Bab 23.. Seseorang dari Masalalu..

275 33 2
                                    

Wonwoo masih duduk mencari sosok yang dia rindukan. Pria pecinta hutan itu belum juga muncul. Hari semakin gelap semakin dingin juga taman bunga itu.

"Aku tidak suka hutan"

"Aku benci hutan"

Lain halnya dengan Jun, Wonwoo sangat membenci Hutan. Karena Hutan ini selalu menjadi tempat menghilangnya pria pecinta hutan itu. Dan sialnya berapa lamapun dia menunggu, pria itu tidak pernah kembali dari jalan yang sama.

Dari kejauhan, dia melihat orang yang ditunggu-tunggu sedang berbicara dengan ayahnya. Pria pecinta hutan itu menunduk kemudian berlalu meninggalkan ayahnya.

Spontan Wonwoo mendekat dan bertanya.

"Jun pergi kemana appa"

"Dia ada tugas. Kembalilah ke kamarmu, sudah malam" Jawab Raja.

Tapi bukan Wonwoo namanya jika tidak keras kepala. Setelah menjauh dari Raja, dia berlari mengikuti Jun. Punggung pria pecinta hutan itu semakin menjauh oleh bayang-bayang hutan. Tapi Wonwoo masih terus berlari.

Bukannya semakin mendekat, punggung itu semakin menjauh dari jangkauannya. Wonwoo menyerah. Ia terjatuh dan kehilangan Jun.

"Apa kamu tidak bisa berbalik?"

"Apa kamu akan memilih jalan yang sama untuk kembali? Jika ia, aku akan menunggumu disini.."



__..__

Pagi itu Kerajaan kedatangan tamu. Bukan tamu tak diundang, bukan juga tamu biasa. Tamu itu disambut dengan sangat megah tapi tidak hangat. Semua dayang, pelayan dan pengawal berjejer memberi hormat.

Seorang pria dewasa turun dari kereta kudanya. Pria itu langsung diarahkan menuju aula tempat Raja biasanya menjamu tamu.

keduanya kini duduk berhadap-hadapan. Disebelah Raja, duduk ibu Mingyu. Disisi kiri duduk Pangeran Mingyu dan Pangeran Vernon sedangkan disisi kanan duduk Ratu Jisoo dan Putri Wonwoo.

"Aku tidak menyangka kau akan kesini" Ucap Seungcheol.

"Aku tidak menyangka kau akan membukakan pintu" Balas pria dewasa itu.

"Hahaha aku hanya bercanda, sekarang sudah 35 tahun lamanya aku pergi dari sini dan aku tidak menyangka kau sudah tumbuh menjadi Raja yang hebat" Tambah pria dewasa itu.

"Aku juga tidak menyangka setelah kau pergi, kau malah menjadi Raja yang hebat di kerajaan orang" Balas Seungcheol.

Hening seketika, semua orang cukup tertegun dengan arah pembicaraan keduanya. Bukannya terasa hangat malah terasa panas.

__..__

Taeil dan Seungcheol adalah saudara. Taeil adalah kakak Seungcheol. Namun Raja lebih sayang pada Seungcheol karena lahir dari permaisuri yang dia cintai. Alhasil Ibu Taeil yang tidak bisa lagi menahan sakit hatinya memilih pergi meninggalkan istana membawa Taeil yang berusia 10 tahun.

Kabar itu didengar oleh pemimpin kerajaan Qixie di cina. Terlebih lagi Taeil dan ibunya memang kabur ke cina. Niat awalnya hanya ingin membantu Taeil dan ibunya tapi lama-kelamaan Raja Qixie jatuh cinta pada ibunya dan mereka menikah.

Saat Raja Qixie meninggal, terjadi kekosongan kekuasaan. Memang yang harus menjadi Raja selanjutnya adalah anak dari permaisurinya. Namun di surat wasiatnya, dia ingin yang menjadi Raja selanjutnya adalah Taeil.

Banyak konspirasi yang terjadi. Menteri berdebat saling mengajukan pendapat. Ada yang mendukung, ada juga yang menolak.

"Seorang Raja harus memiliki darah dan garis keturunan dari Raja sebelumnya"

"Ini menyangkut wasiat yang diinginkan Raja terdahulu"

Itu saja yang selalu mereka ributkan. Istri Raja yang lain mulai mencemooh Taeil dan ibunya yang hanya menerima belas kasihan Raja.

Sampai disitulah titik kesabaran Taeil. Omongan orang-orang membuatnya muak. Jika dia tidak bisa menjadi Raja karena seorang Raja harus ada darah dan keturunan Raja, lantas bagaimana jika seluruh keturunan Raja dihabisi? Siapa yang akan menggantikan posisi Raja? Kita lihat saja nanti.

Satu per satu kasus menghilangnya Pangeran kerajaan Qixie menjadi misteri. Namun kasus itu segera terkubur dengan kenaikan tahta Taeil. Bahkan menteri yang menolak, keesokan harinya tidak muncul di rapat pagi.

Itulah awal mula seorang Pangeran dari kerajaan Myeom, Choi Taeil menjadi Raja di kerajaan Qixie, dan mengubah namanya menjadi Moon Taeil. Dia merubah nama depannya menjadi sama dengan nama Raja terdahulu karena itu memang salah satu syaratnya.




__..__

Kembali pada jamuan makan kerajaan.

"Sebenarnya aku punya tujuan khusus datang kesini" Ucap Taeil tiba-tiba.

Tentu saja semua orang tahu itu, untuk apa mengarungi lautan hanya untuk bertegur sapa dengan orang-orang dari masalalu yang pahit. Seungcheol hanya menatap datar menunggu Taeil melanjutkan kata-katanya.

"Aku ingin membangun kerjasama dengan kerajaan ini" Ucap Taeil.

"Ibuku berasal dari sini, aku juga berasal dari sini, dan darahku mengalir di kerajaan ini" Sambungnya.

"Kerjasama apa yang kau tawarkan" Tanya Seungcheol.

"Aku bisa memberikan teh, kedelai, lada, teratai, kacang, buah maupun sayuran yang tidak ada disini" Jawab Taeil,

"Apa yang aku berikan untuk kerajaanmu" Tanya Seungcheol.

"Cukup berikan aku.." Taeil menggantung kata-katanya. Arah matanya yang awal berada pada Seungcheol kini beralih ke arah Wonwoo dan Jisoo.

Dengan senyum tipis, dia membuka mulutnya.
"..Berikan aku menantu".

__..__



Im Backk.. Maaf ya atas terlambat up, lagi mentok soale. Semoga kalian masih menantikan cerita ini.
Maaciw untuk setiap dukungan kalian.. ❤❤

The Bad Fate || GyuHaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang