1. He's My Child

1.1K 39 1
                                    

Sebelum kalian baca cerita ini?
Aku mau kasih tau kalau cerita ini hanya sampai 10 Chapter. Selebihnya akan di pindahkan ke versi PDF.

Dan untuk kalian yang mau baca PDF-nya secara langsung?

Kalian bisa pesan melalui :
- Instagram : gsnctarea_ (Dm Insta)
- Whastapp : 085777297491 (Only Chat)

Dengan Format Pembelian :

Judul PDF           :
Alamat Email    :
Bukti Transaksi :

Pembayaran melalui :

- BCA : 5750675559 An. Khairani Azzahra
- Cimb Niaga : 705278454300 An. Khairani Azzahra
- Nobu : 10511259415 An. Khairani Azzahra
- Shopee Pay : 081513926010
- Dana : 081513926010
- Ovo : 081513926010
- Gopay : 081513926010

⚠️ Khusus pembayaran melalui Shopee Pay, Dana, Ovo & Gopay +3.000 u/biaya admin

Warning! Pdf akan dikirim apabila Bukti Transfer sudah dikirim!

Harga PDF : Rp. 65.000
Halaman PDF : 189 halaman.
***

"Aku ingin mengambil Mark." Satu kata yang keluar dari mulut Jaehyun, sukses membuat seorang wanita tertawa.

Lee Taeyong, wanita yang saat ini ada di hadapan Jaehyun. Tengah tertawa begitu mendengar ucapan yang di lontarkan Jaehyun.

"Are you kidding me? Apa yang kau katakan? Coba kau katakan sekali lagi kepada-ku?" Tanya Taeyong, yang masih menganggap ucapan Jaehyun hanyalah candaan belaka.

"Aku ingin mengambil Mark, anakku." Ujar Jaehyun yang sukses membuat Taeyong terhenti dari tawanya.

"Anakku. He's my child! Not your child!" Ujar Taeyong, menekankan kata my child kepada Jaehyun.

"Taeyong come on! Jangan bersikap kekanakan seperti ini. Walau bagaimana pun juga Mark anakku." Peringat Jaehyun.

"Anak? Baru sekarang kau menganggap Mark sebagai anakmu? Kemana saja kau dulu, di saat aku meminta pertanggung jawaban-mu atas Mark? Kau malah menyarankan untuk membunuh Mark! Kau memaksaku untuk memgugurkan Mark!" Ujar Taeyong, yang berusaha untuk tidak berteriak di tempat umum seperti ini.

Taeyong sangat marah saat ini! Terlebih ketika dia mengingat kenangan dulu.

Kenamgan di mana Jaehyun malah mengusir dirinya, dan menyuruh dia mengugurkan Mark yang pada saat itu tengah ia kandung.

Taeyong memang mengandung Mark di luar nikah. Tapi Taeyong tidak menyangka akan respon yang Jaehyun berikan.

Awalnya Jaehyun berkata kalau dirinya akan bertanggung jawab, kalau semisal Taeyong hamil. Tapi nyatanya apa? Hanya ada usiran yang Jaehyun berikan.

"Maaf, aku tidak bisa menikahi dirimu, ataupun jadi ayah dari anak yang kamu kandung. Aku akan menikah dengan seorang wanita pilihan Mommy-ku. Sebaiknya kau gugurkan kandungan itu, daripada masalah jadi panjang. Kau tau sendiri bagaimana orang tua-ku." Kalimat yang di keluarkan dari Jaehyun, begitu Taeyong ingin meminta tanggung jawab Jaehyun. Kalimat yang selalu Taeyong ingat, dan tidak akan Taeyong lupakan.

Dan ya, semenjak itu Taeyong tidak pernah menampakkan wajah serta wujudnya di hadapan Jaehyun.

Ia bertekad untuk mengurus serta membesarkan kandungan yang sedang ia kandung.

Karena ia berfikir kalau anak yang ada di kandungannya tidak bersalah, dan tidak berhak untuk di gugurkan, karena ayahnya sendiri tidak mau tanggung jawab.

Anak yang ada di kandungannya pantas untuk lahir ke dunia, dan merasakan bagaimana kejam nan indahnya dunia.

Jadi, ia memutuskan untuk mengurus dan membesarkannya sendiri. Walaupun ia harus di usir dari rumahnya sendiri, karena kedua orang tuanya malu mempunyai anak yang hamil di luar nikah. Udah gitu tidak tau siapa ayah yang di kandungnya.

"Maafkan aku karena waktu itu aku menyarankan untuk mengugurkan Mark. Maka dari itu aku ingin menebus kesalahanku dulu, dengan cara mengambil Mark. Aku ingin memanjakan Mark, serta memberikan semua yang di inginkan Mark." Ujar Jaehyun, menatap Taeyong penuh penyesalan dan penuh harap.

Taeyong yang melihat dan mendengarkan itu pun mendecih. "Mark tidak membutuhkan apapun. Cukup kasih sayang dari diriku. Aku bisa menjadi ibu sekaligus ayah untuk dirinya. Jadi, dia tidak membutuhkan dirimu di hidupnya." Ujar Taeyong, dengan wajah datar dan tidak bersahabatnya.

"Tae! Kau tidak boleh seperti itu! Walau bagaimana pun aku ayahnya! Aku berhak menemui Mark!" Ujar Jaehyun yang masih kekeh untuk bertemu, serta mengambil Mark dari kehidupan Taeyong.

"Kau sudah mempunyai anak bersama dengan Naeun. Untuk apa kau membutuhkan Mark di hidup-mu? Bukankah Naeun juga menghasilkan seorang anak? Jadi, kau tidak membutuhkan Mark sama sekali." Jelas Taeyong, yang tidak mau anak satu-satunya yang ia miliki, anak satu-satunya yang ia besarkan, di ambil oleh orang lain, sekalipun itu ayahnya sendiri.

"Naeun memang sudah mempunyai anak. Namun itu tidak cukup! Aku membutuhkan Mark untuk jadi penerusku nanti." Ujar Jaehyun, yang langsung mendapat kekehan kasar dari Taeyong.

"Niat-mu sudah terbaca Jung Jaehyun. Kau tau? Kau lelaki paling licik yang pernah aku temui!" Geram Taeyong, menatap Jaehyun dengan penuh amarah.

"Dahulu kau melepaskan Mark, dan tidak ingin bertanggung jawab, dan menikah dengan wanita pilihan orang tua-mu, hanya untuk sebuah warisan. Kau lebih memilih warisan daripada anak kandung-mu sendiri. Dan sekarang? Kau ingin menjadikan anak kandung yang telah kau buang dan kau telantarkan, untuk menjadi penerus-mu? Kalau mau jadi orang gila, jadi orang gila saja sendiri! Jangan mengajak-ku dan anakku!" Peringat Taeyong.

"Kau menginginkan Mark karena Naeun tidak bisa memberikan anak laki-laki untuk-mu?! Kau juga tidak bisa meminta kepada Naeun untuk memberikan anak laki-laki, karena ada masalah di rahim Naeun, setelah melahirkan anak pertama-mu?" Terka Taeyong.

"Aku tidak akan membiarkan anak yang telah kau buang, kau ambil lagi hanya untuk ambisi-mu mendapatkan warisan. Aku tau kalau kedua orang tuamu tidak akan memberikan-mu warisan, kalau kau tidak bisa mendapatkan seorang anak laki-laki bukan?" Sambung Taeyong, yang nyarisnya benar semua.

Jaehyun memang ingin mengambil Mark dari Taeyong, agar dirinya mendapatkan warisan milik orang tuanya.

Orang tuanya berkata bahwa Jaehyun akan mendapatkan seluruh warisan yang orang tuanya punya, kalau Jaehyun bisa memberikan cucu laki-laki kepada orang tuanya.

Dan kalau misalkan Jaehyun tidak bisa memberikannya? Maka seluruh warisan milik orang tuanya akan di sumbangkan ke panti, atau ke rakyat miskin yang membutuhkan.

Jaehyun tentu saja tidak membiarkan hal itu terjadi. Dia sudah mengorbankan banyak hal, agar warisan itu jatuh ke tangannya. Masa iya karena hal ini, ia tidak bisa mendapatkan warisan?

Jaehyun sudah melepaskan Taeyong dan Mark, dua harta yang paling berharga yang ia punya, hanya untuk mendapatkan warisan orang tuanya.

Dia bahkan mengikuti semua perintah yang orang tuanya suruh. Salah satunya memutuskan Taeyong, dan menikah dengan wanita pilihan orang tuanya; Naeun.

Katanya, dia akan mendapatkan seluruh warisan yang orang tuanya punya, kalau dia menikah dengan Naeun.

Tapi nyatanya apa? Orang tuanya belum menganti hak warisnya kepada Jaehyun.

Orang tuanya berkata kalau dia akan mengganti hak waris jadi nama Jaehyun, kalau Jaehyun bisa memberikan seorang anak laki-laki. Anak kandung dari hasilnya sendiri.

Jaehyun tidak mungkin meminta kepada Naeun, karena terlalu beresiko dengan kesehatannya sendiri.

Dan dia teringat kalau dirinya mempunyai satu orang anak dengan Taeyong.

Sejak saat itulah Jaehyun mencari keberadaan Taeyong, dan berharap kalau anak yang waktu itu Taeyong kandung adalah seorang laki-laki.

Dan ya! Taeyong benar-benar mengandung seorang laki-laki bernama Mark. Keberadaan Taeyong juga berhasil di temukan oleh orang suruhan Jaehyun.

Dan berakhir-lah mereka di sini. Duduk berdua di salah satu kedai yang sepi, untuk membahas permasalahan ini.

MISSION - JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang