapa hari yang lalu. Kau hanya bisa menatap Mahito bingung saat itu karena Mahito merawat mu hingga sembuh, padahal menurut mu Mahito adalah anak yang cuek terhadap sekitar.

Sekarang kau mendapatkan hal yang sama, kondisi dimana Mahito harus kembali merawat mu. Kali ini bukan karena terkena serangan kutukan, melainkan serangan hujan. Tubuh mu demam dan kau tak sanggup untuk pergi ke rumah sakit karena suhu tubuh mu yang benar-benar tinggi.

"Sudah ku bilang, nee-chan jangan pulang terlalu larut!" Omel Mahito dengan menempelkan kompresan di dahi mu.

"Itu pekerjaan ku Mahito. Apa kau ingin kembali menjadi gembel karena aku tak bekerja hah?"

"Setidaknya berteduh lebih dulu [name] nee-chan! Hanya orang bodoh yang menerobos hujan deras seperti mu!"

"Sudah lah Mahito, aku sedang tidak ingin berdebat." Ucapmu sebelum akhirnya menutup mata kembali.

Mahito menghela napas, "nee-chan, boleh ku pinjam smartphone mu?" Kau hanya mengangguk. Lagipula kau memang tidak pernah mengunci smartphone mu.

Mahito membuka smartphone mu dan mengetik beberapa kata di sebuah search engine, tertera beberapa histori pencarian sebelumnya:

"Orang sakit harus makan apa?"

"Apa daging kutukan enak?"

"Cara membuat bubur dari daging kutukan"

"Cara membuat orang sakit senang"

Dan masih banyak lagi pencarian absurd yang dilakukan Mahito.

Setelah menemukan resep bubur yang sekiranya mampu Mahito buat, ia segera pergi ke kombini untuk mengambil bahan yang di perlukan. Mengambil? Iya. Mahito bisa mengubah bentuknya kan? Untuk apa membeli jika dia bisa mengambilnya tanpa ketahuan?

 Mahito bisa mengubah bentuknya kan? Untuk apa membeli jika dia bisa mengambilnya tanpa ketahuan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seledri ya? [Name] pernah bilang jika di kombini ini lengkap. Awas saja, jika tidak lengkap akan kujadikan penjaga kasirnya sebagai kutukan."

Mahito mulai berputar-putar, mengelilingi setiap rak untuk mencari bahan yang diperlukan.

"Jika jamur bisa dijadikan kaldu apa kutukan juga bisa?" Pikiran aneh Mahito di saat tangannya melihat kaldu jamur.

Mahito mengumpulkan semua bahan dengan cepat meski di kepalanya ada begitu banyak pertanyaan mengapa bahan tersebut bisa ada. Dan mungkin keberuntungan sedang memihak penjaga kasir karena Mahito menemukan semua bahan yang ia inginkan.

Mahito pergi, tapi tidak ke rumah mu melainkan ketempat dimana komplotannya berada. Geto yang melihat Mahito dari kejauhan merasa bingung dengan apa yang ada didalam kantong pelastik putih.

"Apa yang kau bawa itu?"

Bukannya menjawab, Mahito justru kembali bertanya pada Geto. "Apa kau tau cara membuat bubur untuk orang sakit?" Tanya Mahito yang membuat keadaan menjadi hening.

Protect You (Mahito × Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang