CAP 28

136 29 15
                                    

.

Sebulan kemudian,

Jeonho sudah jarang pulang kerna masih sibuk dengan urusan di seoul, jihyo pula masih tinggal bersama ketujuh sepupunya namun tidak damai sama sekali

Jika terjadi sesuatu hal yang tidak kena pasti anak itu dihajar sehingga babak belur lagi, terus menerus seperti ini tiada ampun

...

Jihyo pov

.

"Hah~hari ini juga sama!! Pasti mereka akan menghajar aku lagi"

.

Trikk"

Baru selangkah anak itu masuk, sudah berpasang mata meliriknya dengan tajam membuatkan dia hanya menatap mereka dengan tatapan kosong namun kini sedikit berbeza kerna dihati anak itu tidak tercalit rasa takut sedikitpun

"Yahh song jihyo!! Kau tinggal lembaran kosong lagi"tengking johnny kerna dapat tahu jihyo menghantar lembaran exam kosong lagi

"Apa yang kau fikirkan sebenarnya hah"tengking suho pula

Keduanya menatap dengan darah yang menggelegak sementara taeyong juga hanya melirik tajam kearah anak itu dari jauh

"Bukankah aku sudah bagitahu yang aku tidak akan menjawab apa-apa di lembaran soalan"balas jihyo nada malas

.
PANG!"

Ringan saja tangan johnny melempang wajah anak itu sehingga wajahnya tertunduk

"Sekarang kau sudah pandai melawan, kau fikir jika appa kau tiada disini kau tidak akan dihajar"sambung johnny lagi

Tidak berhenti disitu johnny langsung menumbuk wajah anak itu sehingga tersungkur lalu memijak tubuhnya tanpa ampun, jihyo juga tidak melawan sama sekali sehingga tubuhnya mula terkujur kaku

Suho yang melihat itu langsung menghentikannya, johnny juga terkejut kerna anak itu benar-benar tidak bergerak sama sekali

Taeyong sudah cemas sehingga berlari kearah anak itu, dia memegang kedua bahunya

"Yahh song jihyo"kata taeyong cemas

.

Hukk" Hukk"

.

Mata mereka luas bila melihat anak itu terbatuk sehingga darah mengalir di mulutnya.

"Yah neo gweanchana? "Soal taeyong cemas begitu juga dengan yang lain

Jihyo langsung menepis tangan taeyong dan berusaha bangun sedaya upaya,

Pinggangnya rasa sangat sakit sehingga dia tidak bisa berjalan dengan baik,

"Aku baik-baik saja"balas jihyo

Walaupun itu yang keluar dari mulutnya namun melihatnya berjalan sambil memegang perutnya menandakan anak itu tidak dalam keadaan baik-baik saja

Jihyo langsung baring di katilnya menahan rasa sakit yang sangat perit itu, dia perlahan-lahan tergelam didalam fikirannya sendiri

...

Flashback

Hari yang ditunggu-tunggu oleh jihyo akhirnya tiba dimana dia bisa membuka simen dikakinya,

Selepas membuang simen itu dia harus menjalani x-ray buat kedua kalinya, untuk memastikan kakinya benar-benar sembuh namun sepertinya ada hal yang tidak kena dengan tubuhnya sehingga dokter han yang merupakan dokter pribadinya memanggil jihyo untuk menerangkan sendiri keadaannya yang sebenar

BRIGHT SMILE Where stories live. Discover now