Bab 8.. Kertas Lipat..

338 36 0
                                    

Keesokan harinya, Jeonghan dikejutkan oleh sosok putranya bersama kedua temannya yang datang bersama dengan pria yang tadi malam mencium lembut tangannya.

Setelah Jeonghan melihat Dino, dia segera memeluk pria kecil itu tak lupa Kwan dan Kwon juga.

Pria yang dipanggil raja itu segera memerintahkan pengawal dan dayang meninggalkan kamar.

"Terimakasih Yang Mulia" Ucap Jeonghan sambil berkali-kali memeluk ketiga anak itu.

"Saya hanya punya satu permintaan" Ucap Raja.

"Baik Yang Mulia, saya akan membalas budi anda" Balas Jeonghan.

"Kamu tidak boleh keluar istana tanpa seijin saya"

Dino, Seungkwan serta Hoshi saling pandang kemudian memandang Jeonghan yang ekspresinya juga sama.

"Tapi Yang Mulia, Saya harus pulang" Ucap Jeonghan.

"Rumah kamu disini" Tegas Raja.

"Bukan itu maksud saya. Tapi Kembali ke dunia saya" Jelas Jeonghan.

"Dunia saya ada di kamu" Jawab Raja.

Raja segera berjalan keluar, ketiga anak itu Kembali menatap Jeonghan. Terutama anaknya Dino.

"Eomma.. Itu bukan Appa kan? Dino rasa wajahnya memang sama tapi itu tetap orang yang berbeda" Ucap Dino.

Jeonghan hanya tersenyum dan mengiakan perkataan anaknya.

Ditengah keheningan itu Seungkwan berteriak.

"AKU INGAT, Ini Jaman Kerajaan Myeom tepat saat pemerintahan Raja Choi Seungcheol"

"Raja yang tega menenggelamkan 100 perahu penumpang gelap yang keluar kerajaannya?" Tanya Hoshi.

"Raja yang membunuh ratusan pengawal dan pelayannya?" Tanya Dino.

"Iyapp. Seingatku Raja punya 3 istri sah" Ucap Seungkwan sambil menepuk telunjuk di kepala.

"hmm tapi aku lupa namanya"



__..__

Siang itu hujan turun deras. Sepertinya kita sudah melupakan Seokmin :) Bukan melupakan tapi dia hanya didalam kamarnya selama sadar dari pingsannya. Dan pelayan-pelayan hanya bawain dia makanan.

Dia takut banget. Ga kenal siapapun ga tau apapun bahkan namanya sendiri aja dia ga tau jadinya dia ga keluar-keluar deh. Tapi yang dia tahu wanita manis yang sudah menolongnya bernama Choi Soo. (Salah minn :( namanya itu Jisoo)

Seorang pelayan masuk membawakan makanan lagi untuknya, biasanya dia hanya akan mengangguk tapi kali ini dia bertanya pada pelayan tersebut.

"Mbak.. Wanita yang kemarin itu dimana ya?"

Pelayan itu menatap ragu perkataan Seokmin alhasil pelayan itu nanya balik.

"Maksud anda Yang Mulia Ratu Jisoo?"

Mata Seokmin langsung membola kemudian lanjut bertanya.

"Apa dia seorang Ratu?"

"Tentu saja. Yang Mulia Ratu Jisoo adalah istri pertama Yang Mulia Raja" Jawab pelayan mencoba memaklumi Seokmin yang dikira amnesia.

"A-apa Raja punya istri lain?" Tanya Seokmin.

"Yang Mulia menikah dengan 3 wanita besar dari 3 klan" Jawab pelayan.

"Ratu Choi Jisoo dari klan Barat, Ratu Choi Minah dari klan Timur, dan Ratu Choi Jiae dari klan Utara. Tapi sekarang kekuasaan Klan Utara melemah semenjak Ratu Choi Jiae meninggal" Cerita pelayan.

"Dia meninggal kenapa?" Tanya Seokmin.

"Ratu Choi Jiae meninggal setelah melahirkan" Jawab Pelayan.

Seokmin sampai lupa kalau mereka adalah Ratu maka mereka diharuskan untuk melahirkan penerus walau nyawa adalah taruhannya.

Karena keasikan bercerita pelayan tersebut sampai tidak sadar sosok yang tengah dia bicarakan telah muncul. Dengan segera pelayan tersebut undur diri dari ruangan tersebut.

Namun tidak seperti Ratu di film-film yang Seokmin tonton yang akan langsung berteriak dan menghukum pelayannya yang sudah berani membicarakannya. Wanita bernama Jisoo itu malah tidak peduli.

"Kamu bosan ya? Maaf ya terjadi hal yang mendadak di istana jadi saya gak jengukin kamu." Ucap Jisoo.

"Aku tidak tahu apa yang kamu suka, jika kamu bosan silahkan pakai aja kertas-kertas ini" Ucap Jisoo sembari menyerahkan kertas dan kuas.

Seokmin maju pegang tu kertas sebernarnya dia juga lebih bingung mau ngapain sama kertas-kertas itu. Tapi daripada wanita dihadapannya ini kecewa, dia melipat kertas itu jadi pesawat.

Wanita bernama Jisoo itu menatapnya heran.

"Kamu buat apa?"

"ini namanya pesawat. Di Negaraku, kita pakai ini buat pergi ke negara lain" Ucap Seokmin.

"Negaramu dimana?" Tanya Jisoo.

"Tentu saja korea" Ucap Seok sambil niup tu pesawat trus terbangin ke langit-langit atap.

"Wahhh dia bisa terbang.. Kamu pakai ilmu apa?" Ucap Jisoo sambil bertepuk tangan.

"Bukan ilmu aneh-aneh, ini karena dia punya sayap buatan" Jelas Seokmin sambil menunjuk dimana letak sayap itu.

"Kamu jago banget" Jisoo tak henti-hentinya memuji Seokmin.

Jujur, Membuat pesawat adalah hal yang sangat mudah dan paling mendasar untuk kerajinan kertas tapi bisa-bisanya dia dipuji hebat. Dia pikir Jisoo ngejek dia eh tapi pas dia natap tu cewe senyumnya ikhlas banget bahkan dia tepuk tangan bahagia banget. Jujur, Seokmin baru pernah melihat wanita dengan senyum sepolos itu.



__..__











Part SeokSoo nih, kemarin CheolHan, kapan ya GyuHaonya hehehe..

The Bad Fate || GyuHaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang