8. Bento

361 62 29
                                    

[Mulmed adalah visualisasi singkat dari hubungan OiSuga di fanfict ini. Art original by author. XD]

***

Tanggal main Turnamen Musim Semi tinggal hitung jari. Baik Aoba Johsai maupun Karasuno melatih masing-masing anggota klub mereka. Tidak hanya klub voli, namun hal yang sama juga dilakukan pada anak klub olahraga lainnya. Maka, tak heran jika masih banyak murid yang berkeliaran di petang hari. Termasuk Oikawa Tooru dan rekan-rekan volinya.

"Chance ball!"

"Nice toss!"

"Nice kill!"

Aoba Johsai membagi tim mereka menjadi dua tim yang berbeda, guna untuk menemukan masing-masing kekurangan dan memperbaikinya bersama. Oikawa duduk di pinggir lapangan, manik hazelnya mengikuti gerak-gerik anak-anak voli, mencari celah kekurangan yang berpotensi meningkatkan persen kemenangan tim lawan mereka nanti. Jika menemukan celah, dirinya akan berdiri dan meneriakkan koreksinya pada tim yang sedang bermain.

"Kunimi-chan, jaga di bagian sana!"

"Kindaichi, spikenya kurang keras!"

Dan lain sebagainya. Hanya Iwaizumi yang tidak berani ia kritik-- karena lelaki surai malam itu akan balik mengkritik Oikawa dengan pedas saat itu juga. Sebenarnya, lebih mengarah ke hinaan dibanding kritik. Hendak protes, namun apa daya nyali Oikawa yang selalu menciut jika itu tentang Iwaizumi. Dia akan mendapat balasan berupa 2x lipat dari apa yang dia perbuat. Astaga, membayangkan Iwaizumi berucap seperti ini saja sudah menyebabkan Oikawa tertohok:

"Bacot kau, Sampahkawa. Harusnya kau tahu diri kalau kau kemarin latihan dengan tidak becus. Heran, kenapa kau yang menjadi kapten? Aku malas mendengar bacotan ini itu dari kau yang menjadi kapten."

Tapi, jika dikritik oleh pelatih dan anak lain (termasuk para adik kelas yang imut), Iwaizumi akan menundukkan badannya dan mengucapkan terima kasih. Maksudnya apa, coba?!

Oikawa mengerucutkan bibirnya. Ya, walau terkadang brunette ini bersikeras melawan Iwaizumi, tapi tetap saja. Sejatinya, Oikawa memang ngeri dengan sahabat dari masa kecilnya itu. Lihat, Iwaizumi baru saja melakukan kesalahan, namun Oikawa hanya bersiul tak jelas-- pura-pura tidak melihat.

"Iwaizumi, perhatikan area lapangan lawan!"

"Osu!"

Mizoguchi adalah seorang beta yang peka, kau bisa melihatnya dari hal yang pria itu perbuat. Berteriak mengoreksi Iwaizumi untuk menggantikan Oikawa. Oikawa menghela nafas lega, dalam hati berterima kasih pada pelatihnya.

Tidak berselang lama setelah itu, terbitlah sosok matahari dari balik awan; Himawari menyembulkan kepalanya dari balik pintu gymnasium. Wajah para anak kelas tiga mencerah, sedangkan anak kelas satu dan dua bingung. Mereka tidak tahu siapa itu Himawari, karena Himawari adalah angkatan kelas tiga saat Oikawa dan yang lainnya masih kelas satu.

Alasan binar dari pasang mata para anak kelas tiga? Lihatlah dua tote bag berukuran besar warna kuning yang wanita itu bawa. Himawari mengulurkan tangannya ke dalam tas. Lalu dengan bangga, ratu itu menunjukkan banyak kotak berisi makanan untuk warganya yang kesusahan-- Himawari membawakan mereka makanan. Makanan darurat karena mereka belum makan sedari siang, namun energi sudah terkuras habis karena latihan terus menerus.

"Makanan!!" Seru Matsukawa dan Hanamaki. Oikawa dan Iwaizumi sudah lari duluan ke Himawari, tidak mengindahkan hardikan dari pelatih mereka. Para anak kelas satu dan dua kini mengikuti kakak kelas mereka, berlari kecil di belakang dan berlaku sama; tidak mengikuti perintah dari pelatih.

Bintang SemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang