03. Jenuh

558 61 4
                                    

"Aku nyakitin kamu banget ya Yere?" Air mata Lea menetes, ia menatap punggung tegap Yere yang menjauh meninggalkannya.

Lea menatap kalung yang ada di genggamannya, ia kehilangan semuanya, Leo, Yere semua memilih pergi darinya.

Lea melangkah keluar, ia memilih naik taksi online dan pergi ke pantai marunde, tempat pertama kali ia berbincang dengan Yere.

Sepanjang perjalanan Lea menangis dalam diam, sangat sulit baginya menahan air mata itu luruh.

"Kamu capek ya Yere? Aku harus lepasin kamu biar aku ga nyakitin kamu terus, tapi nanti aku sama siapa kalo bukan kamu Yere?" Lea bertanya dalam hati, jika Yere sudah menyerah lalu bagaimana ia kedepannya.

Sesampainya di pantai marunde, Lea turun dan duduk di tepi pantai, menatap lurus ke arah lautan yang terlihat tenang, Lea menangis menumpahkan semua rasa sakitnya, suasana pantai marunde yang sepi membuat Lea bebas mengutarakan semua rasa sakitnya.

"Maafin aku Yere, maafin aku yang selalu secara ga sadar menyakiti kamu karena bayang masa lalu aku, maafin aku Yere" Ucap Lea sambil terisak, langit mulai menggelap, terdengar suara gemuruh petir dan benar saja hujan bahkan ikut merasakan rasa sakit yang ada didalam hati Lea.

Lea menangis terisak sambil memeluk dirinya sendiri, ia berharap dunia sedikit adil padanya, setidaknya dalam urusan hati Lea berharap ia tidak gagal lagi, tapi ternyata semesta mempunyai jalan lain.

Hujan memeluk Lea ditepi pantai marunde ini, Lea memejamkan matanya dan membiarkan hatinya larut dengan rasa sakit, tapi tiba-tiba ia tidak lagi merasakan air hujan menetes, ia membuka matanya dan menatap ke atas, payung hitam melindunginya dari air hujan, ia menoleh ke belakang, Yere ada dibelakangnya.

"Jangan main hujan, kamu bisa sakit dan aku bisa lebih hancur lagi" Ucap Yere, Lea menatapnya dengan tangis.

Lea berdiri, ia mengambil payung itu dan beralih mendekat ke arah Yere agar pria itu tidak basah dengan hujan, ia tersenyum getir.

"Kamu udah terluka Yere, jangan disini jangan sama aku, kamu bakal lebih sakit lagi" Senyum getir menghiasi wajah Lea yang basah dengan hujan.

Yere menarik Lea untuk dipeluk, payung dan kalung dalam genggaman Lea terjatuh, Lea memeluk erat Yere dan menangis disana.

"Maafin aku Yere, maafin aku" Isak Lea, Yere diam mengecup puncak kepala Lea.

"Aku nyakitin kamu, aku egois, aku buat kamu hancur, aku jahat sama kamu Yere, maafin aku-" Yere mengelus punggung Lea, gadis itu masih saja terisak.

"Iyaa, its okay jangan nangis" Lea menggeleng, ia mencengkram erat ujung baju Yere.

"Maafin aku Yere, aku ga sadar selama ini perasaan aku ditutup sama masa lalu, maaf-" Lea melonggarkan pelukannya, ia mendongak menatap Yere yang menunduk menyatukan kening keduanya diantara rintik hujan di pantai marunde.

"Gapapa sayang, its okay" Yere mengelus pipi Lea keduanya memejamkan mata.

"Aku ga sadar kalo aku masih terbayangi sama masa lalu, aku berusaha nyangkal perasaan aku Yere, aku takut kehilangan kamu, aku takut tapi aku nyakitin kamu" Lirih Lea, ia terisak, tangannya berpindah mengelus tengkuk Yere.

"Aku takut kamu jenuh dan nyerah sama aku Yere, aku takut aku kehilangan cinta lagi, aku takut kamu-" Ucapan Lea terhenti, ia terdiam.

Cup!

Satu ciuman diberikan Yere dikening Lea, ia terdiam memejamkan matanya, merasakan perasaan bahagia dan sesak disaat bersamaan.

"I love you Lea, i love you" Lirih Yere, ada air mata yang menetes disana bersamaan dengan rintik hujan.

"I love you but if you dont want me, i'm letting you-" Ucapan Yere di potong, Lea memeluk erat pria dihadapannya itu dan menyandarkan kepalanya di dada Yere.

"I love you too Yere, but please teach me how to love you right" Balas Lea, ia mendongak menatap pria itu sambil tersenyum matanya menyipit karena air hujan yang masih menetes deras.

"I trying to be better more and more again, just please dont go from me, stay in here and show me how to love you right" Bisik Lea ia mengelus pipi Yere.

"I love you Caleana Aira Kusumawardhana, i love you more than anything" Pekik Yere, ia mengangkat tubuh Lea dan dibawa berputar, keduanya tersenyum bahagia.

Dari pertemuan yang tidak disengaja di pantai marunde, hari ini Yere memastikan bahwa Caleana Aira Kusumawardhana adalah miliknya, hari ini dan selamanya, jika Tuhan menghendaki.

We start from today, until forever..

Annyeong!
Jgn lupa vote dan komentarnya!
See u di part selanjutnya!

(Bismillah Rame)




Philotimo || Leo Rolly Carnando & Yeremia RambitanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang