10. Again

377 47 6
                                    

Keesokan paginya Adiva datang ke Istora Senayan sesuai dengan arahan Ci Susy kemarin, ia datang pukul 8 pagi.

Sampainya Adiva di Istora Senayan, ia disambut oleh Mba Wid yang semalam sudah mengirimkannya pesan, Adiva bersalaman dengan Mba Wid.

"Halo, Assalamualaikum Mba Wid kenalin aku Adiva Arsyila Savina, panggil aja Adiva" Ucap Adiva memperkenalkan dirinya pada Mba Wid.

"Waalaikumsalam iya Adiva, kita langsung ke dalam yuk? Nanti job desk lo gue jelasin di dalam aja, sekalian juga lo kenalan sama yang lain di dalam" Adiva tersenyum sambil mengangguk, ia mengikuti langkah Mba Wid.

"Adiva jalan bareng gue sini, jangan di belakang gitu" Adiva terkekeh, ia mengangguk dan sedikit terkejut ketika Mba Wid langsung menggandeng lengannya.

"Ga usah canggung sama gue, yuk" Adiva sekali lagi mengangguk, ia dan Mba Wid berjalan bersama menuju court dimana para atlit berkumpul.

Adiva mengatupkan kedua tangannya sambil tersenyum ketika ada yang menatapnya, hal itu membuat Mba Wid tersenyum.

"Lo tau ga Adiva, lo mirip banget sama Ala, istrinya Kevin" Adiva menoleh ke arah Mba Wid sambil mengernyit bingung.

"Kenapa gitu Mba?" Tanya Adiva, Mba Wid terkekeh.

"Lo belum pernah ketemu Ala ya? Nanti gue kenalin deh, dia nemenin Kevin kok disini nanti, intinya kalian mirip, mulai dari sikapnya yang sopan, lemah lembut, terus Ala juga baik banget" Adiva tersenyum dia kemudian mengangguk.

"Nanti kenalin ya Mba? Aku juga pengen ngeliat Kiavino" Mba Wid mengangguk.

"Ci!" Pekik Mba Wid memanggil Ci Susy, Adiva tersenyum dan mengatupkan kedua tangannya pada Ci Susy.

"Halo Adiva, selamat bergabung yaa, kamu ikut saya ya kita perkenalan dulu sama para atlit" Adiva mengangguk, ia dan Mba Wid mengikuti langkah Ci Susy.

"Attention please!" Seru Ci Susy, membuat seluruh atlit yang sedang berlatih berhenti sejenak mendekat ke arah Ci Susy, Mba Wid dan Adiva.

"Waduh Ci, siapa tuh? Bening banget" Celetuk Bagas, dengan santainya Ibul menoyor kepala partnernya itu.

"Adiva, silahkan" Adiva mengangguk, ia maju selangkah dan tersenyum.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Halo selamat pagi semuanya! Perkenalkan aku Adiva Arsyila Savina, Mahasiswi semester 5 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Indonesia, dan kurang lebih selama 6 bulan ini aku akan magang dan bergabung di divisi humas Pelatnas. Salam kenal semuanya" Dengan serentak para atlit tersebut menjawab perkenalan Adiva.

"Halo Adiva, Salam kenal yaa" Adiva tersenyum sambil mengangguk, matanya memencar melihat seluruh atlit yang berkumpul di court pagi ini, dan tanpa disengaja ia menatap mata Leo yang juga disaat yang bersamaan ikut menatapnya.

"Ada yang mau ditanyain ke Adiva?" Tanya Ci Susy, Daniel dan Bagas spontan mengangkat tangannya.

"Silahkan Daniel" Setelah diizinkan Ci Susy, Daniel melirik ke arah Leo dan Yere bergantian sejenak kemudian bertanya pada Adiva.

"Adiva, kenal sama Caleana ga?" Pertanyaan Daniel membuat Yere dan Leo secara bersamaan menoleh ke arahnya.

"Kenal, Ka Lea senior aku, sekarang lagi nyusun skripsi" Jawab Adiva singkat, Leo terdiam.

"Yaudah itu aja, semoga betah di Pelatnas ya Adiva" Adiva mengangguk, senyum manisnya terbit dan ia mengucapkan terima kasih pada Daniel.

"Bagas mau nanya apaan?" Tanya Ci Susy, Bagas menggaruk tengkuknya.

"Adiva udah punya pacar belom?" Seru Ibul dari belakang, mewakili pertanyaan yang ingin dilontarkan oleh Bagas.

Adiva terkekeh, dan bisa di lihat tingkah lucu Pram, Bagas dan Ibul yang pura-pura terduduk lemas.

"Meleyot bestie, senyumnya Masya Allah banget" Pekik Pram membuat  Adiva tertunduk malu, merasa Adiva tidak mampu lagi memberikan jawaban atas pertanyaan tidak jelas tadi, Mba Wid mengakhiri sesi gombalan maut para atlit tengil Pelatnas itu.

"Udah-udah, emang punya apaan lo semua ngegodain anak orang, latihan sono yang bener, yuk Adik tinggalin nih pasukan gesrek tukang meleyot ini" Adiva mengangguk, sebelum itu ia berpamitan pada semuanya dan ikut berjalan dengan Mba Wid.

Leo kembali melanjutkan latihannya, secara tidak sengaja Yere menabraknya karena tempat latihan mereka yang bersebrangan, Leo langsung berlalu tanpa membalas permintaan maaf Yere.

Ia dan Daniel latihan bersama Bagas dan Ibul, disela-sela latihan Daniel bertanya pada Leo.

"Lo masih marahan sama Yere?" Tanya Daniel, Leo menggeleng.

"Ga, gue cuma jaga jarak aja" Jawab Leo sambil terus mengembalikan bola yang diberikan oleh Bagas.

"Belum bisa ngelepas juga ya lo? Sampe pertemanan lo dikorbanin" Leo terdiam dan tersenyum miris.

"Kenapa jadi gue sih yang disalahin? Gue cuma berusaha menjaga perasaan gue sendiri, gue ga punya niat untuk ngerusak pertemanan gue sama siapapun termasuk Yere, tapi bukan berarti gue harus membohongi diri gue sendiri niel, gue butuh waktu buat perbaiki diri gue, hati gue. Menurut lo mungkin ini hal yang sepele, tapi ga buat gue yang ngejalanin" Jawab Leo, ia keluar dari lapangan, memilih untuk duduk dan minum dipinggir lapangan.

"Koh, izin istirahat ya" Koh Herry mengangguk paham, ia juga menyuruh yang lainnya untuk istirahat.

Leo berdiri ketika Daniel ingin duduk disampingnya, ia berjalan ke luar dari gelanggang, dan mencari tempat untuk dirinya sendiri.

Langkah Leo terhenti tepat di depan ruangan yang digunakan oleh divisi humas bekerja, ia melihat dari luar jendela ke arah Adiva yang sedang sibuk dengan kerjaannya.

"Andai aja lo sama gue sejalan Lea, mungkin gue ga akan sekacau ini sekarang-" Ucap Leo lirih dalam hatinya, ia kemudian berlalu dari sana, membawa hatinya yang masih saja di isi oleh Lea, kekasih Yere sekarang.

Hewooo everything!
Jgn lupa vote dan komentarnya yaa!
See you di part selanjutnya~

Selamat menunaikan ibadah puasa yaa! Semoga ibadah kita di terima oleh Allah SWT. Aamiin❤🙏🏻

Thank you~

Philotimo || Leo Rolly Carnando & Yeremia RambitanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang