Chapter 4

189 13 0
                                    

Happy Reading 🍭

___________&___________

Hari ini tepat seminggu kejadian makan malam bersama kak kevin.

Dan seminggu juga aku tak tau kabar kak Jojo,setiap hari ku kirim pesan padanya tapi tidak pernah dia balas boro -boro dibalas orang dibaca aja enggk. Dan seminggu itu aku selalu aktif kirim pesan padanya, kak sedang apa? Apakah kakak marah sama aku? Aku punya salah sama kakak? Kak tolong balas chatku? Kakak gimana kabarnya? Kakak udah makan? Kakak marah sama aku, aku salah apa kak?
Itulah isi setiap hari ku kirimkan pesan padanya tapi tanpa satu pun balasan darinya.

Terkadang aku selalu takut kak Jojo nyaman sama cewek lain. Aku takuk jika ditinggal oleh kakak Jojo. Tapi aku selalu menyangkal firasat itu dengan berkata pada diriku sendiri, mungkin kak Jojo bener2 sibuk, nggak mungkin kak Jojo mendua kak Jojo bukan orang seperti itu.

Setiap aku mengirimkan pesan ke kak Jojo , aku selalu menangis dan aku tak tau air mata jatuh tanpa permisi. Setiap malam aku selalu berdoa pada Tuhan tolong jaga hati kak Jojo, kenapa tidak langsung ke Pelatnas? Jika memang aku merindukannya, maka jawabannya adalah dia melarangmu kesana katanya jika aku kesana dia tidak akan fokus pada latihannya maka dari itu aku hanya bisa menahan rindu ku padanya.

Senin, pukul 08.00

Hari ini adalah hari dimana aku harus pergi kekampus untuk mengumpulkan tugas-tugas yang telah diberikan oleh dosen.

Akupun sudah bangun pagi2 sekali, karena takut jika nanti terlambat datang ke kampus. Aku juga sudah mengirimkan dia pesan dan aku cuma menatap pesan iku dengan mata berkaca-kaca sambil tersenyum getir.

Entah kenapa firasat ku selalu tidak enak akhir-akhir ini.
Dan seminggu pula aku terus menyemangati diriku sendiri.

"Arghh.... Sudah lah Gi, gak usah nangis, kak Jojo bukan orang yang kayak gitu kok" Ucapku menyemangati diri sendiri dan menyangkal firasat2 itu.

"Ayok semangat hari ini kan mau kekampus lebih baik siap siap, semoga saja hubunganku dengan kak Jojo tidak akan terjadi apa apa" Tutur ku dan berdoa untuk hubunganku kedepannya.

Setelah siap-siap akupun menyambar kunci pada meja belajar ku dan keluar apartemen. Kenapa tidak dikunci? Karena apartemen yang sekarang sudah ada pin jadi tidak perlu dikunci. Akupun segera mengambil mobilku di perairan dan segera menancapkan gas ke kampus.

Setelah tiba di kampus aku pun mendengar teriakan seorang perempuan yang memekik ditelingaku.

"SELGI,......YUHUUU....AKU KANGEN..... " Pekikan dari seorang perempuan tersebut. Seketika halaman yang tadinya rame menjadi sepi dan atensi semua orang teralih menatap diriku dan seorang perempuan tersebut. Sungguh memalukan batinku.

"Apa! Lo tuh bisa biasa aja gak sih , gak usah teriak teriak malu Na" Sahut ku ketus

"Aku kan kagen sama kamu, kamu nggak kangen sama aku? " Tanya seorang perempuan tadi.

"Nggak lah ngapain aku kangen sama kamu, kurang kerjaan amat" Tutur ku dengan wajah datar.

Sedangkan si penutur memunculkan ekspresi wajah kecewa yang dibuat buat.

"Kok gitu sama sahabat sendiri, Gi" Sahutnya masih dengan wajah kecewa.

Ya... Dia sahabat ku sejak SMP sampai sekarang. Udah banyak yang kita lewati bersama beberapa tahun . Tak terasa kita sudah menjadi mahasiswa di Universitas yang sama juga cuma beda jurusan aku ambil ekonomi sedangkan dia ambil kedokteran. Dia adalah Naura Dirgantara. Anak dari keluarga dirgantara. Keluarga nya juga seorang pembisnis besar di Indonesia.

Secret Love || Kevin Sanjaya (Cerita Tidak Dilanjutkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang