3. Tell Him

512 27 1
                                    

"Mommy!" Teriak seorang anak kecil, begitu melihat Taeyong yang sedang berjalan menghampirinya.

Mark Lee, anak kecil itu langsung berlari ke arah Taeyong, dan langsung berhamburan ke dalam pelukkan Taeyong.

Taeyong langsung membalas pelukkan Mark dengan sangat erat. Seakan kalau dirinya melepaskan pelukkannya, dirinya akan kehilangan Mark.

"Mommy, Mommy kenapa?" Tanya Mark heran, karena pelukkan Mommynya yang lebih erat seperti biasanya. Serta dirinya merasakan getaran dari tubuh Taeyong.

"Mommy sedang ketakutan ya? Siapa yang membuat Mommy seperti ini? Mommy tidak usah takut, Mark selalu ada di sisi Mommy, agar orang itu tidak menakuti Mommy lagi." Oceh Mark, berusaha agar Taeyong tidak takut lagi.

Taeyong yang mendengar itu pun merasa tenang. Ya, dia harus berusaha sekuat tenaga, agar Mark selalu ada di samping dirinya.

Taeyong pun segera menghapus air matanya yang tiba-tiba turun, dan langsung melepaskan pelukkannya. "Mommy tidak apa-apa sayang. Tadi Mommy bermimpi buruk di kantor. Jadi Mommy langsung kemari setelah bangun." Jelas Taeyong, yang langsung menggendong Mark ala koala.

"Bagaimana sekolah-mu? Apakah kamu mengalami kesulitan?" Tanya Taeyong, yang langsung mendudukkan Mark di kursi.

Baru saja Mark ingin membalas ucapan Taeyong, teriakan seseorang menghentikannya. "Aunty!" Teriak seorang anak kecil.

Taeyong menoleh, dan mendapati Hendery yang baru saja keluar dari sekolah.

"Yak Mark Lee! Kenapa kau meninggalkan aku?!" Runggut Hendery kesal, begitu melihat Mark yang sudah duduk di samping Taeyong. Hendery pun langsung mengambil duduk di samping Taeyong juga. Jadi Taeyong ada di tengah-tengah dua bocah ini.

Mark mendengus kasar, begitu mendengar ucapan Hendery. "Karena kau lama! Aku sudah bilang cepat dan jangan menjahili seorang wanita bukan? Tapi apa yang kau lakukan? Kau malah menjahili Xiaojun." Balas Mark.

"Aunty, Mommy-ku mana?" Tanya Hendery, yang tidak memperdulikan ucapan Mark.

"Mommy kamu sedang perjalanan kemari. Jadi kita tunggu saja ya." Jawab Taeyong.

"Oh iya, kalian mau makan siang apa? Dan mau makan siang di mana?" Tanya Taeyong seraya menatap Hendery dan Mark secara bergantian.

"Apa saja Mommy."

"Bento!"

Jawab Mark dan Hendery secara bersamaan. Mark menjawab kalau dirinya mau makan apa saja. Sedangkan Hendery menjawab kalau dia ingin makan bento.

"Mark, kamu yakin mau makan apa saja? Kamu mau bento?" Tanya Taeyong, meyakinkan Mark akan jawabannya.

"Gapapa Mommy. Mark makan apapun yang Mommy berikan." Jawab Mark, dengan senyumannya.

"Taeyong!" Panggil seorang wanita yang baru saja tiba, dengan nafas yang sangat memburu serta tersenggal-senggal.

"Mommy! Mommy kenapa? Seperti habis di kejar hantu?" Tanya Hendery, begitu melihat Ten.

Sedangkan Taeyong langsung meringis, dan memberikan botol minum kepada Ten.

Ten pun mengambil botol minum itu, dan meneguknya sampai habis. Barulah dia bisa bernafas dengan lega. "Jadi, mau kemana kita?" Ten, menatap Taeyong, Mark dan Hendery secara bergantian.

"Bento!" Seru Hendery, yang langsung turun dari kursinya, dan memegang tangan Ten.

Di ikuti dengan Taeyong dan juga Mark yang beranjak dari kursinya, dan masuk ke dalam mobil milik Ten.

***

"Mark." Panggil Taeyong, ketika dirinya masuk ke dalam kamar Mark.

Yup, setelah makan bersama dan bercerita kepada Ten, Taeyong dan Mark pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya.

MISSION - JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang