"Mom, Daddy kemana? Kenapa kita malah pergi tanpa Daddy?" Pertanyaan yang terus terlontar dari mulut Naehyun, membuat Naeun pusing.
"Mommy, kenapa diam aja? Daddynya kemana?" Tanya Naehyun lagi, karena tak mendapat jawaban dari Naeun.
Saat ini mereka tengah berada di dalam mobil. Naeun yang terus berpikir kemana Jaehyun, jadi sedikit mengabaikan atensi sang anak.
"Mommy? Kenapa mommy diam aja sih? Jawab pertanyaan Naehyun! Naehyun kan sedang bicara sama mom--"
"Bisakah kau tidak berisik? Aku tengah pusing memikirkan ini! Jangan menambah beban pikiranku lagi karena rengekkan manja-mu!" Ujar Naeun yang sedikit berteriak kepada anak.
Naeun langsung tersadar apa yang dia lakukan kepada Naehyun. Ia langsung menoleh, menatap Naehyun yang tengah menundukkan kepalanya. Langsung saja dia mendudukkan Naehyun di atas pangkuannya, supaya dirinya bisa melihat wajah Naehyun.
"Naehyun sayang, maafkan Mommy karena telah membentak-mu ya? Mommy tidak bermaksud untuk bersikap seperti itu." Ujar Naeun, yang langsung menangkap wajah sang anak, dan mengusap pelan pipi sang anak.
Naehyun menganggukkan kepalanya. "Maafkan Naehyun juga Mommy." Cicit Naehyun.
"Tadi Naehyun bertanya kepada Mommy, kenapa kita malah pulang bukan? Kenapa kita pulang tidak bersama dengan Daddy bukan?" Tanya Naeun, yang langsung di balas anggukkan kepala oleh Naehyun.
"Daddy sedang ada acara rapat penting sayang. Jadi, saat ini Naehyun bermain sama Mommy dulu ya? Katakan kepada Mommy, Naehyun ingin pergi ke mana?" Tanya Naeun, yang masih merasa bersalah kepada anaknya.
"Aku ingin main ke taman bermain Mommy." Balas Naehyun, yang masih takut untuk menatap Naeun.
"Naehyun jangan takut sama Mommy. Mommy-kan sudah minta maaf kepada Naehyun." Pinta Naeun yang merasakan sedih karena Naehyun yang takut kepadanya.
Naehyun pun segera mengangkat kepalanya, begitu mendengar penuturan Naeun. "Maafkan aku Mom." Cicit Naehyun.
"Naehyun tidak salah. Mommy yang salah. Kalau begitu, kita ke taman bermain sesuai permintaan Naehyun ya." Seru Naeun yang langsung di tanggapi secara antusias oleh Naehyun.
Naeun dan Naehyun segera pergi menuju taman bermain, sementara Jaehyun, Taeyong dan juga Mark sedang bersenang-senang di sini.
"Habis ini mau naik apalagi sayang?" Tanya Taeyong kepada sang anak yang ada di dalam gendongan Jaehyun.
"Jae, turunkan saja Mark. Memangnya kamu tidak lelah? Lengan-mu bisa patah kalau terus-terusan menggendong Mark. Mark sudah besar, ia bisa jalan sendiri dengan sangat baik." Ucap Taeyong kepada Jaehyun. Pasalnya, sedari tadi tuh Jaehyun terus menggendong Mark.
"Iya Daddy, turunkan sama Mark. Markeu bisa jalan kok. Daripada tangan Daddy sakit? Nanti kita tidak bisa bermain bersama." Seru Mark, yang ingin turun, tapi tidak di izinkan oleh Jaehyun.
"Aku tidak apa-apa sayang. Daddy tidak apa-apa Mark. Kalau aku menurunkan Mark? Resiko kehilangan Mark semakin besar. Kau tidak lihat kalau misalkan situasi saat ini sangat ramai?" Ujar Jaehyun, yang langsung menelusuri keadaan sekitar.
"Tidak akan hilang Jae. Aku--"
"Sudah tidak apa-apa. Aku akan menurunkan Jaehyun, kalau aku sudah pegal." Jelas Jaehyun kepada Taeyong.
"Sekarang Mark ingin naik apa?" Tanya Jaehyun.
"Ingin naik mobil-mobilan bersama Mommy dan Daddy!" Seru Mark.
"Tidak bisa bertiga sayang. Mobil-mobilannya hanya cukup untuk 2 orang saja." Jelas Taeyong.
"Ya sudah kalau begitu Mark sama Daddy, sementara Mommy sendiri." Ujar Mark.
Taeyong hanya bisa menghela nafasnya kasar. Mark kalau sudah sama Jaehyun itu nempel sekali. Seperti amplop dan pranko, susah sekali di lepas.
"Kita bakalan naik itu, setelah kita makan siang bersama." Jelas Taeyong.
"Jadi, Mark ingin makan apa?" Tanya Taeyong.
"Mark ingin nasi goreng seafood di kedai dekat wahana kemidi putar Mom." Jawab Mark.
Mereka bertiga pun mulai bergegas ke kedai makan nasi goreng seafood, yang Mark sebutkan tadi.
Sampai di sana, mereka bertiga langsung memesan makanan dan duduk di bangku yang telah tersedia.
"Habis ini mau ke mana lagi Mark?" Tanya Jaehyun, di sela-sela menunggu makanan mereka tiba.
"Eum... Markeu ingin pergi ke mall. Lebih tepatnya ke toko Mainan. Waktu itu kan Daddy berjanji kepada Mark, kalau Daddy akan membelikan Mark mainan." Ujar Mark, memperingati kembali janji Jaehyun.
"Bukankah waktu itu Daddy sudah memberikan kartunya, supaya Mark bisa beli mainan itu dengan segera?" Tanya Jaehyun, yang ingat akan janjinya.
Namun belum sempat Mark menjawab, Taeyong sudab lebih dulu mengeluarkan kartu pemberian Jaehyun, dan memberikan kartu itu kembali kepada Jaehyun. "Mark tidak ingin membeli, kalau kau tidak ada. Jadi, kartu itu belum pernah di belikan apapun. Lagipula aku bisa membelikan mainan yang Mark inginkan dengan uangku sendiri. Jadi kau tidak perlu repot-repot Jae." Ujar Taeyong.
"Bukan itu yang aku maksud. Kau tidak perlu mengembalikan kartu itu. Aku memang sengaja memberikan-mu sebuah kartu yang no limit, supaya kamu bisa membelikan semua kebutuhan Mark." Jelas Jaehyun.
"Aku bisa membutuhi semua kebutuhan Mark, dengan uang-ku sendiri Jaehyun. Bukankah dari dulu aku selalu seperti itu?" Ujar Taeyong.
"Aku tau Taeyong. Aku dulu memang bodoh. Jadi, tolong terima ini sebagai rasa bersalah-ku. Aku ingin kau membelanjakan ini untuk keperluan anak kita. Aku mau menebus semuanya Taeyong." Pinta Jaehyun.
"Menebus? Daddy pernah berbuat salah kepada Mommy? Mommy tidak pernah bercerita kepada Mark, kalau Daddy punya salah kepada Mommy." Ujar Mark yang sangat bingung dengan ucapan Jaehyun.
"Daddy-mu memang tidak punya salah sayang. Dia hanya sedang berakting, supaya Mommy mau mengambil kartu itu. Persis apa yang kau lakukan, ketika kau ingin membeli sesuatu." Ujar Taeyong, agar Mark tidak salah paham dengan konteks yang sedang dirinya dan Jaehyun bicarakan.
"Ah seperti itu. Ternyata Markeu sangat mirip dengan Daddy ya Mom?" Tanya Mark, dengan senyuman yang mengembang.
"Benar. Mark sangat mirip dengan Daddy. Maka dari itu mau kah Mark membujuk Daddy? Bujuk Mommy supaya Mommy menerima kartu pemberian Daddy." Pinta Jaehyun, menatap Mark dengan penuh permohonan.
Bahkan dia sudah tidak perduli dengan tatapan penuh peringatan Taeyong. Taeyong tidak suka Jaehyun menggunakan sang anak untuk misinya.
Dan kalian tau sendiri kalau Mark tidak akan nolak. Ia langsung mengambil kartu yang ada di tangan Jaehyun, dan mulai membujuk Ibunya.
"Mommy, tolong terima ya?" Pinta Mark dengan binar mata penuh permohonan.
Saat ini Mark seperti anak anjing yang sangat menggemaskan. Taeyong tidak bisa kalau Mark sudah bersikap seperti ini.
Namun dengan sekuat tenaga Taeyong bertahan. Ia tidak mau mengambil kartu itu.
"Sayang, kau tidak mau menerima permintaan Mark?" Tanya Jaehyun, yang juga ikut membantu Mark.
"Jaehyun. Aku--" ucapan Taeyong terpotong karena ucapan seorang wanita yang baru saja tiba.
"Sepertinya itu kartu milikku." Ujar seorang wanita yang baru saja datang, dan mengambil kartu yang ada di tangan Mark.
"Naeun?!"
"Daddy!"
![](https://img.wattpad.com/cover/306654231-288-k876009.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION - JAEYONG
FanficCERITA INI KHUSUS UNTUK JAEYONG SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK MENYUKAI SHIPPER INI? DIHARAPKAN UNTUK TIDAK BACA CERITA INI! TAPI JIKA KALIAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA CERITA INI? JANGAN BERKOMENTAR NEGATIVE DI KOLOM KOMENTAR / DI KEHIDUPAN PRIBADI PARA...