CAP 24

132 32 9
                                    

.

Jihyo melihat jam ditangannya yang sudah menunjukkan jam sepulang sekolah jadi dia bersama yang lain harus pulang

"Jihyo ah~hati-hati"kata s.coup yang sudah mula risau

"Jangan risau "balas jihyo santai

"Appa kau sudah ada dirumah? "Soal jeonhan lagi

"Aku tidak tahu"balasnya lagi

Sepertinya wajah teman-temannya tegang, jujur mereka risau jihyo dipukul lagi sepulang sekolah nanti.

"Yah~jangan menatapku seperti itu. Kalian tidak perlu risau tentangku,disebabkan kalian aku masih bisa hidup bahagia. Gumawo"kata jihyo sambil tersenyum cerah lalu melangkah pergi

Jihyo langsung kembali ke rumah seperti biasa, suasana rumah sunyi dan hanya ada suara di ruangan makan. Jihyo melangkah masuk lalu melirik keruangan tersebut

"Aku sudah pulang"kata jihyo

Lalu kakinya mahu melangkah pergi, dia tiada niat untuk mengikuti acara makan bersama mereka. Namun satu suara menghentikan

"Jihyo ah~sini makan"arah jeonho

Hal itu menbuatkan jihyo terpaksa pergi ke meja makan, lalu makan dengan tenang tanpa memerhati mereka

"Bagaimana dengan sekolah, semuanya baik-baik sajakan"soal jeonho entah apa yang dia fikirkan

"Aku bolos hari ini"jawab jihyo santai

Mendengar jawapan jihyo seperti itu membuatkan mata yang lain terbutang, namun lain dengan jeonho yang mula meliriknya tajam

"Kau jujur sekali" sinis jeonho

"Kerna aku tahu, yang appa sudah mengetahui segalanya"balasnya jihyo tanpa reaksi

"Masuk ke bilik ku selepas selesai makan"arah jeonho sambil kakinya melangkah masuk ke bilik

Sepertinya dia sudah tiada selera untuk makan jadi jihyo langsung mengikuti appanya dari belakang,

.

"Pusing ke belakang"arah jeonho

Jihyo hanya turutinya tanpa mengatakan sepatah,

Bunyi libasan memenuhi ruangan bilik tersebut ,entah kapan akan berhenti. Yang lain menunggu di luar dengan perasaan cemas dan ketakutan

.

SUKK" SUKK" SUKK" SUKK" SUKK"

SUKK" SUKK" SUKK" SUKK" SUKK"

.

"Berani kau bolos lagi"tengking jeonho

...

"Mengapa kau sangat susah untuk diurus hah"

"Anak seperti memang pantas mati"

.

SUKK" SUKK" SUKK" SUKK" SUKK"

SUKK" SUKK" SUKK" SUKK" SUKK"

.

Darah memenuhi seragam anak itu, namun tiada suara yang keluar dari mulutnya mahupun reaksi kesakitan

"Kau fikir aku akan berhenti jika kau terus bertingkah keras seperti ini"sambungnya lagi

Libasan demi libasan ,namun tetap sahaja sama walaupun tubuh anak itu sudah terterap dilantai dengan darah yang memenuhi belakang seragam sekolahnya

BRIGHT SMILE Where stories live. Discover now