04. Meliorate

334 51 2
                                    

Dari pertemuan yang tidak disengaja di pantai marunde, hari ini Yere memastikan bahwa Caleana Aira Kusumawardhana adalah miliknya, hari ini dan selamanya, jika Tuhan menghendaki.

Yere dan Lea berlari menuju mobil, Yere mengambil hoodie yang ada di mobilnya, sedangkan Lea ia mengambil tissue untuk mengeringkan wajah Yere.

"Maaf yaa, karena aku kamu harus hujan-hujanan gini" Yere menggeleng, ia mengambil tangan Lea dan mengecup tangan Lea.

"Gapapa, pake ini dulu aku takut kamu sakit" Lea mengangguk, ia mengambil hoodie itu untuk membungkus tubuhnya yang sudah basah kuyup.

"Terus kamu gimana? Nanti malah kamu yang sakit" Yere terkekeh, ia menunjuk ke arah jaket kulit yang ada di kursi belakang.

"Kan ada ini, nanti sampe rumah langsung mandi yaa?" Yere mengelus puncak kepala Lea.

"Siniin dulu tangan kamu" Yere mengernyit bingung namun tak urung memberikan tangannya pada Lea.

Lea mengeringkan tangan Yere menggunakan tissue kemudian ia menggosokkan minyak kayu putih pada tangan Yere, di pelipis Yere dan di tengkuk pria dihadapannya ini.

"Makasih sayang" Lea meraup gemas wajah Yere kemudian mengangguk.

"Kamu ga mau ganti baju? Kamu bawa jersey kan?" Yere mengangguk, tapi sesaat kemudian menggeleng.

"Ga ah, nanti aja kalo aku ganti baju terus kamu ga yang ada kamunya yang sakit, mending sakitnya bareng" Lea memutar bola matanya malas, ia kemudian berbalik ke belakang mengambil jersey Yere yang tergantung di kursi penumpang.

"Pake, aku kalo sakit gapapa, kalo kamu lain lagi urusannya" Yere menjepit gemas kedua sisi pipi Lea, ia terkekeh.

"Iyaa bawel" Yere membuka jerseynya yang sudah basah kuyup oleh hujan, kemudian mengganti dengan jersey baru yang diberikan Lea.

Lea membuka dashboard mobil Yere, mengambil satu kantung plastik dan kemudian membuka jendelanya, memeras sisa air yang ada di jersey Yere.

"Udah nih, aku taruh di belakang yaa, jangan sampe lupa nanti apek" Yere mengangguk, ia kemudian merentangkan tangannya ke arah Lea, membuat gadis itu kebingungan menatap Yere, ia mengangkat satu alisnya bertanya apa maksud dari pria dihadapannya ini.

"Apa sih?" Yere berdecak kesal, dengan gemas ia menarik Lea masuk ke pelukannya dan mendekap erat gadis itu, Lea menepuk punggung Yere.

"Basah lagi nanti kamu Yere ih!" Yere menggeleng, ia malah mengecup puncak kepala Lea.

"Yere, nanti basah lagi percuma dong ganti bajunya" Lea mendorong Yere, kemudian menoyor kepala Yere.

"Aku bahagia Lea, makasih yaa" Yere mengelus pipi Lea sambil tersenyum lembut.

Lea mengangguk, ia menggenggam tangan Yere yang ada di pipinya sambil mengelus tangan itu, Lea terdiam sejenak memejamkan matanya.

"Makasih yaa, udah mau sabar sama aku" Yere mengangguk, ia menarik lembut kepala Lea dan mengecup lama kening gadis itu.

Yere menyatukan kening keduanya, ia menangkup kedua pipi Lea dan berbisik lirih.

"I love you Caleana, I love you more than ever" Lea membuka matanya menatap Yere dari jarak yang sangat dekat.

"I love you more Yeremia, ajarin aku cara mencintai kamu dengan bener yaa? Aku pengen bahagia sama kamu" Yere mengangguk, Lea meringsek masuk memeluk pria dihadapannya.

Setelah badai yang menerpa keduanya, akhirnya ini lah pelangi yang datang menyinari keduanya, terlalu dini memang untuk menyatakan bahwa ini lah bahagia yang ditunggu keduanya, sebab di depan sana masih ada sangat banyak cobaan menghadang, namun setidaknya hari ini keduanya berbahagia untuk kisah yang dimulai dengan kata cinta.

Lea meneteskan air matanya, ia menunduk keningnya bersandar di pundak Yere, keduanya terdiam sejenak menikmati waktu yang diberikan Tuhan.

Lea akhirnya melepas pelukan itu, ia mengusap air matanya, kemudian tersenyum dan mengelus lembut wajah Yere.

"Kita pulang sekarang yaa?" Ajak Yere, Lea mengangguk.

Selama di perjalanan, Lea yang membungkus tubuh mungilnya dengan oversized hoodie milik Yere itu menyandarkan kepalanya di bahu Yere, sedangkan Yere, ia mengelus lembut rambut Lea.

Lea mendongak menatap Yere kemudian tersenyum, ia memejamkan matanya dan beberapa saat kemudian tertidur.

"Have a good dream sayang" Yere mengecup puncak kepala Lea dan membiarkan gadis itu terlelap disampingnya.

Hujan kali ini membuka awal cerita cinta Lea dan Yere, dua insan yang berjanji untuk saling mencintai lebih baik lagi di depan sana, dua insan yang berjanji untuk saling melengkapi satu dengan yang lainnya.

Yere dan Lea sampai di halaman rumah Lea, ia tersenyum tipis menatap Lea yang tidur begitu nyamannya hingga memeluk tubuhnya Yere kemudian melepas tautan tangan Lea dari pinggangnya.

Karena merasa gemas, Yere mengambil ponselnya kemudian memotret Lea, ia tersenyum sendiri menatap gadis cantik dihadapannya ini.

yeremia_rambitan

Yere kemudian turun dari mobil, dan membuka pintu mobil Lea setelahnya kemudian menggendong gadis itu masuk ke dalam rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yere kemudian turun dari mobil, dan membuka pintu mobil Lea setelahnya kemudian menggendong gadis itu masuk ke dalam rumahnya.

Yere membawa Lea sampai ke dalam kamarnya, ia membuka sepatu yang membalut kaki Lea kemudian membaringkan tubuh kekasihnya ini, ia mengelus puncak kepala Lea dan mengecup singkat dahi Lea.

"Aku pulang dulu sayang yaa, I love you" Bisik Yere, ia kemudian keluar dari kamar Lea dan mendekat ke arah Mba Atun.

"Mba, tolong nanti Lea dibangunin yaa terus suruh keramas dia tadi habis hujan-hujanan soalnya takut nanti demam, sama bilang ke Lea saya udah pulang yaa" Mba Atun mengangguk sambil tersenyum.

"Yere pulang dulu Mba, salam buat Om sama Tante" Ucap Yere, ia mencium tangan Mba Atun kemudian pulang ke Pelatnas.

Ohalaaooo
Lama bgt ga lanjutin philotimo akhirnya punya ide dan ngelanjutin..
Maaf yaaa ga sering up kayak dulu waktu reach you sama in another life, karena punya kesibukan juga di real life, tp aku usahain bakal lebih rajin up.
Kalo gitu jgn lupa votement yaa!
See you di part selanjutnya❤
Mercy All!✨❤

Philotimo || Leo Rolly Carnando & Yeremia RambitanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang