15. Bunkasai Karasuno (2)

291 46 41
                                    

Koushi tersenyum riang dengan pipi berada di atas punggung tangannya bersama siku yang menumpu di atas meja. Hazelnya menatap Iwaizumi dan Oikawa yang sedang menikmati dessert masing-masing. Senyum Iwaizumi yang langka terlihat, kini muncul karena shortcake matcha yang ia pesan. Sedangkan Oikawa, meski mulutnya mengunyah potongan roti di parfait yang dia pinta, tapi ekspresinya nampak tidak nyaman dengan penampilan feminin Koushi. Netra cokelatnya menyipit, menatap Koushi dari atas kepala hingga pakaian yang pemuda silver itu kenakan.

Koushi mengerjap, menelengkan kepala hingga helai dari wig yang ia kenakan terjatuh di atas pundak, menambah sisi cantik pada dirinya. "Ada apa, Oikawa-chan?" Dia bertanya bersama alis yang mengernyit heran. Oikawa mengeluarkan sendok dari mulut dan menjawab Koushi, "Aku merasa aneh dilayani oleh kenalanku yang berubah menjadi trap."

Koushi tidak tergelak ngakak seperti biasanya, tapi tertawa kecil manis sembari menutupi mulutnya dengan tangan. Omega yang sedang cosplay menjadi trap ini benar-benar mendalami perannya sebagai maid, pikir Oikawa yang semakin gondok karena tingkah Koushi yang berubah menjadi wanita penghuni kerajaan; sopan dan lembut . Oikawa menulis "Suga-chan sedang cosplay menjadi trap" dibawah "Sugawara Koushi" di list hal yang tidak ia sukai dalam otak.

"Dessert-nya enak, 'kan?" Iwaizumi mengangguk kecil seraya meraih secangkir teh hijau yang Koushi sajikan pada keduanya. Selesai meneguk hijau hangat, Iwaizumi memuji kerja keras anak kelas 3-4 dalam memasak menu makanan di kafe mereka, "Aku mengapresiasi kerja keras teman-temanmu, Sugawara. Rasa kue nya seperti yang ada di toko kue terkenal. Tidak terlalu manis dan lembut."

Koushi memasang senyum cerah, "Kalau begitu, kerja kerasku mengajari para koki kami tidak sia-sia. Terima kasih, Iwaizumi-san!"

Iwaizumi membulatkan mata dan Oikawa tersedak stroberi yang sedang ia kunyah. Iwaizumi tertawa, "Wah, ternyata kau lihai memasak pastry juga, ya?" Manik obsidiannya menatap Koushi antusias, "Sugawara serba bisa, ya."

Koushi mengangguk santai seraya meneguk vanilla milkshake miliknya, lalu angkat mulut ketika puas dengan sensasi manis dingin menuruni tenggorokannya yang kering, "Begitulah~ Makanya, aku heran kenapa Oikawa-chan belum jatuh cinta padaku, padahal sudah berbulan-bulan aku mendekatinya!" Koushi curcol, diikuti Oikawa yang tidak terima digibahi di depan dirinya langsung, "Woi!!"

"Aku masih bingung kenapa kau mendekati sampah sepertinya," Balas Iwaizumi dan Oikawa lantas mengalihkan pandangannya pada Iwaizumi dengan ekspresi tersakiti terpampang di wajahnya yang tampan, "Iwa-chaaan!" Cecarnya.

"Sekedar tertarik dan ingin menguras uangnya~!"

"Oho, ide bagus, Sugawara. Jangan lupa bagi hasil denganku nanti, ya. " Koushi tersenyum puas karena mendapat dukungan dari Iwaizumi. Oikawa tercengang, "Iwa-chan tega!!"

Iwaizumi memutar bola matanya malas dan tidak menghiraukan protes yang disuarakan Oikawa. Koushi terkekeh-kekeh melihat ekspresi sang alpha yang merengut lucu.

Memasukkan potongan cake terakhir, Iwaizumi lantas berdiri dan pamit pada keduanya. "Aku ada janji menemani ibuku belanja mingguan, pamit dulu."

Oikawa mengerjap, sedangkan Koushi mengangguk kecil sembari mengucapkan, "Hati-hati, ya!" Diiringi senyum manis hingga sepasang almond menyipit. Hazel lain terbelalak, mulutnya menganga lebar ketika Iwaizumi beranjak keluar dari kelas 3-4. Lengan atletis Iwaizumi ditahan oleh tangan Oikawa yang tidak kalah terlatih, hingga keduanya berebut kuasa atas lawan masing-masing.

"Lepaskan aku, Kusooikawa!!"

Oikawa merengek dengan kedua tangan yang menahan paksa satu lengan Iwaizumi, "Huweee, Iwa-chan, temani aku sebentaaaar lagi saja! Parfait-ku belum habis!!" Lawan bicaranya mendengus dan menarik paksa lengannya hingga Oikawa hampir tersungkur.

Bintang SemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang