Aku memberontak abisss. Tapi tenaganya jauh lebih kuat. Saat kucium, bau tangannya wangi, seperti sehabis dipakein parfum emak-emak. Aku ditarik ke tempat parkiran kompleks sepiii bingitss. Tangan orang itu dilepas dari mulutku. Saat aku menoleh ke belakan aku melihat sosok Eldna sedang berdiri di belakangku.
"Eldna ??" Tanyaku kaget.
"Shhhttt.... Jangan kenceng-kenceng ngomongnya." Kata Eldna pelan sambil menaruh jari telunjuknya di depan mulutku."Apa-apaan ini??" Kataku marsh. "Kamu kira aku gak kaget apa diculik. Aku udah serangan jantung nihh."
"Maaf elah..." Katanya
"Kamu ngapain bawa aku ke sini. Kamu kan bisa aja SMS aku buat ke sini. Gak harus pake cara pencuri anak gitu."
"Iyee maaf. Nih ya, aku juga dapet buku tulis itu. Bawa buku tulismu yang kau temukan saat ujian Kita berakhir." Katanya pelan. "Ehh tunggu, jangan. Aku saja yang nanti ke rumahmu." Lanjutnya.
"Buku tulis ?" Tanyaku kaget. Eldna menemukan buku tulis sepertiku juga ? Tapi yang lebih penting adalah, bagaimana dia bisa tau aku juga menemukan buku itu ?
"Sudah ya aku pulang dulu." Pamit Eldna.
Aku melihat Eldna pergi sambil terus berdiri di parkiran itu. Huuhhhh aneh sekali Eldna, dia menculikku seperti pencuri anak dan dia tau kalo aku punya buku tulis itu seperti dukun. Dan sekarang dia langsung meninggalkanku di tempat ini. Memang aneh.
Aku langsung berlari ke rumah. Takut aku diculik sama orang lain lagi.
Aku masuk kamar dan memainkan hape. Tiba-tiba ada yang memencet bel rumah. Oh ya.. Seperti biasa, aku sedang home alone. Aku langsung melihat keluar jendela. Di depan berdiri seorang wanita dengan memakai dress hijau, model dressnya itu bagian depan panjang selutut dan belakangnya panjang sampai bawah.
Aku membukakan puntu.
"Mau cari siapa ?" Tanyaku
Tidak di jawab. Malahan Ia langsung masuk ke rumahku dan duduk di ruang tamu. Huftt... Kenapa orang-orang masa kini tidak ada sopan santun sama sekali.
"Siapa namamu ?" Tanyaku lagi.
Tidak di jawab.
"Mau dibuatkan teh ?" Tanyaku
Wanita itu ,menggeleng.
"Mau apa disini ?" Tanyaku straight to the point.
Dia hanya memberikanku secarik kertas. Aku menerimanya.
"Bukalah dan bacalah tulisan ini saat kalian bertiga berkumpul kembali. Saat kalian berdua sudah memegang buku tulis di Tangan kalian dengan penuh tanda Tanya." Kata wanita itu yang akhirnya berbicara.
Walaupun akhirnya berbicara, aku masih tidak mengerti maksudnya. Maksudnya aku disuruh membacakan ini kalo Eldna datang ke rumahku lagi sesuai janji tadi di parkiran atau apa ?Sebelum aku sempat bertanya, wanita itu beranjak pergi. "Jangan kau berani membuka itu sekarang." Latang wanita itu sebelum pergi. Setelah aku menutup pintu, aku langsung ke kamar dan mengambil hape.
Tadinya aku mau menelpon Eldna. Tapi kukurung niat itu. Aku menyelipkan secarik kertas itu ke dalam buku tulis mestirius itu. Lalu aku ke kasur dan tidur.
Fast update, kan ??
Hehe, anyway srry kalo banyak typo
Please vote. Next chapter soon. I got a lot of homework to be done this week. Super busy author.
-S.E
KAMU SEDANG MEMBACA
Wizards of Moras
FantasyJadi cewe populer, cantik, disukain banyak cowok merupakan mimpi sebagian besar anak perempuan remaja jaman sekarang. Tapi tidak untuk Emily, dia tidak memiliki mimpi ataupun tujuan hidup. Kesehariariannya yang biasa di bully, membuat dirinya acuh t...