Maaf kalau banyak typo
Revisi menyusul :v[...]
Flashback ...
"Hen, tunggu!" langkah kaki Mahesa berhenti, membuat tubuhnya sontak berbalik manatap datar gadis asing yang baru saja salah menyebut namanya.
"Gua Mahesa bukan Mahen."
Kintan meringis.
"Emm, sorry ...." Mahesa hanya diam enggan membalas ucapan gadis itu dan memilih kembali melanjutkan langkah kakinya yang sempat tertunda.
"Eh, tunggu!" namun pada kenyataannya Mahesa tak akan pernah bisa meninggalkan lapangan itu. Suara gadis itu lagi-lagi mengganggunya.
Mahesa menghela napas kesal.
"Apa lagi?"
Dahi Mahesa berkerut, dalam beberapa saat ia menatap wajah itu secara seksama. Di sana terdapat raut ke-khawatiran dan raut rasa bersalah yang luar biasa. Akan tetapi jika dipikir lagi, Mahen—saudara kembarnya itu tidak pernah mau berurusan dengan orang banyak, termasuk spesies bernama wanita—kecuali Ibunya.
"Lihat Mahen, ngak?"
"Dia ngak masuk."
Kintan mengerjap beberapa saat.
"Hah, kenapa? Sakit? Atau gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jika Napas Ini Habis (END) ✔
Novela Juvenil[COMPLETED] [BELUM DI REVISI] "Sesakit itu ya, Hen? Maaf gua gak bisa lakuin apa-apa saat lo kesakitan. Maafin gua, Hen." "Lo cari cewek sana, biar ada yang lo bucinin. Biar lo gak cuma fokus sama gua." Mereka kembar seiras. Saling menyayangi, sal...