"Sekarang gua cuma mau habisin sisa waktu gua bersama mereka—orang-orang yang gua sayangi."
—Mahen Guinandra
•• Happy Reading ••
Tak ada perbincangan serius antara dua insan yang saling duduk berdampingan di sebuah bangku panjang depan kamar inap. Mereka saling membungkam mulut dan bergelut dengan pikiran masing-masing.
Entah, salah satu dari mereka enggan memulai pembicaraan atau memang mereka tidak ingin berbicara satu sama lain.
Kintan meremat ujung bajunya yang terkulai di atas paha, sesekali menggigit bibir bawahnya. Perdebatan beberapa jam yang lalu masih membuatnya terkejut.
Ia ingin meminta maaf pada Mahesa. Tapi ia takut jika ia yang memulai pembicaraan, lelaki itu akan naik darah kembali.
Dengan penuh keberanian, Kintan meyakinkan diri sendiri jika ini hal baik-baik saja.
"Gu-gua minta maaf."
"Gua minta maaf."
Nyatanya perkataan mereka saling bertabrakan. Membuat mereka berdua saling bertatapan untuk yang pertama kali setelah beberap jam hanya duduk tanpa saling memperhatikan.
Mahesa menatap Kintan sekali lagi sebelum mengalihkan pandangannya kembali ke depan. Lalu berkata, "Gua yang harusnya minta maaf, bukan lo. Sorry, atas sikap gua tadi."
"Gua cuma ngak mau Mahen kenapa-kenapa. Gu-gua cuma ingin jagain dia, jadi kembaran yang berguna buat dia," ungkapnya yang jelas terlihat ada raut sedih di sana. "Mungkin dengan gua overprotektif sama dia, dia akan paham. Nyatanya, dia selalu ngira kalau gua ngekang dia. Dari situ gua merasa bersalah banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jika Napas Ini Habis (END) ✔
Genç Kurgu[COMPLETED] [BELUM DI REVISI] "Sesakit itu ya, Hen? Maaf gua gak bisa lakuin apa-apa saat lo kesakitan. Maafin gua, Hen." "Lo cari cewek sana, biar ada yang lo bucinin. Biar lo gak cuma fokus sama gua." Mereka kembar seiras. Saling menyayangi, sal...