9. Turnamen Musim Semi

291 59 25
                                    

"OIKAWAAAA!"

"Glek!"

Semua pemuda berkaus turquoise menoleh ke sumber suara. Tampak surai perak berjaket hitam sedang berlari ke arah Oikawa, ahogenya bergerak imut seiring empunya melangkah. Lalu mereka menoleh kembali ke sang kapten, alpha itu membuang wajahnya; pura-pura tidak kenal.

 Lalu mereka menoleh kembali ke sang kapten, alpha itu membuang wajahnya; pura-pura tidak kenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Anggap aja ahogenya bergerak-gerak seperti ini. Lucu. :D]

"Yoo, Oikawa! Apa kabar, kawan?" Tentu saja Koushi tidak peka dengan kode Oikawa yang menyuruhnya untuk pergi. Lagi-lagi, dengan sok akrabnya, omega manis itu menepuk-nepuk kedua bahu Oikawa. Matsukawa dan Hanamaki mesam-mesem. Kindaichi, Yahaba, Watari dan Kunimi menilik wajah rupawannya yang terasa familiar. Iwaizumi menatap datar, sudah dibilang untuk jauhi saja Oikawa, kenapa mengotot sekali, sih?

"S-selamat siang, Sugawara-san!" Hanamaki sedikit gugup untuk menyapa Koushi. Matsukawa menyeringai selagi melirik gelagat Hanamaki, lalu juga ikut menyapa omega bersurai monokrom itu. "Siang, Sugawara-kun!"

Koushi menoleh, menelengkan kepalanya sedikit, dan memasang pose berpikir; jari telunjuk di bawah dagu, sedangkan bola matanya menghadap ke atas- berusaha menggali ingatan mengenai dua pemuda yang menyapa dirinya.

"Hmm ... rasanya aku mengingat nama kalian ... oh! Matsukawa-kun dan Hanamaki-kun!" Koushi mengepalkan tangan kanannya dan menepuknya di atas telapak tangannya yang kiri. Satu alpha dan beta itu berbinar dan mengangguk cepat, gembira karena telah diingat oleh sang gebetan. "Sou, sou!"

Koushi memasang cengirnya yang sudah mampu menembakkan panah ke hati para alpha, beta, bahkan omega sekalipun. Raut terpana dipampang secara tidak sengaja oleh para pemain voli Seijoh. Hanya satu alpha saja yang tidak terpana (lagi), Oikawa Tooru. Pemuda kecokelatan itu mendengus dan melangkah duluan; meninggalkan para rekannya di belakang.

Koushi tercengut, bibirnya mengerucut sebal dan menarik kerah jaket bagian belakang Oikawa. "Oi! Aku menyapamu, tahu!"

Oikawa memutar bola matanya malas dan berbalik badan menghadap Koushi. "Ya~ho, Suga-chan~" nada yang mengandung sarkasme didalamnya. Seperti biasa, Koushi memang tidak peka. Hanya tersenyum lebar dan mengangkat tangannya, pose hormat. "Osu!"

Oikawa mengangguk kecil dan berbalik badan, membelakangi Koushi, menderapkan kakinya lagi. Koushi menatap kepergian Oikawa dengan pipi yang menggembung, namun dalam sekejap berubah lagi menjadi cengiran manis saat menghadap rekan-rekannya Oikawa. "Kalau begitu, aku duluan, ya! Karasuno pasti akan menang!"

Seketika, para anggota VBC Seijoh menyadari bahwa pemuda di depannya ini adalah musuh yang akan mereka hadapi nanti. Mereka mengangguk yakin sebagai jawaban. Koushi menyeringai hingga matanya menyipit, lalu mengangkat kaki dari sana. Omega itu sesekali menabrak orang asing karena berlarian.

"Are? Dia kakak kelasnya Kageyama, 'kan?" Pertanyaan Kindaichi secara otomatis membuat Kunimi menganggukkan kepalanya. "Mhm, kau benar. Tapi, dia tidak memakai seragam voli Karasuno. Hanya jaket klub saja."

Bintang SemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang