Bab 15.. Terungkap..

297 35 0
                                    

Jeonghan mulai merasakan hal yang aneh dengan hubungannya dan Seungcheol. Dia menuju sungai belakang tempat surat itu menuntunnya.

Entah mengapa air matanya semakin berjatuhan. Tanpa dia sadari Seungcheol muncul dibelakangnya sambil berkata.

"Kenapa kau kesini lagi"

Dia memang terkejut namun dia lebih terkejut lagi mendengar perkataan Seungcheol. Jeonghan masih diam sampai Seungcheol melanjutkan kata-katanya.

"Kau ingin kabur bersama pria itu lagi hah"

Jeonghan terkejut dengan adanya kata pria lain diantara mereka. Namun mulutnya hanya terkunci sambil terus terisak menatap sungai itu.

"Berhenti memikirkannya, Aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi"

Setelah mengatakan itu, Seungcheol menahan Jeonghan dan membawanya ke sebuah ruangan dan menguncinya. Dia hanya mencintai Jeonghan tidak salah bukan.

Jeonghan mengetuk-ngetuk pintu membuat Dino yang berada tak jauh dari situ mendekat.

"Eomma?"

"Nak.. Dino? Ini eomma"

Beruntunglah Dino lewat tepat saat Raja telah pergi. Diam-diam Jeonghan menyuruh Dino menyiapkan perahu agar mereka bisa pergi dari istana ini.

"Tapi eomma kita tidak akan bisa Kembali ke dunia kita jika eomma tidak menyelesaikan keinginan Wanita ini"

"Tidak Dino, Eomma sudah tahu apa yang Wanita ini inginkan. Dia mencintai orang lain dan dia ingin secepatkan kabur dari Raja. Percayalah Eomma yakin ini keinginannya"

"Dino"

Panggil Jeonghan lagi kemudian melanjutkan perkataannya.

"Jangan beritahu siapapun"

Dino mengangguk paham kemudian berlalu dari situ meninggalkan Jeonghan yang menangis sambil terus-menerus memegang jantungnya. Disisi lain roh wanita didalam dirinya menangis menyuruhnya segera kabur dari istana. Dan dirinya hanya bisa pasrah bahkan perasaan cinta pada suaminya di dunianya telah hilang sepenuhnya. Tubuhnya telah dikendalikan sepenuhnya oleh roh wanita ini.



__..__

Disisi lain, Seokmin yang bersama Ratu Jisoo diruangan sedang membuat kerajinan tangan lain. Walau sibuk dengan kertas-kertas dihadapannya pikirannya banyak diselimuti masalah. Apakah aku harus pergi? Atau menetap?

Ratu Jisoo sadar jika Seokmin sedang memikirkan sesuatu. Akhirnya Ratu Jisoo membuat bunga dari kertas kemudian meletakannya ke tangan Seokmin.

"Semoga bunga ini bisa membuatmu melupakan masalahmu"

Senyum manis yang terpancar berhasil menghipnotis Seokmin. Pria itu yang awalnya datang dengan wajah bodoh dan sifat yang kikuk kini berubah menjadi pria dewasa.

Tawanya pudar dan senyumnya menghilang tapi Ratu Jisoo memang terlalu polos untuk memahaminya. Tepat saat itulah dia membuat sebuah keputusan. Keputusan yang dia pikir akan baik untuk dirinya begitupun wanita yang sialnya sudah membuatnya jatuh cinta.

"Emm.. Apa kamu tahu tempat yang indah untuk meletakkan kapal-kapal ini?".

"Sepertinya sungai belakang istana sudah lebih dari cukup" Jisoo menjawab.

"Ahh maksudku kapal yang lebih besar yang sepertinya akan terhubung dengan lautan bebas"

Jisoo berpikir keras kemudian dia berucap.

"Ahh dermaga? Sepertinya itu ada di luar istana berdekatan dengan perbatasan kerajaan"

"Ahh Terimakasih"

"Hu'um"

Jisoo terlalu polos bahkan untuk mengerti maksud dari perkataan pria dihadapannya itu.



__..__





Smangat Han Seok.. 

Maaciww yang udah baca dan juga memberi vote untuk cerita ini, semoga cerita ini selalu menghibur kalian xixixi..

The Bad Fate || GyuHaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang