"SATU!"
"Mahito? Apa belum datang?"
"DUA!"
"Haha, sepertinya kau masih marah ya? Kalau begitu, sayonara."
"TIGA! JATUHKAN SEKARANG!"
*ZRAAKK!
*****
Hening.
Tak ada yang bersuara di sepersekian detik itu.
Kau masih menutup mata, tapi rasa sakit tak kunjung datang. "Apa mati memang se-menenangkan itu?"
Meski takut kau tetap membuka mata, mencoba mencari tau apakah kau masih hidup atau justru kepala mu sudah terpisah.
Lengkap.
Kepala mu masih menyambung dengan leher serta tubuhmu. Lalu bunyi apa tadi?
"Nee-chan, aku datang." Suara yang kau kenal mengalun tenang di telingamu.
Euforia sedikit kau rasakan. Senang, sedih, rindu, marah, dan masih banyak lagi bercampur jadi satu dalam dirimu. Baru kemarin, atau tepatnya baru kemarin malam Mahito pergi tapi kau merasa campur aduk.
"Mahito? Kau kah itu?" Ucap mu lirih.
"Ha'i. Aku bukan pembohong kan [name]? Aku disini saat kau memanggilku."
Entah harus senang atau sedih, kau masih sedikit kesal dengan kebohongan Mahito kemarin.
"Benar. Mahito tau aku tidak suka pembohong kan? Terima kasih telah menepati perkataan mu ya."
Kau berbicara kepada Mahito tapi kau tidak bisa melihat wujudnya. Suasana ruang hukuman ini remang-remang, sehingga kau hanya bisa melihat seseorang yang berada di dekatmu.
Saat kau mencoba untuk menatap ke arah lain, kau tak menemukan algojo yang sebelumnya siap mengeksekusi mu. Bahkan suara para pria berjubah itu seakan lenyap, dimana mereka?
"Ne, Mahito. Bisa kemari? Aku tidak bisa melihatmu, kepalaku masih tertahan alat ini."
Bukan sosok Mahito yang terlihat, justru alat yang sebelumnya siap menahan kepala mu sekarang hancur tak tersisa.
Kau tau, ini semua pasti perbuatan Mahito. Kau tak lagi bingung atau terkejut lagi dengan apa yang terjadi sekarang.
"Ssshh.. Sialan, bahkan setelah lepas pun aku masih tidak bisa bergerak. Mahito, kau masih disana?"
"Tentu, aku masih disini [name]."
"Kemari, tolong gendong aku."
"Tidak, wujud ku yang sekarang mungkin akan membuat nee-chan takut."
"Aku sudah melihat berbagai wujud kutukan, tapi tak ada yang seburuk atau se mengerikan sifat manusia."
Benar, kau sadar bahwa tak ada mahluk yang mengerikan daripada manusia itu sendiri.
Mengalihkan pandangan ke depan, kau mulai melihat sesuatu yang mendekat. Bentuknya aneh dan cukup mengerikan jika kau tak biasa melihatnya, tapi kau tidak akan berteriak karena tau itu adalah Mahito.
"Mahito, apa kau melihat para pria bertudung hitam? Aku rasa beberapa detik yang lalu mereka akan membunuh ku, dimana mereka sekarang?"
"Mereka telah mati, aku yang membunuhnya. Tak masalah jika nee-chan akan semakin membenci ku karena membunuh mereka, tapi aku hanya ingin melindungi nee-chan."
Kau terdiam sebentar, menunduk dan sedikit tersenyum tipis, sepertinya situasi hampir mati tadi membuatmu gila.
"Mahito, mendekatlah, aku tak akan marah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect You (Mahito × Reader)
Fanfic(Villain series #1) Mahito adalah villain bagi orang lain, kecuali dirimu. ╔═══*.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.*═══╗ 𝕸𝖆𝖍𝖎𝖙𝖔 𝖝 𝕽𝖊𝖆𝖉𝖊𝖗𝖘 ╚═══*.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.*═══╝ 𝙽𝚘𝚝𝚎: •G𝚊𝚔 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚒 𝚊𝚕𝚞𝚛 𝚖𝚊𝚗𝚐𝚊/𝚊𝚗𝚒𝚖�...