05. I'm Yours

371 48 1
                                    

Keesokan paginya..

Lea demam dan bersin-bersin, ia berjalan pelan menuju toilet untuk membasuh wajahnya, kemudian keluar dan mengambil ponselnya yang berdering sedari tadi.

Tertulis nama Yere disana, Lea dengan cepat menjawab telepon dari pria yang kemarin resmi menjadi kekasihnya itu.

"Halo" Ucap Lea dengan suara yang bindeng dan serak.

"Sayang, kamu sakit?" Balas Yere dengan cepat ketika mendengar suara Lea yang berubah.

"Gapapa aku, kamu kenapa nelpon? Ga latihan kamu?" Sahut Lea sekenanya, tidak ingin membuat Yere khawatir.

"Ga, aku lagi di depan rumah kamu ini" Lea mengerjapkan matanya cepat, ia membuka tirai yang menutupi kaca jendelanya, dan benar saja Yere sedang berdiri di depan mobilnya.

Dengan cepat Lea berlari turun dari kamarnya, menahan pening yang terasa di kepalanya. Lea membuka pintu rumah, dan bersamaan dengan itu meringsek masuk dalam pelukan Yere.

"Badannya anget gini di bilang gapapa, gimana sih kamu?" Yere melonggarkan pelukan keduanya dan mengernyitkan dahinya, tangannya menyentuh kening Lea yang memejamkan mata.

"Pilek doang, kamu ngapain? Kok ga latihan?" Lea menatap Yere, ia mengelus rahang pria yang sedang merangkul tubuhnya ini.

"Izin, tadinya mau jemput kamu pengen kamu ke Pelatnas, tapi kamunya sakit yaudah ga jadi" Lea tersenyum tipis ia mengelus pipi Yere.

"Gapapa, aku siap-siap dulu" Lea berbalik namun sayang tangannya di cekal oleh Yere.

"Ga usah, kamu istirahat aja sayang" Lea cemberut menatap Yere, ia tidak mau diam sendirian di rumah hari ini.

"Aku cuma sendiri loh disini, mending ikut kamu, pengen ketemu Mba Wid sama Mba Naf juga aku" Yere menyelipkan rambut Lea ke belakang telinganya.

"Kamu lagi demam gini sayang loh, istirahat mau yaa?" Lea tetap kekeuh, ia menatap Yere dengan tatapan sendu.

"Duh ga bisa nih kalo udah kayak gini ga bisa lagi gue ngalah, yaudah ayok tapi kita makan dulu sama ke apotik nanti ya?" Lea berteriak senang, ia berjinjit mengecup pipi Yere kemudian berlari meninggalkan Yere masuk ke dalam rumahnya.

Yere terdiam sambil terkekeh, ia menyentuh pipinya yang dikecup oleh Lea tadi sambil tertunduk malu, Yere ikut masuk ke dalam rumah Lea.

30 menit berlalu, Lea turun dan berjalan mendekat ke arah Yere, ia kemudian duduk di samping pria itu.

"Udah, yuk?" Yere tersenyum, ia kemudian menggenggam tangan Lea dan mereka langsung berjalan keluar dan masuk ke mobil.

"Mau makan dimana?" Tanya Lea, Yere menggeleng membuat Lea menatapnya datar.

"Makan padang aja sayang ya?" Yere terperangah menatap Lea yang memanggilnya dengan ucapan sayang, ia menatap Lea lama.

"Kamu bilang apa tadi?" Tanya Yere, Lea mengernyitkan dahinya.

"Makan padang aja" Yere menggeleng, Lea jadi semakin bingung.

"Ga, bukan itu" Lea menatap Yere sambil menyandarkan kepalanya yang pening di bahu Yere.

"Apa sih? Aku tadi ngomongnya itu" Yere berdecak, Lea terdiam sesaat kemudian mengingat bahwa tadi ia mengucapkan kata 'sayang'.

"Oh, tadi aku bilangnya makan padang aja sayang ya?" Ucap Lea sekali lagi, Yere kemudian tertawa sambil berteriak, membuat Lea terkejut lalu menepuk perut Yere yang ia peluk.

"Kamu ngagetin banget Yere ih! Rese banget lo!" Pekik Lea kesal, ia mencebikkan bibirnya.

"Iyaa maaf-maaf sayang, aku kesenengan kamu manggil aku sayang, sering-sering yaa yang" Lea memutar bola matanya malas.

Philotimo || Leo Rolly Carnando & Yeremia RambitanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang