| Brothership " Familyship " Friendship|
YANG JUNGWON ENHYPEN
•••
sebelumnya, selamat menunaikan ibadah puasa
•••
WARNING : MCD, PEDOPHILIA, BLOOD, VIOLENCE
•
Juan..Bahagia itu bagaikan permen kapas, manis bukan. Tapi kau tahu artinya apa?
Kebahagian hanyalah sebuah kebohangan besar untuk menutupi kenyataan bahwa pada akhirnya semua manusia akan merasakan kehilangan. Manusia terikat benang tak kasat mata yang akan membawanya kepada kematian.
Sudah hampir sebulan Dipta diam dikursi kerjanya untuk memantau pergerakan Bayu. Orang itu dalam sehari bisa berpindah tempat sebanyak 3 kali menyebabkan Dipta menarik senyum miring. Ia tertawa melihat kebodohan Bayu. Tak tahukan dia bahwa disetiap sudut negara terdapat anak buah Dipta. Ayah sekaligus pengusaha sukses itu bukan manusia sembarangan, hanya dengan seujung kuku ia bisa menghancurkan hidup seseorang. Tak tersisa.
Jika dipikir kembali, sangat jarang Dipta bersikap bagaikan predator kecuali saat ketenangannya diusik. Dipta tidak akan termakan umpan seseorang sebab sejak awal ia dilahirkan kecerdasaan sudah terukir dikeningnya.
“Tuan, perkiraan Anda tidak pernah meleset,” ucap Chan— orang kepercayaan Dipta.
Mereka menyaksikan layar monitor yang memperlihatkan titik merah bergerak ke suatu tempat. Dipta bersandar dikursi, salah satu tangannya menopang dagu. Ada sekitar satu menit ia hanya diam membisu dengan tatapan mata seperti ingin melubangi benda didepannya.
Dipta meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku karena harus duduk dikursi selama berjam-jam. Ingatkan dirinya untuk melubangi kepala Bayu nanti.
Menyebut nama itu, selalu berhasil menyulut emosi Dipta. Ayah mana yang terima begitu saja setelah tahu anaknya dilecehkan. Mengetahui semua kebusukan Bayu rasanya tidak ada lagi tempat yang cocok untuknya hidup, kecuali neraka.
“Kita bergerak sekarang,” ucap Dipta final, namun sebelum pergi dia sempat membuka laci untuk mengambil sebuah pistol yang kemudian ia simpan dibalik jas hitam mengkilap miliknya.
•••
Pagi ini Juan sudah bisa belajar seperti sedia kala setelah kurang lebih dua minggu meliburkan diri. Sebenarnya tiga hari sesudah pemakaman Aska, dirinya masih masuk sekolah seperti biasa tetapi karena memang kondisinya kurang baik dan ia memaksakan diri. Sewaktu jam olahraga Juan jatuh pingsan membuat satu kelas panik dan langsung dilarikan ke rumah sakit ditambah waktu itu asma Juan sempat kambuh. Kesehatannya semakin memburuk ketika Juan menolak makan sampai asam lambungnya naik. Anak itu begitu murung dan enggan diajak bicara, ia hanya menjawab dengan kedipan mata yang entah artinya apa. Juan sangat terpukul tentu saja. Ada banyak hal yang ia pikirkan.
Satu keluarga dilanda rasa cemas dan khawatir. Tidak tega melihat kesayangan mereka terbaring seperti mayat hidup. Rasanya, dua minggu itu sungguh hari yang buruk untuk keluarga Pradipta.
Kali ini pun wajah manis Juan tidak bersinar. Tidak ada senyum lebar yang membuat lubang pipinya terlihat. Juan berjalan menunduk karena setiap ia mengangkat kepala akan ditemukan tatapan iba dari siswa yang Juan temui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halcyon [ RE-PUBLISH ]
Fiksi Remaja[ END ] ╰➝Brothership, Familyship, Friendship.✧*。 Juan seorang yang menyukai warna biru. Dikala langit tengah membagi sesaknya, Juan memiliki alasan tersendiri mengapa hujan begitu bermakna untuknya. Semua tak pernah mudah sejak awal, tetapi kata ap...