"Karena yang datang pasti akan pergi."
—Mahen Guinandra
⚠️ Baca dulu part sebelumnya agar tidak lupa ⚠️
Brankar itu terdorong cepat, melewati setiap pasien yang ada. Riuh rumah sakit seakan menjadi tanda jika keadaan sedang tidak baik-baik saja. Beberapa Dokter dan perawat nampak menampilkan wajah takut, khawatir bercampur kacau. Sehingga sampailah mereka pada sebuah ruangan, dan dalam sekejap brankar tadi sudah masuk lebih dalam. Pintu pun tertutup rapat.
"Dokter, detak jantung pasien melemah!" ucap seorang perawat dengan intonasi yang sedikit meninggi, membuat sang Dokter lelaki lekas menekan-nekan dada sang pasien.
Uhuk!
"Dokter! Pasien batuk darah!" perawat itu lekas mengambil sebuah tissu dan mengarahkannya ke mulut, mengusapnya pelan guna menghentikan darah pekat yang keluar dari mulut remaja itu.
"Bagaimana?" tanya sang Dokter setelah hampir sepuluh menit menekan dada pasiennya yang nampak kesusahan dalam bernapas.
Monitor itu kembali berbunyi dan kali ini nampak normal, membuat sang perawat menghembuskan napas lega lalu mengarahkan senyuman manisnya pada sang Dokter.
"Semuanya normal, Dok," tukasnya yang nampak begitu lega.
Tak urung sang Dokter ikut menghela napas panjang. Lalu menatap pasiennya penuh bahagia, "Tuhan masih menginginkan dia di sini."
"Lekas ganti bajunya dan pantau perkembangannya," finis sang Dokter. "Saya akan berbicara dengan pihak yang bersangkutan."
"Baik, Dok."
Dokter itu melangkahkan kakinya keluar, meninggalkan sang perawat dan pasiennya di dalam sana.
•••
"Mahen, maafin Mama, ya, sayang... Maaf kalau selama ini Mama tidak bisa menjadi Ibu yang baik buat kamu."
"Jagoan Ayah, semangat dalam menjalani pahitnya hidup, ya, Nak... Jangan pernah takut sendiri, Ayah akan selalu jagain jagoan Ayah dari sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jika Napas Ini Habis (END) ✔
Novela Juvenil[COMPLETED] [BELUM DI REVISI] "Sesakit itu ya, Hen? Maaf gua gak bisa lakuin apa-apa saat lo kesakitan. Maafin gua, Hen." "Lo cari cewek sana, biar ada yang lo bucinin. Biar lo gak cuma fokus sama gua." Mereka kembar seiras. Saling menyayangi, sal...