Hari yang kami tunggu tunggu pun tiba.
Wisuda.
Hari yang menyenangkan sekaligus menyedihkan.
Menyenangkan karena kita mengetahui kalau kita akan lulus dan menyedihkan karena ini perpisahan terakhir kita.
Aku berdiri di depan kaca cermin di kamarku. Terlihat sosok perempuan muda berpakaian kemeja putih dan rok kebaya berdiri di depan cermin.
Aku sudah berias untuk hari spesial ini. Eldna yang mengajariku berdandan, Eldna jago dandan karena kakaknya agak tomboi jadi "anak perempuan" mamanya Eldna adalah Eldna. Dan oleh karna itu, Eldna diajari tata rias oleh mamanya.. Begitu sih menurutku.
"Emm..... Aku udah siap nih, Ayo buruan." Teriak Kak Robert dari garasi.
"Bentar kakkk... Ngisi tas dulu." Balasku
Aku mengisi tasku dengan hape, charger, power bank, baju ganti, dan beberapa fruit bar. Aku berlari turun tangga dan aku memakai sepatu high healsku.
Aku keluar ke garasi dan aku melihat kak Robert sudah rapi memakai kemeja biru tuanya. Kak Robert mengeluarkan mobil dari garasi dan kami pun melaju menuju sekolah.
"Kamu jadi pendamping wisuda siapa nih ?" Tanya kak Robert memecah keheningan.
"Ehh ?? Kenapa kak, kok tiba-tiba nanya gitu ?"
"Keliatan tauk dari mukamu itu. Kamu seneng banget deh kayaknya.."
"Lahh ?? Emang salah kalo aku seneng pas wisuda."
"Mukamu beda, toh, aku juga dulu punya pendamping wisuda, santai aja." Kata kak Robert sambil membenarkan posisi duduknya."Sama siapa tuh ?" Maklum aku banyak nanya, aku kalo udah masuk urusan jodoh, aku memang paling kepo.
"Kak Tasya." Katanya polos
Mataku membelak, dan tawaku terlepas.
"Hahahaha... Seriuss?? Wah ternyata.."
"Hei, aku cuma sebatas pendamping wisuda bukan lebih.." Kak robert memukulku kecil.15 menit kemudian, mobilku sudah terpakir di lapangan sekolah.
"Kak, aku duluan ya, aku masih harus mengambil toga-ku."
"Ahh kamu mah rempong deh pake toga segala, ck yasudah deh, buruan sana, nanti aku ke auditorium duluan.""Oke sip." Kata ku sambil mengancungkan kedua jempolku dan berlari kecil masuk ke ruang kelasku.
"Ehh Em, ayo sini," teriak Mimi dari ujung kelas.
"Mana Rogers ?" Tanyaku.
"Ciaelah, aku udah tungguin dari tadi yang dicari malah Rogers"
"Yaiyalah, kamu kan udah ketemu sama aku, masa aku nyari kamu lagi sih."Aku memakai toga ku dan kami sekelas sudah bersiap-siap menuju auditorium.
"Ehh.. Aku udah tungguin dari tadi tauk." Kataku saat melihat Roger masuk kelas.
Dia memakai kemeja Biru tua dan lengan kemejanya di gulung sampai sikut.GANTENG MAKSIMAL !!!
"Maap, tadi kesiangan."
***
Acara sudah mulai.
"Sekarang saatnya kita menyerahkan sertifikat kelulusan untuk siswa-siswi terkasih kita." Kata pembawa acara."Selanjutnya, William Rogers dan Emily Jacqueline."
Aku berjalan berdampingan dengan Rogers maju ke podium untuk menerima sertifikat. Berbagai macam raut wajah saat aku naik ke podium dan menerima sertifikat.
Ada wajah bangga dari kepala sekolahku yang menyerahkan sertifikat, ada wajah malu-malu dari Mimi karena dia berdiri di sebelah Yogi, ada wajah benci Veronica yang sudah membara karena melihatku maju ke podium bersama Rogers, dan ada wajah jail kak Robert. Sepertinya, aku sudah tau apa yang akan dia lakukan sesudah wisuda, yaitu men-ceng-cengi aku dengan Rogers.
"Selamat ya nak, jadilah anak yang sukses di masa depan." Begitulah kata kepala sekolah saat aku menerima sertifikat.
***
Acara wisuda sudah selesai. Sekarang saatnya makan siang. Aku makan bersama Mimi dan Rogers.Waktu menunjukkan pukul 16.48, sudah semakin sore dan Mimi sudah pulang 15 menit yang lalu.
"Rogers, aku pulang duluan ya, salam buat mama-papa kamu." Pamitku.
"Ehh,Em... Besok jadi gak ?" Tanya Rogers mengingatkanku pada janjiku saat prom night.
"Maaf ya, aku besok sibuk, ada acara bersama Eldna."
"Kamu kan udah janji."
"Iya.. Tapi..."
"Memangnya kamu sudah berapa lama sih nggak ketemu Eldna ?"
Aku hanya terdiam
Karna tidak bisa menjawab."Baiklah," kata Rogers memecah keheningan "sepertinya kak Robert sudah menunggumu."
Aku menengok ke arah Kak Robert sebentar lalu memandang Rogers."Baiklah, aku pulang dulu."
"Hati-hati." Rogers membalas dengan ogah-ogahanAku biru-buru naik ke mobil. Di mobil, aku hanya mendengarkan lagu di hapeku.
Inilah sifat Rogers yang tidak aku sukai.
Manja.
Sesampainya di rumah, telfonku berbunyi
*Eldna Wintchter is calling.*
Haiii semuaa
Maaf ya author bakal jarang update
Soalnya author lagi persiapan UN
Maklum anak 3 SMP
Tapi Ini cerita bakal di selesaiin asal readersnya nambah yaaa
Hehehe
Thank uuu~Stephanieruriko
KAMU SEDANG MEMBACA
Wizards of Moras
FantasyJadi cewe populer, cantik, disukain banyak cowok merupakan mimpi sebagian besar anak perempuan remaja jaman sekarang. Tapi tidak untuk Emily, dia tidak memiliki mimpi ataupun tujuan hidup. Kesehariariannya yang biasa di bully, membuat dirinya acuh t...